Senin, 05 Agustus 2019

ORANG BERIMAN SANGAT TAKUT MASUK NERAKA


ORANG BERIMAN SANGAT TAKUT MASUK NERAKA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh orang orang beriman amat sangat takutnya kepada api neraka. Kenapa ?, karena  MEREKA MENGETAHUI bahwa neraka itu sangatlah dahsyat. Panasnya api neraka itu adalah tujuh puluh  kali api dunia. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu ’alaihi Wasallam bersabda :

نَارُكم هذِه ما يُوقدُ بنُو آدمَ جُزْءٌ واحدٌ من سبعين جزءاً من نار جهنَّم

Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam. (H.R Imam Bukhari no. 3265 dan Imam Muslim no. 2834).
Bahkan ketika seseorang dipakaikan sandal dari  api neraka maka otak orang itu mendidih dibuatnya. Pada hal itu adalah adzab yang paling ringan di neraka. 

Dari an Nu’man bin Basyir radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إنَّ أهْوَنَ أهل النارِ عذاباً مَنْ لَهُ نَعْلانِ وشِرَاكانِ من نارٍ يَغلي منهما دماغُه كما يغلي المِرْجَل ما يَرَى أنَّ أحداً أشدُّ منهُ عَذَاباً وإنَّهُ لأهْونُهمْ عذاباً

Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya di neraka adalah seseorang yang memakai dua sandal neraka yang memiliki dua tali. Kemudian otaknya mendidih karena panasnya sebagaimana mendidihnya air di kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih dari siksaannya. Padahal siksaannya adalah yang paling ringan diantara mereka. (H.R Imam Muslim no. 213).

Sungguh neraka  adalah tempat menetap  paling buruk. Allah Ta’ala berfirman :
إنها سآءت مستقراً ومقاماً

Sesungguhnya neraka Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (QS. Al-Furqan: 66).

Oleh karena itu orang orang beriman senantiasa berdoa, memohon kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan dari api neraka Diantara  doa yang dianjurkankan dan sering dibaca Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Rabb kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat DAN LINDUNGILAH KAMI DARI ADZAB NERAKA. (Q.S al Baqarah 201)

Berdoa adalah amal ibadah yang dianjurkan tetapi doa saja tentu belumlah cukup. Ketahuilah bahwa disamping berdoa mestilah  diperkuat dengan perbuatan yang bisa menjauhkan dan membentengi diri dari api neraka. 
Sungguh sangatlah banyak jalan yang diajarkan Allah Ta’ala  melalui Rasul-Nya untuk menjauhkan diri dari dahsyatnya neraka. Diantaranya adalah DENGAN BANYAK MELAKUKAN IBADAH PUASA, terutama yang wajib dan juga puasa sunnah. Perhatikanlah dua hadits keutamaan berpuasa berikut ini :
Pertama : Puasa melindungi dari api neraka. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda :
قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman, PUASA ADALAH PERISAI, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka, dan puasa itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya. (H.R. Imam Ahmad).

Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan : Maksudnya, puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka, ini mencakup puasa yang wajib seperti puasa Ramadhan dan juga puasa sunnah seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa Arafah, dan puasa ‘Asyura. (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi al Arba’in an Nawawiyyah).

Kedua  : Puasa menjauhkan dari api neraka. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا

Tidaklah seorang hamba yang berpuasa (satu hari)  di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Dua hadits ini mestinya memberikan dorongan yang kuat bagi orang orang beriman untuk mengamalkan ibadah puasa terutama puasa wajib sebulan penuh ketika datang Ramadhan dan juga puasa sunnah yang sangat banyak jenisnya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.711)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar