Senin, 05 Agustus 2019

MENGINGAT MATI KETIKA MAU TIDUR DAN BANGUN TIDUR


MENGINGAT MATI KETIKA MAU TIDUR DAN BANGUN TIDUR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang, yang beriman maupun yang kafir ataupun munafik meyakini betul bahwa pada waktunya semua akan mati. Sungguh Allah Ta’ala tidak akan menangguhkan waktu kematian WALAUPUN SESAAT, yaitu sebagaimana firman-Nya :

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila. datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Munafiqun 11).

Ketahuilah bahwa MASALAH BESAR kita bukan soal mati dan kapan serta dimana matinya tapi bagaimana hidup  setelah mati. Apa persiapan kita sebelum mati. Mati adalah awal perjalanan ke negeri akhirat. Kita akan menghadapi  tahapan selanjutnya yaitu alam barzah, hari berbangkit, padang Mahsyar, hisab dan sirath.

Semua tahapan itu  sangatlah sulit dan berat kecuali sebelum mati telah mempersiapkan bekal yaitu iman dan amal shalih. Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  memuji orang yang selalu mengingat mati dan melakukan persiapan menghadapi mati. Beliau bersabda :

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia bercerita : Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya :  Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling baik ?.  Beliau menjawab : Yang paling baik akhlaknya.

Orang ini bertanya lagi :  Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas) ?. Beliau menjawab : Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya (untuk hidup)  setelah kematian, merekalah yang berakal. (H.R Ibnu Majah).

Diantara MANFAAT MENGINGAT MATI ADALAH TIDAK TERTIPU OLEH DUNIA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau :

أكثروا ذكر هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى سعة إلا ضيقه عليه

Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka IA TIDAK TERTIPU DENGAN DUNIA. (H.R Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dihasan oleh Syaikh Al Albani).

Hakikatnya, mengingat mati harus dilakukan setiap detik dari umur kita supaya tak lalai darinya. Namun ada dua waktu yang jangan diabaikan untuk mengingat mati yaitu : (1) KETIKA BANGUN TIDUR DAN (2) KETIKA MAU TIDUR.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam sangat menganjurkan bahkan mengajarkan kita untuk membaca doa dan dzikir pada kedua waktu ini. Perhatikanlah doa yang diajarkan beliau pada saat bangun tidur dan ketika bangun tidur.  

Pertama : Doa bangun tidur adalah :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Segala puji bagi Allah yang telah MENGHIDUPKAN KAMI (DARI) MATI (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dibangkitkan. (H.R Imam Bukhari).

Kedua : Doa ketika hendak tidur adalah :

باسمِكَ اللَّهُمَ أَحْيا وأمُوت

Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan AKU MATI. (H. R Imam Bukhari)

Jadi jelaslah bahwa kedua doa ini menyebutkan tentang mati atau dengan kata lain MENGINGATKAN AKAN MATI ketika mau tidur dan ketika bangun tidur. Wallahu A’lam.

Oleh karena itu mari kita hafalkan doa ini dan kita lazimkan membacanya sebagai satu jalan mengingat mati. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.713)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar