Jumat, 14 Juni 2019

ORANG BERIMAN TAK AKAN MENDAPATI DAHSYATNYA KIAMAT


ORANG BERIMAN TAK AKAN MENDAPATI
DAHSYATNYA KIAMAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu yang wajib diyakini oleh orang orang beriman adalah adanya hari Akhir atau hari Kiamat. Ini termasuk rukun  yang kelima dalam Islam. Tentang hari Kiamat ini, diantaranya disebut dalam firman Allah :

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).

Sungguh peristiwa hari Kiamat merupakan peristiwa yang sangat dahsyat. Allah Ta’ala takdirkan terjadinya kehancuran total seluruh alam atas kehendak-Nya. Pada hari itu gunung-gunung akan diterbangkan seperti bulu yang dihamburkan.

Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Matahari digulung. Bintang-bintang pada berjatuhan, unta-unta bunting ditinggalkan dan  tidak diperdulikan, binatang-binatang liar dikumpulkan sedangkan lautan dipanaskan.

Sangatlah banyak ayat ayat Allah yang menjelaskan tentang dahsyatnya peristiwa hari Kiamat, Diantaranya adalah :

Pertama : Surat al Hajj ayat 1 dan 2

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ
يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَىٰ وَمَا هُمْ بِسُكَارَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ

“Wahai manusia !. Bertakwalah kepada Rabb-mu. Sungguh guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) ketika kamu melihatnya (guncangan itu) semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya. Dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya. Dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk. Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi adzab Allah itulah yang keras”.

Kedua : Surat al Muzzammil ayat 14.

يَوْمَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيبًا مَهِيلًا

“(Ingatlah) pada hari (ketika) bumi dan gunung gunung berguncang keras dan menjadikan gunung gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan”.

Ketiga : Surat ‘Abasa ayat 33-36

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ  يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ  وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ

“Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua). Pada hari itu manusia lari dari saudaranya. Dan dari ibu dan bapaknya. Dan dari istri dan anak anaknya”.

Keempat : Surat at Takwir ayat 1-6

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ

“Apabila matahari digulung. Dan apabila bintang bintang berjatuhan. Dan apabila gunung gunung dihancurkan. Dan apabila unta unta yang bunting di tinggalkan (tidak terurus). Dan apabila binatang binatang liar di kumpulkan. Dan apabila lautan dipanaskan”.

Ketahuilah bahwa berbagai kehancuran alam tersebab bencana  yang terjadi di masa lalu sepanjang sejarah manusia seringkali digambarkan al Qur an sebagai bentuk azab Allah Subhaanahu wa Ta’ala kepada kaum-kaum terdahulu yang membangkang dan ingkar  kepada para Nabi utusan Allah ’alaihimus-salaam.

Oleh karenanya, peristiwa Kiamat bisa dikatakan sebagai puncak adzab bagi manusia yang tersisa menjelang terjadi Kiamat yaitu hanya orang orang jahat dan ingkar. Rasulullah  Muhammad Shallallahu ’alaih wa sallam yang menyebutkan  bahwa peristiwa Kiamat hanya menimpa orang-orang yang jahat.

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا عَلَى شِرَارِ النَّاسِ

Kiamat tidak akan berlangsung kecuali menimpa atas orang-orang yang paling jahat. (H.R Imam Muslim)

Lalu bagaimana keadaan  orang-orang beriman saat terjadi hari Kiamat Kubra ?. Rasulullah  Shallallahu ’alaih wa sallam mengatakan bahwa ketika hari Kiamat  sudah begitu dekat maka  Allah Subhaanahu wa Ta’ala akan mendatangkan tiupan angin sejuk yang menyebabkan semua orang beriman menemui ajalnya saat tersentuh angin tersebut.

Jadi dengan kasih sayang-Nya, Allah Subhaanahu wa Ta’aala tidak akan mengizinkan kiamat terjadi ketika masih ada kaum beriman di muka bumi walau seorangpun. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ رِيحًا مِنْ الْيَمَنِ أَلْيَنَ مِنْ الْحَرِيرِ فَلَا تَدَعُ أَحَدًا فِي قَلْبِهِ قَالَ أَبُو عَلْقَمَةَ مِثْقَالُ حَبَّةٍ و قَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُ

Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa Ta’aala akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari sutera dari arah Yaman. Maka tidak seorangpun (karena angin tersebut) yang akan disisakan dari orang-orang yang masih ada iman walau seberat biji dzarrah kecuali akan dicabut ruhnya. (H.R Imam Muslim)

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta’aala mencabut nyawa semua orang beriman, termasuk orang yang di dalam hatinya terdapat sedikit keimanan, Allah Subhaanahu wa Ta’aala mendatangkan Kiamat sebagai balasan atas kekufuran dan kemusyrikan yang dilakukan manusia yang masih hidup di muka bumi. 

Demikianlah yang dijelaskan  Rasulullah Muhammad shallallahu ’alaih wa sallam dalam sabda beliau :

ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلَا يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُفَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ فِي خِفَّةِ الطَّيْرِ وَأَحْلَامِ السِّبَاعِ لَا يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا فَيَتَمَثَّلُ لَهُمْ الشَّيْطَانُ فَيَقُولُ أَلَا تَسْتَجِيبُونَ فَيَقُولُونَ فَمَا تَأْمُرُنَا فَيَأْمُرُهُمْ بِعِبَادَةِ الْأَوْثَانِ وَهُمْ فِي ذَلِكَ دَارٌّ رِزْقُهُمْ حَسَنٌ عَيْشُهُمْ ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ

Kemudian Allah melepaskan angin dingin yang berhembus dari Syam. Maka tidak seorangpun dari manusia yang beriman kecuali dicabut nyawanya… sehingga yang tersisa hanya manusia jahat yang tidak memiliki keimanan.

Mereka tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk hingga syaithan muncul dan berkata : Mengapa kalian tidak memenuhi seruanku saja ?. Mereka menjawab : Apa yang kalian perintahkan pada kami ?. Syaithan memerintahkan kepada mereka untuk menyembah berhala. Maka merekapun mengikuti saran tersebut. Sedangkan mereka berada dalam kehidupan yang serba berkecukupan, kemudian ditiuplah sangkakala (hari Kiamatpun datang). (H.R Imam Muslim).

Begitulah gambaran tentang dahsyatnya hari Kiamat dan Allah Ta’ala tak memperlihatkan kedahsyatan yang menakutkan itu kepada seorangpun  dari orang beriman. Ini adalah salah satu  bukti kasih sayang-Nya kepada umat Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.655).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar