Selasa, 30 Juni 2020

MENDOAKAN KEBAIKAN BAGI ORANG BERIMAN SANGAT DIANJURKAN

MENDOAKAN KEBAIKAN BAGI ORANG BERIMAN

SANGAT DIANJURKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam menafsirkan surat al Hujurat ayat 10, tentang orang orang beriman itu bersaudara, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata :  Persaudaraan yang mengharuskan orang orang mencintai saudaranya sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri serta tidak menyukai apa pun (keburukan) menimpa saudaranya sebagaimana diri mereka sendiri tidak suka tertimpa hal itu. (Tafsir Karimir Rahman).

Oleh karena itu, sebagai salah satu konsekwensi dari sifat persaudaraan maka  orang beriman itu haruslah berbuat baik kepada saudaranya, DIANTARANYA ADALAH DENGAN SALING MENDOAKAN.

Perhatikanlah, bagaimana Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan tentu juga termasuk kita umat beliau diperintahkan Allah Ta’ala untuk mendoakan orang orang yang  beriman. Allah Ta’ala berfirman :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ

Maka ketahuilah bahwa tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah. Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. (Q.S Muhammad 19).

Diantara doa yang diajarkan  Allah Ta’ala untuk saudara saudara kita sesama orang beriman  adalah :

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. (Q.S al Hasyr 10)

Ketahuilah bahwa doa yang disampaikan seseorang bagi saudaranya sesama muslim, YANG DIKENAL ATAUPUN TIDAK DIKENAL, YANG MASIH HIDUP ATAUPUN YANG SUDAH WAFAT,  sangat bermanfaat bagi saudaranya. Dan juga TERUTAMA BERMANFAAT bagi diri orang YANG MEDOAKAN yaitu mendapat doa dari malaikat.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : 

عَنْ أَبِيْ الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ وَلَكَ بِـمِثْلٍ

Dari Abu ad Darda’ bahwa sesungguhnya  Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Doa  (kebaikan) seorang Muslim bagi saudaranya (sesama Muslim) di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) adalah mustajab (dikabulkan  Allah).  Di atas kepalanya ada malaikat yang ditugaskan (dengan perintah Allah untuk urusan ini). Setiap kali dia mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat yang ditugaskan itu berkata: “Aamiin (Ya Allah, kabulkanlah !) dan kamu juga akan mendapatkan (kebaikan) seperti itu”. (H.R Imam Muslim no. 2733).

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan mendoakan kebaikan bagi saudara kita seiman, baik satu orang maupun lebih, TANPA SEPENGETAHUANNYA.  Sebab, doa ini dijanjikan pengabulannya oleh Allah Ta’ala dan orang yang melakukannya akan mendapatkan kebaikan seperti yang ia doakan untuk saudaranya. Oleh karena itu, Imam Nawawi  memberi judul hadits ini dengan bab Keutamaan mendoakan (kebaikan) bagi kaum Muslimin tanpa sepengetahuannya.

Oleh karena itu, hamba hamba Allah sangatlah dianjurkan mendoakan saudara saudaranya meskipun tidak diketahui oleh yang didoakan. Sungguh banyak cara mengamalkan hadits Abu ad Darda yang diriwayatkan oleh Imam Muslim diatas, diantaranya   adalah :


(1) Ketika melihat tetangga mau pergi ke luar rumah, sudah mengeluarkan motor dari garasi, maka doakan agar perjalanannya mudah dan diberi keselamatan.

(2)  Ketika seorang beriman melihat saudaranya sedang shalat sunnah maka doakan agar  amal shalat sunnahnya dan doanya diijabah.

(3) Ketika mendapat berita seorang saudara sakit maka segera doakan agar diberi kesembuhan dan kebaikan.

(4) Ketika melewati pesantren maka doakan semua santrinya agar dimudahkan Allah untuk mempelajari  dan mendapat ilmu yang bermanfaat.

(5) Ketika melihat saudara keluar rumah tidak menutup aurat maka doakan agar diberi petunjuk untuk mengikuti syariat.


Sungguh sangatlah  banyak  kesempatan untuk mendoakan kebaikan bagi saudara saudara sesama muslim.  Selain itu, ketahuilah bahwa mendoakan saudara sesama muslim adalah PERBUATAN BAIK dan setiap perbuatan baik akan akan dibalas dengan kebaikan pula. Allah Ta’ala berfirman :

   هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). Q.S ar Rahman 60.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.022)

 

 

 

 

 

 

Senin, 29 Juni 2020

SEDEKAH BISA MENGHILANGKAN KESEDIHAN HATI

SEDEKAH BISA MENGHILANGKAN KESEDIHAN HATI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Memberi sedekah atau berinfak khususnya dengan harta adalah perbuatan yang sangat mulia. Sungguh amat besar nilainya di sisi Allah Ta’ala. Sungguh Allah Ta’ala akan melipatgandakan pahalanya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman :

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui.(Q.S al Baqarah 261)

Sungguh ayat ini dengan sangat terang benderang menjelaskan bahwa Allah melipat gandakan harta orang orang yang berinfak di jalan-Nya sampai tujuh ratus kali lipat bahkan bisa jadi lebih dari itu.

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa memberikan sebagian harta dalam bentuk sedekah atau infak memiliki keutamaan yang SANGAT BANYAK, diantaranya juga adalah menghilangkan  kesedihan hati.  Orang yang bersedekah juga tak ada kekhawatiran baginya. Allah Ta’ala berfirman :

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi sembunyi maupun terang terangan, mereka mendapat pahala di sisi Rabb-nya. Tidak ada rasa khawatir pada mereka DAN MEREKA TIDAK BERSEDIH HATI. (Q.S al Baqarah 274).

 

Dalam Kitab Tafsir al Muyassar, Departemen Agama Saudi Arabia, disebutkan bahwa : Orang orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah setiap saat, baik siang maupun malam, terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, maka bagi mereka pahala dari Rabb mereka, tidak ada yang akan mereka takutkan di hari perhitungan dan mereka TIDAK BERSEDIH dengan kenikmatan dunia yang luput dari mereka.

 

Selain itu, ketahuilah bahwa sedekah bisa memadamkan murka Allah Ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan hal ini dalam sabda beliau :


 إن صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ


Sesungguhnya sedekah yang dikeluarkan secara rahasia dapat memadamkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. (H.R ath Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).


Ketahuilah bahwa murka Allah itu bisa jadi Dia tampakkan dalam bentuk bencana ataupun musibah  kepada hamba-hambaNya sehingga membuat mereka bersedih. Dan murka ini bisa terangkat dengan bersedekah.


Oleh karena itu, hamba hamba Allah, perbanyaklah sedekah apalagi ketika menghadapi kesulitan dan kesedihan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.021).

Minggu, 28 Juni 2020

BERINFAK DI JALAN ALLAH MENDATANGKAN TAMBAHAN HARTA

BERINFAK DI JALAN ALLAH MENDATANGKAN TAMBAHAN HARTA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh membelanjakan harta di jalan Allah adalah perbuatan yang sangat terpuji dalam syariat Islam. Perbuatan ini adalah salah satu cara untuk mendatangkan tambahan harta. Sungguh keliru berat orang orang yang menganggap bahwa mengeluarkan harta untuk berinfak ataupun bersedekah akan mengurangi harta. Tak ada riwayat yang menjelaskan bahwa orang   yang banyak membelanjakan hartanya di jalan Allah bisa jatuh miskin atau bangkrut.   

 

Kenapa ?, karena  Allah Ta’ala menjanjikan tambahan harta bagi hamba hamba-Nya yang membelanjakan hartanya di jalan Allah. Allah Ta’ala menjelaskan hal dalam firman-Nya :

 

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261)

 

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

 

Tentang pelipatgandaan pahala berinfak juga dijelaskan dalam sabda  Rasulullah Salallahu “alaihi wasallam :  “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin” Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim).  

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman : Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu. (Muttafaq 'alaih).

 

Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu. Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

 

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya  (Q.S Saba' 39).

 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Asma` bintu Abi Bakar radhiyallahu ‘anha : “Anfiqii wa laaa tuhshii fa yuhshiyallahu ‘alaiki” Berinfaklah, janganlah engkau menahan diri, akibatnya Allah akan memutus (berkah) darimu”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim dan juga selainnya)

 

As Sindi memaknai hadits di atas dengan mengatakan : “Janganlah engkau menahan apa yang ada di tanganmu, akibatnya Allah akan mempersulit pintu-pintu rizki. Dalam hadits ini terkandung pengertian, bahwa KEDERMAWANAN AKAN MEMBUKA PINTU RIZKI, dan kikir adalah sebaliknya. (Hasyiyah as Sindi ’ala Sunan an Nasa’i)

 

Al Mubarakfuri berkata : Hadits ini menunjukkan, bahwa sedekah meningkatkan harta dan menjadi salah satu penyebab keberkahan dan pertambahannya; dan (menunjukkan pula), kalau orang yang bakhil, tidak bersedekah, (maka) Allah mempersulit dirinya dan menghambat keberkahan pada harta dan pertambahannya. (Tuhfatul Ahwadzi)

 

Oleh karena itu, hamba hamba Allah janganlah ragu sedikitpun untuk senantiasa membelanjakan  sebagian hartanya di jalan yang Allah ridha. Sungguh Allah Ta’ala akan menggantinya dengan berlipat ganda. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.020).