Senin, 12 Agustus 2019

MENCINTAI RASULULLAH MELEBIHI CINTA KEPADA DIRI SENDIRI



MENCINTAI RASULULLAH MELEBIHI CINTA KEPADA 
DIRI SENDIRI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman wajib mencintai Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bahkan harus melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Dalam sebuah hadits disebutkan : Abdullah bin Hisyam berkata, kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar bin Khaththab radhiyallahu ’anhu.

Lalu Umar berkata : Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri. Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

لاَ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ

Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri. Kemudian Umar berkata : Sekarang, demi Allah. Engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri. Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :  Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna). H.R Imam Bukhari.

Sungguh mencintai beliau tentu bukan sekedar ucapan tetapi  harus juga dengan perbuatan. Diantara tanda mencintai beliau adalah sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdulwahab at Tamimi, yaitu :  

(1) Tha’atuhu fima‘amar - Mentaati apa yang diperintahkan beliau. (2) Wa tashdiqu fima akhbar - Membenarkan berita yang dibawa beliau. (3) Wajtinaabu maa anhu nahawa zajar - Menjauhi segala apa yang dilarang beliau. (4) Wa an laayu’badalahu illa bimaa syara’a - Beribadah dengan cara yang diajarkan beliau. (Kitab Ushul Tsalatsah).  

Diantara contohnya adalah : Ketika seseorang sedang sibuk dengan pekerjaan yang dia senangi lalu kedengaran panggilan adzan maka tak ada pilihan baginya kecuali meninggalkan pekerjaannya dan bersegera mendatangi masjid untuk shalat karena begitulah yang diperintahkan beliau. Dalam satu hadits disebutkan : 

صلوا كما رايتموني اصلى

Shalatlah (kalian) sebagaimana kalian melihat aku shalat (H.R Imam Bukhari)

Dari  hadits ini diketahui bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam memerintahkan umatnya shalat di masjid yaitu mengikuti beliau yang senantiasa shalat di masjid besama sahabat. Sebagai umat yang mencintai beliau maka kita berkewajiban pula untuk shalat di masjid.  

Selain itu, ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga sangat belas kasih dan menyayangi orang orang beriman. Allah Ta’ala yang menjelaskan hal ini dalam firman-Nya :

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang beriman (Q.S at Taubah 128).

Oleh karena itu sangatlah pantas dan sangat penting  bagi orang orang beriman untuk mencintai Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bahkan melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.723)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar