Senin, 30 April 2018

SHALAT SHUBUH DN KEUTAMAANNYA YANG SANGAT BANYAK



SHALAT SHUBUH DAN KEUTAMAANNYA
YANG SANGAT BANYAK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Shalat shubuh termasuk shalat yang agak berat untuk dilakukan sebagian orang pada waktunya. Mungkin karena waktu pelaksanaannya adalah ketika manusia masih ingin meneruskan tidurnya.

Bagi orang munafik ternyata ada dua shalat  yang sangat berat untuk mereka lakukan, yaitu shalat shubuh dan shalat isya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً

Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shala Isya’ dan shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak. (H.R Imam  Bukhari no. 615 dan Imam Muslim no. 437)

Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak. (H.R Imam Bukhari no. 657).

Sungguh seorang hamba yang mendirikan shalat shubuh akan mendapati banyak sekali keutamaannya sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah, diantaranya adalah :

Pertama : Salah satu penyebab masuk surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : 

مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة

Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan shalat ‘ashar) maka dia akan masuk surga.” (H.R Imam Bukhari no. 574 dan Imam Muslim no. 635)

Kedua : Salah satu penghalang masuk neraka
 
Yaitu sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
 
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

Sungguh tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ‘ashar). (H.R Imam Muslim no. 634)

Ketiga :  Berada di dalam jaminan Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ

Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.”(H.R Imam Muslim no. 163)
 
Keempat :  Dihitung seperti shalat semalam penuh
 
Tidaklah ada seorang hamba pada saat ini yang mampu mendirikan shalat semalam penuh apalagi dilakukan tiap hari. Tapi dengan kasih sayang-Nya Allah Ta’ala memberikan pahala shalat semalam penuh bagi hambaNya yang melaksanakan shalat shubuh. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya. (H.R Imam Muslim no. 656)

Kelima : Disaksikan para malaikat.

Salah satu keistimewaan pula pada shalat shubuh yaitu disaksikan oleh siang dan malaikat malam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammenjelaskan hal ini dalam sabda beliau : 

وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ

Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (H.R Imam  Bukhari no. 137 dan Imam Muslim no.632)

Hadits ini juga semakna dengan firman Allah dalam surat al Isra’ 78 sebagaimana telah disebutkan diatas. Allah berfirman : 

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam  dan (laksanakan pula shalat) shubuh. Sungguh shalat shubuh itu disaksikan (malaikat).

Itulah sebagian keutamaan shalat shubuh. Semoga keutamaan  itu bisa menjadi pendorong bagi orang orang beriman untuk menjaga shalat ini baik waktunya, cara pelaksanaannya serta tempatnya yaitu di masjid bagi kaum laki laki.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.286)





BERWUDHU SEBELUM TIDUR SANGAT DIANJURKAN MESKIPUN TAK WAJIB


BERWUDHU SEBELUM TIDUR SANGAT DIANJURKAN
MESKIPUN TAK WAJIB

Oleh : Azwir B. Chaniago

Berwudhu sebelum shalat hukumnya  wajib karena tak sah shalat tanpa wudhu. Selain itu, ketahuilah bahwa  Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam sangat menganjurkan kita untuk berwudhu sebelum tidur meskipun tak diwajibkan. Diantara dalilnya adalah dari al Baro’ bin ‘Azib, dia berkat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.  (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

Ketahuilah bahwa berwudhu sebelum tidur, secara normal di zaman ini tak akan mendatangkan kesulitan bagi yang mau mengamalkannya. Apalagi pada umumnya orang orang terbiasa ke kamar mandi dulu sebelum tidur. Jadi tinggal melanjutkan dengan berwudhu.

Sungguh sangatlah banyak keutamaan berwudhu sebelum tidur, diantaranya adalah :

Pertama : Mengikuti sunnah.
Yaitu mencontoh apa yang dilakukan dan diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Tidaklah Rasulullah menyuruh sesuatu pastilah ada manfaat dan hikmah yang sempurna yang akan diperoleh seorang hamba jika  mengamalkannya dengan ikhlas.

Kedua : Didoakan oleh malaikat.
Malaikat adalah makhluk yang sangat taat dan tak pernah bermaksiat kepada Allah Ta’ala sehingga sangat besar kemungkinan doanya diijabah.

Dari Abdullah bin Umar radliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ بَاتَ طَاهِرًا، بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا

Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa : Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena (dia) tidur dalam keadaan suci. (H.R Ibnu Hibban dinilai shahih oleh Syaikh al Albani dalam Shahih at Targhib wat Tarhib).

Ketiga : Menghapus kesalahan.
Wudhu dapat menghapus  kesalahan seorang hamba. Ya memang benar, karena Rasulullah yang mengabarkan melalui sabda beliau :

مَا مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ فَيَتَمَضْمَضُ، وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ، وَفِيهِ وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى، فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ، وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Tidak ada seorang pun diantara yang mendekatkan air wudhunya lalu dia berkumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kecuali akan berjatuhan kesalahan kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya dan kesalahan-kesalahan hidungnya. Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allâh, kesalahan-kesalahan wajahnya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya.

Kemudian mencuci kedua tangannya sampai siku, kecuali kesalahan-kesalahan tangannya akan berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya. Kemudian jika ia mengusap kepala, maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya bersama air. 

Lalu jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air. Jika kemudian, ia berdiri lalu shalat, kemudian dia memuji Allâh menyanjung dan mengagungkan-Nya dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya dan mengosongkan hatinya hanya untuk Allâh kecuali dia terlepas dari kesalahankesalahannya seperti pada hari ia dilahirkan dari perut ibunya. (Muttafaqun ’alaihi).

Dalam hadits lain Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلَاةِ الَّتِي تَلِيهَا

Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu ia menyempurnakan wudhunya dan melaksanakan shalat, kecuali Allâh akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukannnya antara shalat yang dia kerjakan itu sampai dengan shalat berikutnya. (Muttafaqun ’alaihi)

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata : Tentang wudhu yang mendatangkan ampunan, zahirnya mencakup dosa besar dan kecil, akan tetapi para ulama mengkhususkannya dengan dosa dosa kecil, karena pada riwayat yang lain tercantum pengecualian terhadap dosa dosa besar. (Fathul Baari).

Oleh karena itu seorang hamba akan senantiasa berwudhu sebelum tidur, sehingga mendapat keutamaan yang banyak dari amalan ini. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.285)