Jumat, 16 Agustus 2019

SEDEKAH MENJAUHKAN SEORANG HAMBA DARI AOI NERAKA


SEDEKAH MENJAUHKAN SEORANG HAMBA 
DARI API NERAKA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa  sedekah adalah berasal dari bahasa Arab yaitu shadaqah yang bermakna pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. 

Makna sedekah lebih luas dari zakat maupun infak. Zakat dan infak mesti berbentuk materi atau harta. Sedekah tidak hanya berbentuk harta tetapi hakikatnya adalah mencakup semua perbuatan baik.

Sungguh sedekah adalah amal atau perbuatan baik yang sangat dianjurkan dalam syariat Islam dan memiliki sangat banyak kebaikan dan keutamaan.
Sesungguhnya sedekah itu walaupun sedikit bisa menjauhkan seorang hamba dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

اتَّقوا النَّارَ ولو بشقِّ تمرةٍ ، فمن لم يجِدْ فبكلمةٍ طيِّبةٍ

Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Imam an Nawawi berkata : Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk bersedekah dan jangan seseorang menahan diri untuk bersedekah karena jumlahnya yang sedikit. Yang di mana jumlah yang sedikit pun bisa menyelamatkan seseorang dari neraka. (Lihat al Minhaj)

Jika melihat kepada zhahir hadits maka semakin banyak sedekah, semakin jauhlah seseorang dari api neraka. Oleh karena itu bersiaplah untuk senantiasa bersedekah pada setiap kesempatan.

Selain itu Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan bahwa sedekah akan menghapus dosa sebagaimana air memadamkam api. 

والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار

Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Bahkan sedekah adalah salah satu tanda orang yang bertakwa sebagaimana dijelaskan  Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ

(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun diwaktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).

Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Yaitu pada saat keadaan mereka sedang sulit atau keadaan mereka sedang lapang. Bila mereka lapang maka mereka (orang yang takwa ini) akan berinfak lebih banyak. Apabila mereka sedang kesulitan mereka tidak menganggap remeh suatu kebaikan walaupun hanya (berinfak) sedikit (Tafsir Taisir Karimur Rahman).

Oleh karena itu seorang hamba haruslah senantiasa bersedekah, dalam keadaan sempit atau dalam keadaan lapang sehingga memperoleh kebaikan yang banyak. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.731).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar