Jumat, 14 Juni 2019

ADAKAH KORELASI ANTARA RIZKI DAN KERJA KERAS


ADAKAH KORELASI ANTARA RIZKI DAN KERJA KERAS

Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang yang memiliki harta yang banyak, ketika ditanya : Bagaimana antum bisa mendapatkan rizki sebanyak ini ?. Sebagian diantara mereka menjawab  : INI ADALAH HASIL KERJA KERASKU SELAMA BERTAHUN TAHUN. Jawaban ini sepertinya agak senada dengan perkataan Qarun yang disebutkan dalam al Qur an :

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِنْدِي ۚ

Dia (Qarun) berkata : Sesungguhnya aku diberi (harta itu) semata mata karena ilmu yang ada padaku. (Q.S al Qashash 78)

Model jawaban seperti diatas sangatlah tidak tepat bahkan keliru berat. Ketahuilah bahwa hakikatnya tak ada korelasi atau hubungan antara kerja keras dengan perolehan rizki. Betapa banyak orang yang bekerja keras mencari rizki dari subuh sampai malam  tetapi mendapat rizki secukupnya saja. Sementara itu perhatikanlah bahwa ada orang orang yang secukupnya saja berusaha atau bekerja tapi dapat rizki yang banyak bahkan berlimpah.

Sungguh rizki itu berasal dari Allah Ta’ala yang Mahakaya. Jika yang punya memberi sedikit atau banyak itu adalah hak Yang Maha Pemberi. Oleh karena itu kewajiban seorang hamba untuk ridha dan bersyukur atas rizki yang Allah karuniakan kepadanya seberapa jumlahnya.

Allah Ta’ala membagi rizki menurut kehendak-Nya. Sangatlah banyak ayat dalam al Qur an yang menjelaskan tentang hal ini, Diantaranya :

Pertama : Surat Ali Imran ayat 37.

إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya Allah memberi izki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

Kedua : Surat ar Ra’du ayat 26.

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ

Allah melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) disbanding kehidupan akhirat.

Ketiga : Surat al Isra’ ayat 30

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

Sungguh, Rabb-mu melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan Membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki) Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba hamba-Nya.

Keempat : Surat az Zumar ayat 52

أَوَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki) ?. Sesungguh pada yang demikian itu terdapat tanda tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. 

Jadi  tak ada korelasi antara rizki dan kerja keras tapi berkaitan dengan apa yang Allah Ta’ala telah tetapkan. Dan di ayat yang lain secara tegas Allah Ta’ala menyatakan bahwa ada korelasi yang sangat kuat ANTARA RIZKI DAN TAKWA. Allah Ta’ala berfirman : 

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ  
ۚ
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberi rezki dari arah yang tidak disangkanya. (Q.S ath Thalaq 2-3).

Dalam  hal ini tentu manusia haruslah berusaha untuk mencari rizki dan karunia Allah, sebagaimana firman-Nya :

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Apabila shalat telah dilaksanakan maka bertebaranlah kamu di bumi. Carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak agar kamu beruntung. (Q.S al Jumu’ah 10)

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقٌ الطَّيْرَ تَغْدُوْ خِمَاصًا وَتَعُوْدُ بِطَانًا

Jika kalian bertawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenarnya, niscaya Dia akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, ia berangkat di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam kondisi kenyang. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu)

Dalam hadits ini Rasulullah memberikan permisalan dengan burung yang keluar untuk berusaha mencari rizki  dalam keadaan lapar di pagi hari kembali di sore hari dalam keadaan kenyang. 

Jadi ternyata untuk mendapatkan rizki bukanlah MASALAH KERJA KERAS   tetapi terkait dengan TAKWA dan TAWAKAL serta dibarengi dengan USAHA. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.654).


 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar