Senin, 10 Juni 2019

BERSUNGGUH SUNGGUHLAH DALAM MENDIRIKAN SHALAT


BERSUNGGUH SUNGGUHLAH DALAM MENDIRIKAN SHALAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam syariat Islam, shalat adalah salah satu ibadah yang sangat penting dan paling utama. Oleh karenanya wajib ditegakkan pada waktunya, dijaga dan dipelihara dengan sungguh sungguh oleh orang orang beriman yang mukallaf sampai akhir hayatnya. Shalat adalah tiang agama dan kewajiban utama dan terbesar setelah dua kalimat syahadat.


عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Sesungguhnya amal yang seorang hamba yang pertama kali dihisab di hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka ia menang dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, maka ia menyesal dan rugi. 

Maka jika ada yang kurang dari shalat fardunya, Allah ‘Azza Wa jalla berfirman : Lihatlah oleh kalian, apakah hamba-Ku mempunyai (amal) shalat sunnah, maka itulah yang dapat menyempurnakan kekurangan shalat fardhunya.  Kemudian semua amalnya (juga diperlakukan) seperti itu. (H.R at Tirmidzi).

Sungguh shalat adalah cahaya serta petunjuk dan keselamatan, yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : “Barangsiapa yang menjaga shalatnya MAKA SHALAT AKAN MENJADI CAHAYA, PETUNJUK DAN KESELAMATAN PADA HARI KIAMAT. Dan Barangsiapa yang TIDAK MENJAGANYA, shalat tidak akan menjadi cahaya, tidak juga petunjuk atau keselanatan. Dan kelak dia akan dibangkitkan bersama Fir’aun, Haman. Qarun dan Ubai bin Khalaf”. (H.R Imam Ahmad dan ad Darimi).

Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kepada orang orang beriman untuk menjaga dan memelihara shalatnya. Allah Ta’ala berfirman :

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Peliharalah SEMUA SHALAT dan shalat wustha (shalat ashar). Dan laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan khusyu’. (Q.S al Baqarah 238).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala memerintahkan untuk memelihara shalat secara umum dan shalat ashar pada khususnya. Memelihara shalat adalah MENUNAIKANNYA PADA WAKTUNYA, DENGAN SYARAT SYARATNYA, RUKUN RUKUNNYA, KHUSYU’ PADANYA DAN SELURUH HAL YANG WAJIB MAUPUN YANG SUNNAH.

Dengan memelihara shalat kita akan mampu memelihara seluruh ibadah dan juga bermanfaat untuk melarang dari hal yang keji dan mungkar, khususnya jika disempurnakan pemeliharaannya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Dan kepada orang orang yang mendirikan shalat Allah akan memberikan rahmat-Nya :

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul (Muhammad) agar KAMU DIBERI RAHMAT. (Q.S an Nuur 56).

Bahkan dijelaskan Allah Ta’ala bahwa orang yang shalat adalah orang orang yang beruntung :

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

Sungguh beruntung orang orang yang beriman. (yaitu) orang yang khusyu’ dalam shalatnya.  (Q.S al Mu’minun 1-2)

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala Ta’ala telah memberikan ancaman celaka bagi orang orang yang MELALAIKAN SHALATNYA. Allah Ta’ala berfirman :

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ 

Maka celakalah orang yang shalat. (yaitu) orang yang lalai terhadap shalatnya. (Q.S al Ma’uun 4-5).

Sungguh Allah Ta’ala akan memasukkan orang orang melalaikan shalat kedalam neraka Saqar yaitu sebagaimana firman-Nya :

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar ?. Mereka menjawab : Dahulu kami tidak termasuk orang orang yang melaksanakan shalat. (Q.S al Mudatstsir 42)

Oleh karena itu hamba hamba Allah harus selalu bersungguh sungguh memelihara dan menegakkan shalat sebagai suatu ibadah yang utama, sampai akhir hayatnya. Sungguh Allah Ta’ala berfirman :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).

Syaikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. ( Tafsir Karimir Rahman)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.647)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar