Minggu, 02 Juni 2019

BERSAHABAT KARENA ALLAH BUKAN KARENA KEBUTUHAN DUNIA


BERSAHABAT KARENA ALLAH BUKAN KARENA 
KEBUTUHAN DUNIA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah menyuruh kaum muslimin untuk saling mempersatukan hati  dan melarang untuk bercerai berai. Allah Ta’ala berfirman : 

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai. Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhan lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Q.S Ali Imran 103).

Ketika kaum muslimin tak bercerai berai maka datanglah persatuan yang kokoh sehingga kedudukan kaum muslimin menjadi kuat. Diantara cara agar satu pribadi dengan pribadi lainnya tak bercerai berai adalah : (1) Tidak saling menyakiti. (2) Tidak saling memanggil dengan nama yang tak disukai. (3) Tidak saling membuka aib atau keburukan. (4) Tidak menasehati di depan orang banyak. (5) Saling mengajak kepada kebaikan dan saling melarang dari kemungkaran. (7) Tidak saling menghina atau meremehkan dengan lisan dan tulisan.

Ketahuilah bahwa dalam syariat Islam, persahabatan haruslah dibangun karena Allah Ta’ala. Bersih dari motivasi dunia dan berlandaskan iman yang kokoh. Persahabatan yang dibangun dengan motivasi atau tujuan ataupun kepentingan dunia tak akan langgeng. Di dunia saja sudah sering rebut dan bubar apalagi di akhirat.

Bahkan ketika salah memilih sahabat teman bisa jadi penyesalan di akhirat. Allah Ta’ala berfirman : 

يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا

Wahai, celaka aku !. Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Q.S al Furqan 28.

Sangatlah di anjurkan agar seorang muslim yang menjadikan sahabat sahabatnya sebagai saudara karena Allah akan mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala. Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَا تحاب اثْنَان فِي الله إِلَّا كَانَ أحبهم إِلَى الله أشدهما حبا لصَاحبه

Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah kecuali yang paling dicintai Allah adalah yang paling besar kecintaan pada saudaranya (H.R Ibnu Hibban)

Dari Ubadah bin Shamit diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِن الله يَقُول: حقت محبتي للَّذين يتزاورون من أَجلي، وحقت محبتي للَّذين يتحابون من أَجلي وحقت محبتي للَّذين يتناصرون من أَجلي

Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman : Telah ditetapkan kecintaan-Ku pada mereka yang saling mengunjungi karenaku. Dan telah tetap kecintaan-Ku pada mereka yang saling mencintai karena-Ku. Dan telah ditetapkan kecintaan-Ku pada mereka yang saling menolong karena-Ku. (H.R.Imam Ahmad)

Dalam hadits yang lain, Allah Ta’ala menjanjikan untuk memuliakan mereka. Dari Abi Amamah radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

ما من عبد أحبّ عبدا لله إلا أكرمه الله عز وجل

Tidaklah seorang hamba mencintai hamba yang lain karena Allah kecuali ia akan dimuliakan oleh Allah Ta’ala (H.R Imam Ahmad)

Para ulama menjelaskan bahwa seorang yang sudah dimuliakan oleh Allah Ta’ala, maka dimudahkan baginya pintu untuk mencapai kesempurnaan iman, mendapatkan ilmu yang bermanfaat, istiqamah di atas amal shalih dan berbagai kebaikan lainnya.

Bahkan tidak hanya di dunia ini saja mereka mendapatkan keutamaan. Ketika di akhirat mereka pun akan mendapatkan keutamaan berupa naungan dari Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِن الله يَقُول يَوْم الْقِيَامَة: أَيْن المتحابون بجلالي، الْيَوْم أظلهم فِي ظِلِّي يَوْم لَا ظلّ إِلَّا ظِلِّي

Sesungguhnya Allah pada hari kiamat berfirman, mana mereka yang saling mencintai karena Aku ?. Pada hari yang Aku berikan naungan pada mereka di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Ku (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu setiap hamba haruslah melakukan muhasabah atau introspeksi diri tentang hubungan pertemanannya saat ini. Perbaiki niat berteman atau bersahabat dengan orang disekitar kita. APAKAH SUDAH KARENA ALLAH ATAU BELUM. Atau apakah karena motivasi dunia.

Sekiranya bukan karena Allah dan ada motivasi dunia maka segera  perbaharui niatnya agar mendapat kebaikan yang banyak dari HUBUNGAN PERSAHABATAN dan persaudaraan.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.639) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar