Senin, 13 Mei 2024

AGAR BISA PUASA SUNNAH SECARA KONTINYU

 

AGAR BISA PUASA SUNNAH SECARA KONTINYU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sangat banyak saudara kita yang ingin melakukan puasa sunah dengan terus menerus dan langgeng. Tetapi ada juga yang tidak berhasil melakukannya karena berbagai sebab.

Ketahuilah bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar SENANTIASA BISA MELAKUKAN PUASA SUNNAH, Diantaranya adalah :

Pertama : Ber-azzam atau berniat yang sungguh sungguh MENTAATI PERINTAH Allah dan Rasul-Nya termasuk melaksanakan puasa sunnah. Jika seorang hamba bersungguh sungguh taat kepada Allah Ta’ala maka mereka akan bersama sama dengan orang orang yang diberi nikmat. yaitu sebagaimana firman-Nya : 

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) maka mereka itu akan bersama sama dengan orang yang diberi nikmat oleh Allah (yaitu) para Nabi, para pencinta kebenaran, orang orang yang mati syahid dan orang orang yang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik baiknya. (Q.S an Nisa’ 69).

Diantara nikmat yang Allah Ta’ala berikan kepada hamba hamba-Nya adalah merasa TAK BERAT DALAM BERIBADAH TERMASUK MELAKSANAKAN PUASA SUNNAH.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengabarkan bahwa orang yang taat akan mendapat kemenangan sebagaimana firman-Nya : 

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya mereka itulah ORANG ORANG YANG MENDAPAT KEMENANGAN. (Q.S an Nuur 52).

Ketahuilah bahwa melaksanakan puasa sunnah disamping puasa wajib adalah bagian dari KETAATAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA sehingga orang orang beriman SUNGGUH MERASA RUGI jika tak mengamalkan sesuai kemampuannya.

Kedua : Diantara cara agar orang orang beriman senantiasa melaksanakan puasa sunnah adalah DENGAN BELAJAR ILMU. Ketika ilmu telah ada pada dirinya termasuk ilmu tentang keutamaan dan kebaikan kebaikan dalam melaksanakan puasa sunnah maka akan menjadi ringan baginya untuk mengamalkan ibadah yang di sunahkan ini. Ilmu tentang keutamaan puasa sunnah yang sudah diketahui tentulah AKAN MEMBERI MOTIVASI KUAT untuk mengamalkannya.

Ketiga : Bagi sebagian orang, mengamalkan puasa sunnah terasa berat karena tak terbiasa. Oleh karena itu pada tahap tahap awal haruslah memaksa diri untuk melakukan berbagai ketaatan. Ketika suatu ketaatan telah TERBIASA DIAMALKAN maka semua menjadi TAK TERASA BERAT insya Allah.

Melaksanakan puasa sunnah mungkin bagi sebagian orang  terasa berat karena harus menahan makan dan minum selama lebih kurang 14 jam. Tetapi bagi orang orang yang sudah terbiasa insya Allah tak berat. 

Kesimpulannya adalah ketika seseorang : (1) Berazzam  sungguh sungguh serta ikhlas untuk mentaati apa yang disyariat. (2) Memiliki ilmu yang cukup tentang keutamaan melaksanakan amal amal shalih yang diperintahkan, dan (3) Membiasakan diri bahkan pada tahap awal MEMAKSA DIRI untuk melakukan ketaatan secara istiqamah, maka akhirnya tak berat untuk melakukan ibadah yang manapun  termasuk MENGAMALKAN PUASA PUASA SUNNAH.

Oleh karena itu mari kita pasang niat yang kuat, kita pelajari ilmunya dan kita biasakan mengamalkan ibadah  di syariatkan maka ibadah wajib dan ibadah sunnah bisa kita lakukan dengan tidak terasa berat dan kontinyu.

Sebagai penutup tulisan ini dinukil satu hadits dari Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinyu (terus  menerus dilakukan) walaupun itu sedikit. (H.R Imam Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (3.282)

 

Selasa, 07 Mei 2024

JIKA NIAT LURUS MENCARI AKHIRAT MAKA DUNIA DATANG MENGIKUTI

 

JIKA NIAT LURUS MENCARI AKHIRAT MAKA DUNIA DATANG MENGIKUTI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Allah Ta'ala menciptakan manusia adalah untuk beribadah, mengabdi dan menyembah kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Adz Dzariyat 56).

Tentang ayat ini, Syaikh as Sa'di berkata : Inilah tujuan Allah Ta'ala menciptakan jin dan manusia. Dan Allah Ta'ala mengutus semua Rasul untuk tujuan tersebut. Tujuan tersebut MENYEMBAH ALLAH TA'ALA, yang mencakup : (1) Berilmu tentang Allah Ta'ala. (2) Mencintai-Nya. (3) Kembali kepada-Nya. (4) Menghadap kepada-Nya dan (5) Berpaling dari selain-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa sungguh ketika seorang hamba beribadah kepada Allah Ta'ala maka SALAH  SATU DARI DUA HAL PALING UTAMA YANG HARUS DIKEDEPANKAN ADALAH MELURUSKAN NIAT ATAU BERIBADAH DENGAN IKHLAS KARENA ALLAH TA'ALA. Diantara dalilnya adalah firman Allah Ta'ala :

إِنَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ فَٱعْبُدِ ٱللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ ٱلدِّينَ

Sesungguhnya Kami menurunkan kitab (al Qur an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya (Q.S az Zumar 2).

Tetapi ketahuilah bahwa ketika seorang hamba beribadah dan melakukan berbagai kebaikan  mencari akhirat dengan niat yang lurus dan ikhlas kepada Allah maka pasti akan mendapat balasan kebaikan yang banyak bahkan berlipat ganda untuk akhiratnya.

Selain itu ketahuilah bahwa ketika seseorang melakukan amal shalih  dengan niat YANG LURUS DAN IKHLAS MAKA KEBAIKAN DUNIA SEGERA AKAN MENGIKUTINYA. Dalam perkara ini ada beberapa contoh :

Pertama : Tentang sehat fisik dengan berpuasa.

Para ahli kesehatan dimanapun sepertinya sepakat bahwa BERPUASA BISA MENDATANGKAN KESEHATAN FISIK. Nah, ketika seseorang berpuasa DENGAN NIAT IKHLAS maka akan mendatangkan kebaikan berupa pahala dari Allah Ta'ala. Salah satunya sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam ;

Sungguh amalan puasa seseorang akan menjadi penolongnya di akhirat kelak yaitu sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : 

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

 Amalan puasa dan amalan (bacaan) al Qur an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Amalan puasa akan berkata : Wahai Rabb-ku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya.

Dan amalan al Qur an  berkata pula : Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya. Beliau bersabda : Maka syafaat keduanya diperkenankan. (H.R Imam Ahmad, al Hakim dan ah Thabrani).

Selain sebagai ibadah yang mendatangkan kebaikan untuk akhiratnya maka sementara itu kesehatan fisik akan segera mendatanginya. Sungguh kesehatan fisik adalah salah satu kenikmatan dunia.

Kedua : Tentang berinfak dan bersedekah.

Berinfak dan bersedekah sangatlah dianjurkan dalam syariat Islam. Amalan ini memiliki nilai ibadah, pahala dan mendapat kebaikan yang banyak di akhirat. Diantaranya adalah mendapat naungan Allah pada hari Kiamat, sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُـهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ.

“… Dan seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu ia menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Dan juga, sedekah seorang hamba akan melindunginya dari panasnya api neraka. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ

Siapa di antara kalian yang mampu membentengi diri dari (panasnya) neraka walau dengan separoh butir kurma hendaknya ia lakukan. (H.R Imam Muslim).

Selain itu, ketahuilah saudaraku, ketika seseorang berinfak dan bersedekah dengan hati yang ikhlas maka akan muncul perasaan senang dalam dirinya, dadanya lapang dan lega karena telah bisa membantu orang lain yang membutuhkan.

Sungguh perasaan senang dan semuanya ini adalah salah satu  nikmat dari Allah Ta'ala yang mendatanginya di dunia. Bukankah setiap orang menginginkan perasaan senang, lega dalam kehidupannya di dunia ini.

Oleh karena itu hamba hamba Allah tetaplah bersemangat mencari akhirat dengan melakukan berbagai amal shalih dan kebaikan yang banyak.  Dengan demikian nikmat dunia akan segera datang tanpa perlu dikejar dan diburu buru.

Wallahu A'lam. (3.281).