Sabtu, 15 Juni 2019

KOMBINASI PERBUATAN RIYA' DAN GHIBAH


KOMBINASI PERBUATAN RIYA’ DAN GHIBAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Apa itu riya’ ?. Menurut istilah riya’ adalah : Memperlihatkan suatu ibadah atau amal shalih kepada orang lain, bukan karena Allah tetapi karena sesuatu selain Allah, dengan keinginan untuk  mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain.

Riya adalah perbuatan tercela dan akan menghapus amal shalih seseorang. Allah Ta’ala  berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Wahai orang-orang yang beriman !. Janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S al Baqarah 264).

Kemudian apa itu ghibah ?. Perbuatan ghibah adalah menceritakan keburukan atau aib seseorang atau sekelompok orang atau dalam bahasa kita disebut bergunjing . Sungguh ini adalah perbuatan yang sangat tercela. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan ghibah dalam sabda beliau :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مِا تَقُوْلُ فَقَدِ اْغْتَبْتَهُ, وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwsanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tahukah kalian apakah ghibah itu ?. Sahabat menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Yaitu engkau menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya : Bagaimanakah pendapat engkau, jika itu memang benar ada padanya ?, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Kalau memang sebenarnya begitu berarti engkau telah mengghibahinya, tetapi jika apa yang kau sebutkan tidak benar maka berarti engkau telah berdusta atasnya. (H.R Imam Muslim, at Tirmidzi dan Abu Dawud).

Sungguh perbuatan ghibah adalah termasuk dosa besar dan jelas sangat dilarang dalam syariat Islam. Allah Ta’ala berfirman :

 وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menghibah sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Mengetahui dan Mahateliti. (Q.S al Hujuraat 12).

Dua perbuatan  yang disebut pada judul tulisan ini  yaitu RIYA’ DAN GHIBAH adalah jelas sama sama tercela.  Namun demikian terkadang kita melihat sebagian saudara saudara kita terjatuh kepada perbuatan riya’. Ada pula yang terjatuh kepada ghibah.

Dan yang lebih buruk lagi yaitu  ketika seseorang SEKALI GUS JATUH KEPADA RIYA’ DAN GHIBAH pada waktu yang sama. Dengan kata lain dia mengkombinasikan antara perbuatan riya dan ghibah. Inilah keburukan dan  tercelanya sangat  parah.

Perhatikanlah bisa jadi pada suatu waktu seseorang menceritakan tentang banyak amal ibadah atau kebaikan yang dilakukannya lalu pada waktu itu juga dia menceritakan keburukan orang lain atau saudaranya  yang sedikit amal ibadahnya bahkan tak mau melakukan kebaikan.

Bisa jadi dengan bangga seseorang menceritakan bahwa dia senantiasa shalat ke masjid, sering shalat malam, sering berpuasa sunnah serta banyak membaca al Qur an dan banyak berinfak. Sementara itu pada saat yang sama dia menceritakan temannya yang tak shalat ke masjid, jarang shalat malam, hampir tak pernah berpuasa sunnah, jarang membaca al Qur an bahkan malas berinfak.

Apa yang diceritakan ini ternyata memiliki DUA KEBURUKAN YAITU PERBUATAN RIYA’ DAN GHIBAH YANG DIKOMBINASIKAN.  Oleh karena itu mari kita jaga diri kita dari PERBUATAN RIYA’ DAN PERBUATAN GHIBAH  serta  perbuatan dan perkataan  tercela yang lainnya.

Dengan demikian, insya Allah keselamatan di dunia dan keselamatan di akhirat akan kita peroleh. Wallahu A’lam. (1.656)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar