Minggu, 09 Juni 2019

ALLAH MENYURUH HAMBANYA SALING MENOLONG DALAM KEBAIKAN


ALLAH MENYURUH HAMBANYA SALING MENOLONG
DALAM KEBAIKAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia ditakdirkan Allah Ta’ala menjadi makhluk sosial yang hidupnya berkelompok. Setiap anggota kelompok saling membutuhkan pertolongan dalam kebaikan. Sungguh kita tak bisa membayangkan bagaimana sulit dan tak nyamannya hidup ini tanpa saling menolong satu sama lain. 
 
Bahkan tolong menolong ini menjadi semakin terasa penting diantara sesama orang beriman karena orang beriman  terikat dengan tali persaudaraan seaqidah. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Sesungguhnya orang beriman itu bersaudara. (Q.S al Hujurat 10).

Syaikh as Sa’di berkata : “Sesungguhnya orang beriman itu bersaudara”. Ini adalah perjanjian yang ditunaikan Allah Ta’ala di antara sesama orang beriman. Siapapun orangnya yang berada di belahan timur  bumi ataupun barat yang beriman kepada Allah Ta’ala, Malaikat, kitab kitab, rasul rasul-Nya serta beriman kepada Hari Akhir maka dia adalah saudara orang yang beriman lainnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala telah menyuruh orang orang beriman untuk tolong menolong dalam kebaikan dan takwa serta melarang saling tolong menolong dalam berbuat dosa. Allah Ta’ala berfirman :

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa. Dan jangan tolong menolog dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S al Maidah 2).

Syaikh as Sa’di berkata : “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan takwa”, maksudnya hendaknya sebagian dari kamu membantu sebagian yang lain dalam kebaikan. Dan kebaikan adalah nama yang mengumpulkan segala perbuatan, baik lahir ataupun bathin, baik hak Allah maupun hak manusia, YANG DICINTAI DAN DIRIDHAI OLEH ALLAH. Dan takwa di sini adalah nama yang  mengumpulkan sikap meninggalkan segala perbuatan (buruk)  lahir dan bathin YANG DIBENCI OLEH ALLAH DAN RASUL-NYA.

“Dan janganlah kamu saling tolong menolong dalam perbuatan dosa”, yaitu saling mendorong melakukan kemaksiatan dimana pelakunya memikul beban dosa yang berat. “Dan pelanggaran”, yaitu pelanggaran terhadap manusia pada darah, harta dan kehormatan mereka. Seorang hamba wajib menghentikan diri dari segala kemaksiatan dan kezhaliman dan juga menolong orang lain untuk meninggalkannya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Imam al Qurthubi  dalam kitab Tasirnya tentang TA’AWUN yaitu tolong menolong yang dimaksud dalam surat al Maidah ayat 2 menyebutkan beberapa aplikasinya : (1) Seorang berilmu menolong manusia dengan ilmunya. (2) Seorang yang berharta menolong manusia dengan hartanya. (3) Seorang pemberani menolong manusia dengan keberaniannya berjuang di jalan Allah dan yang lainnya. Masing masing orang membantu orang lain sesuai kapasitas dan kemampuannya.

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam sangat sangat menganjurkan untuk tolong menolong terhadap sesama, sebagaimana sabda beliau (yaitu dari potongan hadits yang panjang) :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ ،

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. (H.R Imam Muslim, at Tirmidzi, Imam Ahmad dan juga ahli hadits yang selainnya).

Selain itu, ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan kepada kita semua bahwa perbuatan membantu orang lain sangat dicintai Allah Ta’ala. Beliau bersabda :

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ, أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً, أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا, أَوْ تَقْضِي
عَنْهُ دَيْنًا

Amalan yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah engkau membuat senang seorang muslim, atau engkau mengatasi kesulitannya, atau engkau menghilangkan laparnya, atau engkau membayarkan hutangnya. (HR. Thabrani).

Oleh karena peliharalah sikap suka menolong sebagai salah satu cara berbuat baik kepada sesama terutama sekali diantara orang orang beriman. Sungguh setiap kebaikan pasti akan berbuah kebaikan pula baik di dunia maupun di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman :

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. (Q. S ar Rahman 60).
Fastabiqul khairaat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.645)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar