Rabu, 19 Juni 2019

KETIKA SESEORANG JATUH PADA PERBUATAN DOSA


KETIKA SESEORANG JATUH KEPADA PERBUATAN DOSA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Semua manusia  tentu pernah berbuat keburukan, dosa dan kesalahan meskipun dengan kadar yang berbeda beda.  Allah Ta’ala berfirman dalam satu hadits qudsi :
 
يا عبادي! إنَّكم تُخطئون بالليل والنهار،

Wahai hamba-hamba-Ku, SESUNGGUHNYA KALIAN BERBUAT DOSA MALAM DAN SIANG. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa ketika seorang hamba jatuh pada perbuatan dosa  ataupun selalu berbuat dosa maka ada beberapa kewajiban yang harus segera dilakukan agar mendapat kebaikan dan keselamatan, diantaranya adalah :

Pertama : Bersegera memohon ampun dan bertaubat.

Oleh karena itu menjadi kewajiban bagi setiap untuk bersegera memohon ampun dan bertaubat kepada Allah Ta’ala dan Dia akan mengampuninya.
Sungguh sangatlah banyak ayat ayat al Qur an yang memerintahkan manusia untuk memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya, Diantaranya adalah :

Allah Ta’ala berfirman : 

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung.  (Q.S an Nuur 31).
Allah Ta’ala berfirman :

وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ

Dan mohonlah ampunan kepada Rabb-mu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sungguh, Rabb-ku Maha Penyayang , Maha Pengasih. (Q.S Huud 90)

Kedua : Mengikuti perbuatan dosa dan keburukan  dengan perbuatan perbuatan baik.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ

Perbuatan perbuatan baik itu menghapus kesalahan. (Q.S Huud 114)

Ayat ini selaras dengan sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا،

Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskannya. (H.R Imam Ahmad dan at Tirmidzi).

Ketiga : TIDAK MENCERITAKAN dosa atau aib dimasa lalu.   

Ini satu hal yang sangat penting diketahui oleh orang orang yang sudah memohon ampun dan bertaubat yaitu tak boleh menceritakan dosa dan aibnya di masa lalu. 

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

فمن ألمّ بشيءٍ منها فليستتر الله و ليتب الي الله... اجتنبوا هذه القاذورات التي نهي الله تعالي عنها

Jauhilah perbuatan perbuatan kotor yang telah dilarang oleh Allah. Barangsiapa tertimpa sesuatu darinya, hendaklah dia menutupinya selama Allah menutupinya dan bertaubatlah kepada Allah. (H.R al Hakim, lihat Shahihul Jami’).

Terkadang kita melihat ada sebagian orang yang telah memohon bertaubat dari dosa dimasa lalu tetapi berbangga diri menceritakannya dihadapan orang banyak. Ketahuilah bahwa menceritakan kemaksiatan dimasa lalu adalah termasuk salah satu sikap tercela.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau :

كُلُّ أَمَّتِي مُعَافًى إِلاَّ الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنَ الْمَجَانَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ فَيَقُولَ يَا فُلاَنُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللهِ عَنْه

Seluruh umatku dimaafkan kecuali al mujaahiriin (orang yang menyebarkan perbuatan maksiatnya). Termasuk ijhaar adalah seorang hamba yang melakukan maksiat pada malam hari. Kemudian pada pagi harinya Allah menutupi aibnya. Namun ia malah berkata : Wahai Fulan. Aku telah melakukan begini dan begini tadi malam. Pada malam hari Allah menutupi aibnya tetapi keesokan harinya ia membuka penutup Allah dari aib dirinya. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan dari semua perbuatan dosa. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.652)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar