Rabu, 31 Juli 2019

SANGAT BERUNTUNG BERTEMAN AKRAB DENGAN ORANG BERTAKWA


SANGAT BERUNTUNG  BERTEMAN AKRAB DENGAN
 ORANG BERTAKWA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Puncak cita cita yang Sungguh sungguh diperjuangkan oleh orang beriman adalah untuk mendapatkan surga yaitu tempat yang luar biasa nyaman dan nikmat di akhirat kelak. Bahkan diingatkan bahwa kenikmatan surga itu tak terbayangkan. Dalam satu hadits qudsi disebutkan :
  
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Allah ‘Azza wajalla berfirman : Aku telah menyediakan bagi hamba hamba-Ku yang shalih kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam hati manusia. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dan juga yang selainnya).

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala menyeru manusia menuju surga yaitu sebagaimana firman-Nya :

وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Dan Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki kejalan yang lurus. (Q.S Yunus 25).

Tetapi ingatlah bahwa surga itu adalah untuk orang orang bertakwa. Allah berfirman :

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang bertakwa. (Q.S Ali Imran 133).

Sungguh Allah melalui Rasul-Nya telah menunjukkan sangat banyak jalan untuk menuju surga, diantara nya adalah  MEMPERHATIKAN SIAPA YANG DIJADIKAN TEMAN AKRAB.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.  (H.R Abu Daud dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah).

Oleh karena itu berusahalah berteman akrab dengan orang orang yang shalih dan bertakwa. Ketahuilah bahwa :  (1) Pertemanan dengan orang bertakwa adalah suatu nikmat yang besar. (2) Pertemanan dengan orang bertakwa adalah karena Allah bukan karena yang lain. (3) Pertemanan dengan orang bertakwa insya Allah akan langgeng dari dunia sampai akhirat.  (4) Pertemanan dengan orang bertakwa akan selalu saling mendoakan untuk kebaikan (5) Pertemanan dengan orang bertakwa akan selalu saling ingat mengingatkan tentang kebaikan. (6) Pertemanan dengan orang bertakwa akan saling memberi udzur dan memaafkan jika ada kesalahan  

Begitu pentingnya berteman dengan dekat dengan orang shalih  (bertakwa) maka Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu memberi nasehat buat kita semua. Beliau berkata : Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang shalih. Maka apabila kalian mendapati teman yang shalih, peganglah dia erat-erat.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.707)

MEMAKMURKAN MASJID HARUS DARI DUA SISI


MEMAKMURKAN MASJID HARUS DARI DUA SISI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kepada kita bahwa masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah di bumi, yaitu sebagaimana sabda beliau :

رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلاَدِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Tempat yang PALING DICINTAI ALLAH adalah masjid masjidnya dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar pasarnya. (H.R Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Imam an Nawawi berkata : Masjid adalah tempat yang lebih dicintai Allah Ta’ala karena masjid adalah tempat orang orang melakukan ketaatan dan landasan orang orang yang bertakwa kepada Allah. Sedangkan pasar adalah tempat (kebanyakan) orang menipu, riba, sumpah palsu, menyelisihi janji. Berpaling dari mengingat Allah dan masih banyak lagi yang semakna. Masjid adalah tempat turunnya rahmat sedangkan pasar adalah sebaliknya. (Syarh Shahih Muslim).

Perhatikanlah bagaimana Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam ketika hijrah dari Makkah ke Madinah. Begitu sampai di Madinah beliau bukan mencari pasar atau lokasi untuk pasar. Tetapi beliau pertama sekali membangun masjid yaitu tempat berbagai kegiatan kaum muslimin terutama sekali tempat berkumpul kaum muslimin untuk shalat berjamaah.

Sungguh salah satu kewajiban orang orang beriman adalah mencintai apa apa yang dicintai Allah Ta’ala untuk mendapatkan ridha-Nya.  Ketika Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menjelaskan bahwa masjid termasuk tempat yang dicintai-Nya maka orang orang beriman haruslah menujukkan kecintaannya pula kepada masjid masjid yaitu Baitullah, rumah rumah Allah yang ada di bumi.

Diantara bukti paling utama seorang mencintai masjid adalah dengan MEMAKMURKAN MASJID yang memiliki dua sisi  yaitu :

SISI PERTAMA :  Memakmurkan SECARA FISIK diantaranya adalah dengan membangun masjid, merenovasi, memperluas, menyiapkan peralatan yang diperlukan,  memelihara kebersihan, kerapihan dan keamanannya. Alhamdulilah saat ini sudah dilakukan oleh pengurus dan jamaahnya. Sebagaimana yang kita lihat, sunguh sangat banyak masjid kita yang indah, megah dan bersih.

SISI KEDUA : Memakmurkan masjid SECARA MAKNAWI yaitu menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan agama terutama dengan  shalat berjamaah. Melakukan kegiatan pendidikan dalam arti luas, membaca al Qur’an, dzikir dan doa, kegiatan sosial kemasyarakatan, kesehatan dan masih banyak yang lain. 

Ketahuilah bahwa pada kenyataannya satu hal yang  masih sangat perlu menjadi perhatian kita semua saat ini adalah memakmurkan masjid dengan SHALAT BERJAMAAH  lima waktu sehari semalam di masjid khususnya bagi laki laki.

Terkadang kita melihat bangunan masjid yang begitu bagus secara fisik berikut sarananya. Cuma saja kegiatan ibadah serta kegiatan lainnya dalam rangka memakmurkan masjid secara maknawi masih jauh dari harapan dan patut dipertanyakan.

Sungguh sangatlah banyak keutamaan yang diperoleh seorang hamba yang MEMAKMURKAN MASJID DENGAN SHALAT BERJAMAAH padanya. Diantaranya adalah sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian dia berjalan menuju salah satu rumah Allah untuk menunaikan kewajiban yang Allah wajibkan, maka satu langkah kakinya akan  menghapuskan kesalahan dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajat. (H.R Imam Muslim)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.706)
   





Selasa, 30 Juli 2019

MANUSIA TAK PERNAH LEPAS DARI PENGAWASAN ALLAH


MANUSIA TAK PERNAH LEPAS DARI PENGAWASAN ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia, yang beriman ataupun kafir bukan hanya merasa diawasi oleh Allah Ta’ala tapi pasti mereka TAK PERNAH LEPAS DARI PENGAWASANNYA. Sungguh Allah adalah Dzat yang Maha Mengetahui dan senantiasa mengawasi hamba-Nya. Allah Ta’ala  berfirman :

وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(Q.S. al Hadiid 4)

Al Hafizh Ibnu Katsir berkata : Maksudnya adalah bahwa  Allah senantiasa menyaksikan kalian dan menyaksikan amal kalian. Bagaimanapun keadaan kalian dan dimana saja kalian berada didaratan atau dilautan, siang ataupun malam dirumah atau pun di padang pasir. Semua itu berada dalam pengetahuan, pengawasan dan pendengaran-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir)

Allah Ta’ala berfirman : 

وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ رَقِيبًا

Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. (Q.S al Ahzab 52)

Ketahuilah bahwa  manusia hanya bisa bersembunyi (sementara saja) dihadapan manusia yang lain dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah Ta’ala. Ingatlah firman  Allah Ta’ala :

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ

Mereka dapat bersembunyi dari manusia tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah karena Dia beserta mereka. (Q.S an Nisa’ 108)

Bahkan Allah Ta’ala Yang Maha Mengetahui telah menugaskan dan memerintahkan pula dua malaikat untuk mencatat semua perbuatannya baik perkataan maupun perbuatan. Allah Ta’ala berfirman :

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيد

(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya) yang satu duduk disebelah kanan dan yang lain disebelah kiri. Tidak ada sat kata yang diucapkannya melainan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat). Q.S Qaf 17-18.

Oleh karena itu maka manusia yang berakal sehat terlebih  lagi orang orang beriman akan senantiasa menjaga diri untuk selalu MENJAUHKAN DIRI DARI PERBUATAN TERCELA yang mendatangkan murka Allah. Ketahuilah berapa banyak manusia di zaman ini yang terjatuh kepada berbagai dosa dan maksiat karena merasa tak ada yang mengawasi dan mencatat kelakukan buruknya.

Mereka dengan mudah menzhalimi manusia. Mengambil harta orang lain, merendahkan kehormatan seseorang dengan menghina, mengolok, meng-ghibah, mempersulit urusannya bahkan menumpahkan darahnya tanpa hak.

Sekali lagi ingatlah bahwa MANUSIA TAK PERNAH LEPAS DARI PENGAWASAN ALLAH TA’ALA terutama dalam ucapan dan perbuatan. Dan di akhirat kelak semua akan ditanya dan harus dipertanggung jawabkan. Allah Ta’ala berfirman :

وَلَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. Q.S an Nahal 93).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.705).