Rabu, 12 Juni 2019

SIFAT KIKIR DAN BOROS DUA DUANYA TERCELA


SIFAT KIKIR DAN BOROS DUA DUANYA TERCELA
 
Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah memberi bahkan menjamin rizki semua makhluk-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. Dia (Allah) mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata. (Q.S Huud 6).

Dalam makna yang sempit rizki bisa berupa harta. Dan dalam membelanjakan hartanya, orang orang beriman mendapat tuntunan dari Allah Ta’ala yang hakikatnya  haruslah digunakan untuk ketaatan dan mencari ridha Allah Ta’ala. 

Selain itu dan penting untuk diketahui bahwa Allah Ta’ala mengingatkan orang orang beriman agar TIDAK BOROS DAN TIDAK PULA KIKIR dalam membelanjakan rizki atau harta yang di anugerahkan Allah kepadanya. Allah Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Dan (termasuk hamba hamba Rabb Yang Maha Pengasih) orang orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebih lebihan dan tidak (pula) kikir. Diantara keduanya secara wajar. (Q.S al Furqan 67).

Syaikh as Sa’di berkata : Dalam mengeluarkan nafkah yang wajib dan yang sunnah mereka tidak melebihi batas sehingga akan termasuk kedalam perbuatan tabdzir yaitu menghambur hamburkan (harta). Dan tidak pula kikir sehingga mengakibatkan mereka terjerumus ke dalam sifat pelit serta mengabaikan hak hak (nafkah) yang wajib. Maksudnya pembelanjaan itu (berada) antara sikap berlebih lebihan dengan sikap kikir. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Berhati hatilah karena sifat terlalu kikir dan terlalu boros bisa membuat manusia tercela dan menyesal. Allah Ta’ala berfirman :

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا

Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (terlalu kikir) dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya (terlalu boros) karena itu KAMU MENJADI TERCELA DAN MENYESAL. (Q.S al Isra’ 29).

Imam Ibnu Katsir berkata : Allah Ta’ala berfirman seraya memerintahkan unuk berlaku sederhana dalam menjalani hidup. Allah Ta’ala mencela sifat kikir sekali gus melarang bersikap (boros) berlebih lebihan karena kamu menjadi tercela dan menyesal.
Artinya : (1) Jika kamu kikir niscaya kamu akan menjadi tercela dan senantiasa mendapat celaan  dan hinaan dari dari orang orang serta tidak dihargai dan mereka tidak memerlukanmu lagi. (2) Bila kamu mengulurkan tanganmu (boros) di luar kemampuanmu maka kamu akan  hidup tanpa sesuatu yang dapat kamu nafkahkan (lagi). Tafsir Ibnu Katsir.

Demikianlah tuntunan syariat bagi orang orang beriman dalam membelanjakan harta. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.651).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar