Selasa, 29 Desember 2015

TEMAN ADA TIGA MACAM



TEMAN ADA TIGA MACAM

Oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupannya  tentulah membutuhkan teman. Tapi ketahuilah bahwa Rasulullah telah  mengingatkan kita agar berusaha  memilih orang orang yang patut untuk dijadikan sahabat atau teman dekat. Maknanya adalah bahwa tidak semua orang bisa dijadikan teman.   Bahkan Rasulullah menjadikan teman sebagai patokan terhadap baik dan buruknya agama seseorang. 

Dalam sebuah hadits  disebutkan :   “Arrajulu ‘alaa diini khaliilih, falyanzhur ahadukum man yukhaalil “. Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah).

Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid, dalam al Hilyah, menyebutkan tentang tiga jenis teman. (1) Teman manfaat (2) Teman kenikmatan (3) Teman kemuliaan. Dua yang pertama akan putus dengan terputusnya sebab sebabnya yaitu terputus manfaat (kepentingan) pada teman yang pertama dan terputus kenikmatan dari teman yang kedua.

Adapun teman model yang ketiga, kata beliau,  karena yang menjadikan dia berteman dengannya adalah kemuliaan maka kemuliaan itulah yang akan mendorong adanya persahabatan itu. Yang dengannya bisa saling menanamkan keyakinan tentang keutamaan pada  yang berteman ini.

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, mensyarah tentang tiga macam teman tersebut, sebagai berikut :

Pertama : Teman manfaat atau kepentingan.
Yaitu orang yang mau berteman denganmu selama dia bisa mengambil manfaat darimu, baik manfaat berupa harta maupun kedudukan ataupun yang lainnya. Dan jika manfaat itu sudah tidak bisa didapat lagi, maka (bisa jadi) dia berbalik menjadi musuhmu. Yang mana seakan akan dia tidak pernah mengenalmu dan begitupun engkau tidak pernah) mengenalnya. 

Teman semacam ini sangatlah banyak sekali. Seperti orang orang yang meminta diberi sedekah. Kalau diberi dia senang namun kalau tidak diberi, mereka marah. Seorang teman yang engkau sangka adalah teman yang paling baik bagimu begitu juga engkau (merasa) adalah teman yang paling baik baginya. Namun pada suatu hari dia meminjam kitab kepadamu. Lalu (engkau tidak memberikannya), engkau menjawab : Aku membutuhkan kitab ini besok. Maka diapun akan memusuhimu. Apakah ini benar benar teman ?. Ya …inilah teman manfaat.

Kedua : Teman kenikmatan.
Yaitu orang yang tidak (akan) berteman denganmu kecuali karena dia : (1) Bersenang senang denganmu, bisa mengobrol. (2) Santai dan begadang malam hari. Namun dia tidak bisa memberimu manfaat apapun. Begitu pula engkau tidak bisa mengambil manfaat darinya kecuali hanya membuang buang waktu saja. Hindarilah teman yang semacam ini karena hanya bisa membuang waktumu.

Ketiga : Teman kemuliaan.
Yaitu teman yang bisa : (1) Mengajakmu pada segala sesuatu yang utama. (2) Mencegahmu dari perbuatan yang buruk. (3) Membukakan bagimu pintu pintu kebaikan. (4) Apabila engkau berbuat salah maka dia akan melarangmu tanpa harus merusak kehormatan. Inilah teman keutamaan.

Oleh sebab itu berusahalah berteman dengan orang orang yang bisa mendatangkan kemuliaan kepada kita. Jika kita salah memilih teman dan mendapatkan teman yang buruk sungguh itu kerugian besar dan menjadi penyesalan di akhirat  kelak.

Renungkanlah firman Allah berikut : “Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al Qur’an sesudah al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Q.S al Furqan 27-29).

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam. (522)
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar