Kamis, 06 Juni 2019

JIHAD FII SABILILLAH TAK TERHALANG OLEH RAMADHAN

JIHAD FII SABILILLAH TAK TERHALANG OLEH RAMADHAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Adalah salah satu kewajiban bagi setiap muslim berjihad di jalan Allah baik berupa perang ataupun jihad jihad yang lainnya. Ketahuilah bahwa jihad di jalan Allah tak boleh terhalang oleh bulan Ramadhan. 

Dalam sejarah Islam yang shahih ada   jihad besar dengan mengangkat senjata  yang dilakukan Rasulullah bersama sahabat di bulan Ramadhan, Diantaranya adalah :

Pertama : Perang Badr al Kubra.

Pada tahun ke 2 Hijriyah tepatnya tanggal 17 Ramadhan terjadi perang besar yakni perang Badar antara pasukan kaum muslimin dipimpin oleh Rasulullah melawan kaum kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Jahal. 
Hakikatnya perang ini tak seimbang dimana jumlah pasukan kafir Quraisy yang dipimpin Abu Jahal adalah sekitar 1.000 orang menghadapi 313 orang pasukan orang beriman.

Dengan pertolongan Allah Ta’ala, pasukan Islam mendapatkan kemenangan.  Korban dari pasukan Islam adalah  14 orang yaitu 6 orang dari Muhajirin dan 8 orang dari Anshar. 

Sementara itu pasukan kafir Quraisy yang terbunuh 70 orang dan 70 orang ditawan. Sebagiannya lagi menyelamatkan diri, lari tunggang langgang karena tak kuasa menahan serangan pasukan orang beriman. Bahkan Abu Jahal, sebagai Panglima Perang juga mati mengenaskan dalam perang ini.

Kedua : Penaklukkan kota Makkah

Pada tanggal 10 bulan Ramadhan tahun ke 8 Hijriah Rasulullah dengan 10.000 pasukan kaum muslimin  dari Madinah memasuki kota Makkah tanpa perlawanan dari kafir Quraisy. Beliau masuk kota Makkah dengan  tetap menundukkan kepala sambil membaca firman Allah :

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا

Sesungguhnya Kami memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. (Q.S al Fath 1).

Kemudian setelah menguasai kota Makkah beliau mengumumkan kepada penduduk Makkah : “Siapa yang masuk masjid maka dia aman, siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia aman, siapa yang masuk rumahnya dan menutup pintunya maka dia aman”.

Selain itu ada beberapa kegiatan atau aktivitas penting dilakukan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersama sahabat di bulan Ramadhan tanpa menuggu sampai Ramadhan berakhir, diantaranya :

(1) Bulan Ramadhan tahun 5 H, umat Islam melakukan persiapan besar-besaran untuk menghadapi pasukan koalisi,  yang akan menggempur kota Madinah dalam perang Khandaq yang terjadi pada bulan Syawal tahun tersebut.

(2)  Sebagian rangkaian perang Tabuk terjadi pada Ramadhan tahun 9 H.

(3) Penyebaran Islam ke Yaman, dimana Rasulullah mengirim Ali bin Abi Thalib bersama sebuah tim ekspedisi dakwah kepada penduduk Yaman, dilakukan pada Ramadhan tahun 10 H. (Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam Al-Fiqh Al-Islamiy Wa Adillatuh) 

Sungguh peristiwa peristiwa yang terjadi bulan Ramadhan tersebut diatas memberi pelajaran bagi kita semua bahwa tak ada hambatan kegiatan besar tersebab  Ramadhan termasuk berperang.

Jadi bukan sebagaimana yang dilakukan sebagian orang di zaman ini. Ada yang menjadikan bulan Ramadhan untuk bersantai santai bahkan bermalas malasan. Tak mau melakukan kegiatan atau rencana rencana baru dalam berbagai aktivitas. Umumnya menunggu bulan Ramadhan berakhir baru bergerak lagi. Seolah olah mati langkah dengan Ramadhan.

Oleh karena itu mari kita robah persepsi kita tentang Ramadhan. Jangan jadikan Ramadhan bulan bersantai, tetaplah aktif melakukan berbagai kegiatan  yang bermanfaat. Insya Allah lebih berkah karena  Ramadhan adalah penuh berkah.  Wallahu A’lam. (1.642)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar