Jumat, 31 Maret 2023

SANGATLAH BANYAK KEUTAMAAN UNTUK ORANG PEMAAF

 

SANGATLAH BANYAK KEUTAMAAN UNTUK ORANG PEMAAF

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh memaafkan orang lain yang telah berbuat buruk atau menzhalimi kita tentu terasa berat. Rasanya ingin membalas. Tetapi ketahuilah bahwa Allah Ta'ala menyuruh hamba hamba-Nya  menjadi  hamba yang pemaaf. Allah Ta'ala berfirman :

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta jangan pedulikan orang orang yang bodoh. (Q.S al A'raf 199).

Sungguh sangatlah banyak keutamaan yang akan mendatangi orang orang yang suka memaafkan kesalahan orang lain, diantaranya adalah :

Pertama : Allah Ta'ala akan memaaf orang yang suka memaafkan. Allah Ta'ala berfirman : 

   وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak menginginkan Allah mengampunimu dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang (Q.S an Nuur 22). 

Dan juga Rasulllah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan dalam sabda beliau :

اسمحوا يسمح لكم

Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah). H.R ath Thabrani.

Kedua : Suka memaafkan adalah salah satu sifat orang bertakwa. Sungguh, Allah Ta'ala telah menjelaskan perkara ini firman-Nya :  

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Dan orang yang bertakwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S Ali Imran 134)

Syaikh as Sa’di berkata : Termasuk dalam tindakan memaafkan adalah memaafkan segala hal yang terjadi dari orang yang berbuat buruk kepada kita baik perkataan maupun perbuatan. Memaafkan itu jauh lebih baik daripada hanya sekedar menahan marah karena memaafkan adalah membalas dengan kelapangan dada terhadap orang yang berbuat buruk (kepada kita). Kitab Tafsir Karimir Rahman.

Ketiga : Suka memaafkan mendatangkan kemuliaan. Sungguh, orang yang suka MEMAAFKAN AKAN MENDATANGKAN KEMULIAAN BAGINYA yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

ثَلَاثٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْداً بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Ada tiga golongan yang berani bersumpah untuknya, tidaklah berkurang harta karena shadaqah, dan TIDAKLAH MENAMBAH BAGI SEORANG PEMAAF KECUALI KEMULIAAN dan tidaklah seseorang bertawadhu’ (rendah hati) melainkan akan diangkat derajatnya oleh Allah Subhanahu Wata’ala.. (H.R at Tirmidzi).

Keempat : Suka memaafkan akan mendapat rumah di surga. Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjanjikan rumah di surga bagi tiga golongan dan satu diantaranya adalah bagi orang yang memberi maaf kepada  orang yang berbuat buruk kepadanya, sebagaimana sabda beliau :  

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُشْرَفَ لَهُ الْبُنْيَانُ ، وَتُرْفَعَ لَهُ الدَّرَجَاتُ فَلْيَعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَهُ ، وَلْيُعْطِ مَنْ حَرَمَهُ ، وَلْيَصِلْ مَنْ قَطَعَهُ

Barangsiapa yang ingin dibangunkan baginya bangunan (rumah) di surga, hendaknya ia MEMAAFKAN ORANG YANG MENZHALIMINYA, memberi orang yang bakhil padanya dan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskannya (H.R ath Thabrani).

Wallahu A'lam. (2.975)

 

Rabu, 29 Maret 2023

HIASI DIRI DENGAN SIFAT DERMAWAN DAN BACAAN AL QUR AN DI BULAN RAMADHAN

HIASI DIRI DENGAN SIFAT DERMAWAN DAN BACAAN AL QUR AN DI BULAN RAMADHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, ketika orang orang beriman berada di bulan Ramadhan maka ibadah wajib pada bulan itu adalah melakukan puasa fardhu sebagaimana perintah Allah Ta'ala dalam firman-Nya : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman.  Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S al Baqarah 183).

Selain itu sungguh sangatlah banyak ibadah yang sangat dianjurkan untuk diamalkan di bulan Ramadhan, seperti shalat lail atau shalat tarawih. Dan juga orang orang beriman hendaklah berhias diri di bulan Ramadhan dengan SIFAT DERMAWAN SERTA BACAAN AL QUR AN. Perkara ini dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam satu hadits dari Ibnu Abbas, yaitu :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus. (H.R Imam Bukhari).

Oleh karena itu hamba hamba hendaklah berusaha menjadi orang  dermawan dan memperbanyak membaca al Qur an di bulan Ramadhan sebagaimana dilakukan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam yang disebutkan pada hadits riwayat Imam Bukhari tersebut diatas.  Tentang keutamaan sifat dermawan dan bacaan al Qur an diantaranya adalah :

Pertama : Sungguh kedermawanan yang ditunjukkan dengan   suka bersedekah atau berinfak adalah pelindung terhadap api neraka. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda : 

عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ ثُمَّ ذَكَرَ النَّارَ فَتَعَوَّذَ مِنْهَا وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ قَالَ شُعْبَةُ أَمَّا مَرَّتَيْنِ فَلَا أَشُكُّ ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

Dari Adi bin Hatim radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah menyebutkan tentang neraka, kemudian berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya. Kemudian menyebutkan neraka lalu berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya.

Kemudian menyebutkan neraka dan berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya. Syu’bah berkata: kemungkinan dua kali, lalu saya tidak ragu. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: Hindarkan dirimu dari neraka walaupun hanya (sedekah) dengan separoh butir kurma, jika tidak ada maka dengan tutur kata yang baik.  (Muttafaq 'alaih)

Dalam redaksi dari Imam Muslim, disebutkan :

مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ

Siapa di antara kalian yang mampu membentengi diri dari neraka walau dengan separoh butir kurma hendaknya ia lakukan.

Kedua : Bacaan al Qur an mendatangkan syafaat di akhirat. Yaitu sebagaimana disebutkan dalam satu hadits dari Abu Umamah :

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ.

Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at kepada pembacanya. (H.R. Muslim, dari Abu Umamah).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.974)

 

 

 

 

 

  

GOLONGAN HAMBA HAMBA ALLAH YANG DOANYA MUSTAJAB

 

GOLONGAN HAMBA HAMBA ALLAH YANG DOANYA MUSTAJAB

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Kita ini semua fakir dan ingin mendapat tambahan nikmat dan kebaikan dengan cara memohon kepada Allah Ta’ala. Bahkan Allah Ta’ala menyuruh kita berdoa dan Allah Ta’ala berjanji untuk mengabulkan, yaitu sebagaimana firman-Nya : 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Rabb-mu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina. (Q.S al Ghafir 60)

Oleh karena itu, setiap waktu hamba hamba Allah berdoa memohon kebaikan kepada Allah Ta'ala. Pertama sekali dan paling utama yang kita minta kepada Allah Ta’ala  adalah kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, yaitu dengan doa yang diajarkan Allah Ta’ala dalam surat al Baqarah ayat 201. Doa ini sering dibaca oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Dari Anas radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa doa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling sering diucapkan beliau  adalah :  Ya Allah, Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Selain itu ketahuilah bahwa ada orang orang atau golongan yang doanya mudah dikabulkan Allah Ta'ala, diantaranya adalah :

Pertama : Golongan hamba Allah yang terzhalimi. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله حِجَابٌ

Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah. (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim).

Sungguh hadits yang mulia ini memberi pelajaran kepada hamba hamba Allah untuk menjauhkan diri berbuat zhalim kepada sesama.

Kedua : Golongan hamba Allah yang mendoakan anak anaknya. Sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu alaihi Wasallam :

عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

Dari Abu Ja'far, ia berkata : Aku mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda : Tiga doa yang tidak diragukan lagi mustajabanya : (1) Doa orang yang terzalimi, (2) Doa orang yang bepergian, (3) DOA ORANG TUA UNTUK ANAKNYA. (H.R Imam Ahmad).

Ketahuilah bahwa orang tua yang selalu mendoakan kebaikan bagi anaknya adalah satu tanda bahwa DIA RIDHA kepada anaknya. Dari Abdullah bin Amru, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua (Hadits Hasan, Diriwayatkan oleh  at Tirmidzi,  al Hakim, ath-Thabrani dan al Bazaar).

Ketiga : Golongan hamba Allah yang sedang berpuasa.

Sungguh, diantara golongan hamba  Allah yang mudah diijabah ketika sedang berpuasa. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :  

ثلاث لا تُردّ دعوتهم: الصائم حتى يُفطر، والإمام العادل، ودعوة المظلوم

Ada tiga doa yang tidak tertolak: (1) Doa pemimpin yang adil, (2) DOA ORANG YANG BERPUASA SAMPAI DIA BERBUKA (3) Doa orang yang terzhalimi. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Imam an Nawawi bekata : Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya  dengan doa doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang dicintai dan untuk kaum muslimin. (Syarh al Muhadzdzab).

Keempat : Golongan hamba Allah yang sedang bersafar.

Safar atau melakukan perjalanan jauh) adalah suatu hal yang menyulitkan. Namun di saat sulit semacam itu, Allah memberikan kita kesempatan untuk banyak berdoa. Dan di situlah waktu mustajab yaitu doa mudah dikabulka. Dalam satu hadis disebutkan:


ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

 

Tiga doa diijabah yang tidak diragukan lagi yaitu: (1) Doa orang yang terzhalimi, (2) DOA SEORANG MUSAFIR dan (3) doa orang tua pada anaknya. (H.R Imam Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Kelima : Golongan hamba Allah yang mendoakan orang tuanya.

Termasuk doa yang mudah dikabulkan Allah Ta'ala adalah dari anak yang saleh dan berbakti pada orang tuanya dan selalu mendoakannya. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan,  ANAK YANG SHALIH YANG MENDOAKANNYA. (H.R Imam Muslim).

Itulah diantara sebagian golongan atau orang orang yang doanya lebih mudah diijabah Allah Ta'ala. Wallahu A'lam. (2.973)

 

 

Senin, 27 Maret 2023

ADA SAAT SAAT SEORANG HAMBA DEKAT DENGAN RABB-NYA

 

ADA SAAT SAAT SEORANG HAMBA DEKAT DENGAN RABB-NYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Seorang hamba wajib baginya untuk selalu berusaha sungguh sungguh bisa menempatkan dirinya untuk selalu dekat kepada Rabb-nya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 


وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Salah satu waktu atau saat seorang hamba dekat dengan Rabb-nya adalah sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Salallahu 'alahi Wasallam : “Waktu yang PALING DEKAT antara seorang hamba dari Allah Ta’ala adalah pada tengah malam terakhir. Kalau engkau mampu untuk menjadi orang orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu, lakukanlah”. (H.R at Tirmidzi, an Nasa’ dan al Hakim).

Hikmah dari dekatnya Rabb dengan hamba pada waktu itu adalah bahwa waktu tersebut merupakan waktu (yang sangat baik) permohonan kepada Rabb kita. Kesempatan yang luar biasa ini hanya akan diraih olh orang orang yang mempersiapkan dirinya dan penuh perhatian, untuk memperoleh manfaat yang besar tersebut karena semua manfaat dunia dan manfaat akhirat bertumpu padanya (Syarah Hishnul Muslim)

Diantara manfaat yang sangat dianjurkan untuk diambil pada saat saat dekat kepada Allah Ta'ala  adalah dengan banyak memohon ampun dan berdoa, sebagaimana sabda  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam :  

ينزل ربنا تبارك وتعالى إلى السماء الدنيا كل ليلة حين يبقى ثلث الليل الآخر فيقول: من يدعوني فأستجيب له، من يسألني فأعطيه، من يستغفرني فأغفر له، حتى ينفجر الفجر

Rabb kita Tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia setiap sepertiga malam akhir. Lalu Dia berkata : Barangsiapa yang berdoa, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni. Hingga terbit fajar(H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Selain itu ibadah yang sangat dianjurkan pula pada waktu yang istimewa ini adalah shalat malam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.

Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari. (H.R Imam Muslim).

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihim Wasalam telah menjelaskan bahwa shalat lail atau shalat malam adalah salah satu kebiasaan orang orang shalih yaitu sebagaimana sabda beliau :

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنْ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ

Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam, karena itu merupakan kebiasaan orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus keburukan, dan mencegah penyakit dari badan. (H.R. Imam Ahmad, at Tirmidzi dan al Hakim).

Dan juga shalat malam merupakan salah satu sifat terpuji ‘ibadurrahman sebagaimana firman Allah :

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

(Adapun hamba hamba Allah Yang Maha Pengasih adalah) Dan orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Rabb mereka dengan bersujud dan berdiri.  (Q.S al Furqan 64).

Ibnu Rajab al Hambali mengatakan :  Waktu tahajud di malam hari adalah sebaik-baik waktu pelaksanaan shalat sunnah. Ketika itu HAMBA SEMAKIN DEKAT dengan Rabbnya. Waktu tersebut adalah saat dibukakan pintu langit dan diijabahnya  doa. Saat itu adalah waktu untuk mengemukakan berbagai macam kebutuhan  dan permohonan kepada Allah Ta’ala. (Lathaif al Ma'arif)

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah senantiasa mempergunakan sebagian waktu malamnya untuk shalat lail berdoa dan memohon ampun dan ibadah ibadah lainnya.  Insya ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A'lam. (2.972)

 

MEMBACA DOA KETIKA MASUK DAN KELUAR MASJID BANYAK FAEDAHNYA

 

MEMBACA DOA KETIKA MASUK DAN KELUAR MASJID BANYAK FAEDAHNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, masjid adalah tempat di bumi yang dicintai Allah Ta'ala, yaitu sebagaimana dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  

أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا ، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا

Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar. (H.R Imam Muslim).

Bahwa hamba hamba Allah SETIAP HARI SECARA RUTIN   mendatangi masjid terutama sekali untuk melakukan shalat berjamaah bagi laki laki.  Dan juga ke masjid untuk berbagai keperluan dan kebutuhan kaum muslimin seperti diantaranya untuk belajar ilmu dan banyak lagi yang lainnya.

Nah, ketika hamba hamba Allah setiap waktu masuk dan keluar masjid SANGAT DIANJURKAN MEMBACA DOA yaitu doa doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, yaitu : 

Pertama : Doa masuk masjid, dengan memohon perlindungan dari syaithan :

أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ 

Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang Mulia, dengan kekuasan-Nya yang abadi, dari GODAAN SYAITHAN yang terkutuk.

Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash, dia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika masuk masjid, beliau membaca doa ini. Lalu beliau bersabda : 

فَإِذَا قَالَ: ذَلِكَ قَالَ الشَّيْطَانُ: حُفِظَ مِنِّي سَائِرَ الْيَوْمِ

Jika orang membaca doa ini, maka syaithan berteriak : Orang ini dilindungi dariku sepanjang hari. (H.R Abu Daud dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Kedua : Doa ketika keluar masjid dan juga  dianjurkan  membaca doa berlindung dari syaithan, yaitu :

بِسٌمِ اللهِ واصللاةُ وَالسَلاَمُ عَلى رَسُوٌلِ اللهِ, اَللَّهُمَّ اِنِّيٌ أَسٌألُكَ مِنٌ فَضٌلِكَ, اللَّهُمَّ اعٌصِمٌنِيٌ مِنَ الشَيٌطَانِ الرَّجِيٌمِ  

Dengan Nama Allah, semoga shalawat terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon karunia-Mu kepada-Mu. Ya Allah, lindungilah aku dari godaan syaithan yang terkutuk. (Lihat Ensiklopedi Adab Islam, Syaikh Abdul Aziz as Sayyid Nada)

Selain itu juga ada doa masuk dan keluar masjid  yang diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi.

(1)  Doa Masuk Masjid

رب اغفر لي ذنوبي ، وافتح لي أبواب رحمتك

Rabbighfirli Dzunubi Waftahli Abwaaba Rahmatik. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan bukalah untukku pintu-pintu Rahmat-Mu  (H.R at Tirmidzi).

(2) Doa Keluar Masjid


رب اغفر لي ذنوبي وافتح لي أبواب فضلك

Rabbighfirli Dzunubi, Waftahlii Abwaaba Fadhlik. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan bukalah untukku pintu-pintu keutamaan-Mu. (H.R at Tirmidzi).

 

Sungguh sangatlah banyak faedah dan keutamaan yang didapat oleh hamba hamba Allah yang senantiasa membaca doa masuk dan keluar masjid yaitu memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan  yang selalu mengajak manusia kepada keburukan.

 

Selain itu ketahuilah bahwa ada juga  faedah lainnya membaca doa ketika masuk dan keluar masjid, diantaranya :

 

Pertama : Sebagai salah satu wujud ketundukan seorang hamba.

Doa adalah permohonan dan sebagai wujud  merendahkan diri seorang hamba kepada Khaliq-nya. Kita butuh perlindungan dan kebaikan dari-Nya. Ini kita tunjukkan dengan memohon dan berdoa kepada Allah. Allah berfirman :  

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

Wahai manusia !. Kamulah yang membutuhkan Allah dan Allah Dia-lah yang Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) Maha Terpuji. (Q.S Faatir 15)

 

Kedua : Sebagai salah satu wujud mengamalkan sunnah

Ketahuilah bahwa salah satu kewajiban kita dalam beragama adalah mempelajari sunnah, memegang sunnah dan mengamalkannya. Sungguh membaca doa ketika masuk dan ketika keluar dari masjid adalah termasuk. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam yang mengajarkannya. Oleh karena itu maka hamba hamba Allah berusalah untuk senantiasa mengamalkannya. Sungguh, orang orang beriman   yang  menghidupkan sunnah akan bersama Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam di surga yaitu sebagaimana sabda beliau :

 من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .

Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).

Ketiga : Doa adalah ibadah yang mendatangkan pahala.

Setiap kali seseorang berdoa lalu  mengatakan : ”Wahai Rabb-ku, Wahai Rabb-ku” dan bersungguh-sungguh dalam doanya, maka Allah Ta’ala akan memberikan pahala atas doanya tersebut, baik doanya tersebut dikabulkan atau ditunda sementara pengabulannya oleh Allah Ta’ala. Hal ini karena doa termasuk ibadah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ

Doa adalah ibadah(HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh al Albani).

Wallahu A'lam. (2971).

 

 

 

Sabtu, 25 Maret 2023

BERBUKA BERLEBIHAN BISA MELALAIKAN SHALAT KE MASJID

 

BERBUKA BERLEBIHAN BISA MELALAIKAN SHALAT KE MASJID

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, ketika berbuka puasa, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  memberi petunjuk kepada kita  agar bersegera yaitu sebagaimana hadits   dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

لا يزالُ النَّاسُ بخَيرٍ ما عجَّلوا الفِطرَ عجِّلوا الفطرَ

Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).


Kemudian, tentang  cara berbuka Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  ada dijelaskan dalam satu  hadits dari Anas bin Malik, yaitu :

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah),  jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air. (HR Abu Dawud).

Dari zhahir hadits ini kita mengetahui bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam berbuka dengan kurma dan/atau minum air. Jadi sangat sederhana dan mudah. Jauh dari berlebih lebihan dan tak butuh waktu lama  sehingga bisa bersegera shalat fardhu maghrib ke masjid. Ketahuilah bahwa hal  ini termasuk sunnah yang sangat baik untuk kita ikuti karena jika sesuatu diajarkan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam PASTI ADA KEBAIKAN PADANYA.

Selain itu, ketahuilah bahwa  ketika seseorang menghidupkan sunnah Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, maka akan bersama beliau di surga, yaitu sebagaimana disebut dalam sabda beliau : 

 من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .

Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi). 

Tetapi terkadang kita menyaksikan atau mendapat kabar bahwa ada sebagian saudara saudara kita berbuka dengan berlebihan. Bebuka dengan minum dua jenis minuman, lalu makanan ringan dan juga  makanan padat.  (Maaf), seolah olah balas dendam setelah tidak makan dan minum sekitar 14 jam. Ini tentu tidak termasuk salah besar. Cuma karena terlalu banyak makan dan minum saat berbuka maka badan berasa berat untuk bergerak.

Akhirnya terlambat ke masjid untuk shalat maghrib.  Jadilah dia jamaah masbuk, ketinggalan  takbir awal  yang mengiringi takbir imam.  Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan tentang DUA KEUTAMAANNYA sebagaimana sabda beliau :

مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِى جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ

Barangsiapa shalat karena Allah (selama) empat puluh hari secara berjamaah, tidak ketinggalan takbir pertama (takbiratul ihram atau takbir pertama pembuka shalat bersama imam) maka akan ditetapkan baginya  TERBEBAS DARI DUA HAL. Terbebas  dari adzab neraka dan terbebas dari kemunafikan. (H.R Imam at Tirmidzi dan yang selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). Wallahu A'lam (2.970)