Minggu, 09 Juni 2019

SEMANGAT IBADAH HANYA DI AWAL RAMADHAN SAJA ?


SEMANGAT IBADAH HANYA DI AWAL RAMADHAN SAJA ?

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala mendatangkan karunianya kepada kita  berupa Ramadhan  setiap tahun. Sungguh Ramadhan adalah bulan yang memiliki berbagai  keutamaan bahkan disebut juga dengan bulan banyak ibadah. Umumnya ibadah yang disyariatkan ada pada bulan Ramadhan kecuali ibadah haji dan qurban.

Cuma saja ada sebagian orang yang  memiliki semangat ibadah pada awal awal Ramadhan saja.  Mungkin sampai hari ke enam, ke tujuh atau hari ke sepuluh. Setelah itu datang rasa futur yaitu lemah semangat bahkan ada yang tak lagi mengisi hari hari Ramadhan dengan ibadah ibadah yang di syariatkan.

Perhatikanlah kenyataan yang ada. Di awal awal Ramadhan hampir semua orang bersemangat betul dalam beribadah. Mesjid pada penuh di waktu shalat shubuh apalagi ketika shalat taraweh. Bahkan ada masjid perlu menyewa tenda tempat shalat di samping masjid untuk menampung jamaah yang berlimpah. Tetapi beberapa hari kemudian jamaah langsung menurun drastis. 

Bahkan ada pula yang mulai meninggalkan shaum wajib Ramadhan. Ini  fakta dari dulu hingga sekarang di negeri kita. Sungguh inilah orang orang yang RUGI BESAR di bulan Ramadhan. 

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Sungguh hadits ini seharusnya menjadi peringatan dan motivasi bagi kita semua untuk selalu banyak beribadah sebulan penuh di bulan Ramadhan.       

Oleh karena itu orang orang beriman hendaklah berusaha dengan tekun dan sabar dalam melakukan ketaatan di bulan Ramadhan agar menjadi orang yang beruntung yaitu dihapuskan dosa dosa dan mendapat PREDIKAT TAKWA. Sungguh dalam beribadah MEMBUTUHKAN KESABARAN sehingga bisa langgeng dan kontinyu. Para ulama menjelaskan bahwa sabar itu ada pada tiga keadaan : (1) Sabar dalam melakukan ketaatan. (2) Sabar dalam menjauhi larangan, dan (3) Sabar dalam menerima takdir dan ketetapan Allah Ta’ala.

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala telah memerintahkan agar kita beramal terus menerus sampai akhir hayat, sebagaimana firman-Nya :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).
Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. ( Tafsir Karimir Rahman)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.646)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar