Rabu, 09 Desember 2015

TAKWA PEMBEDA DERAJAT MANUSIA



TAKWA PEMBEDA DERAJAT MANUSIA DISISI ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago.

Sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan manusia untuk bertakwa kepada-Nya dengan sebenar benar takwa yaitu sebagaimana firman-Nya : “Yaa aiyuhal ladziina aamanut taqullah haqqa tuqatihii walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Wahai orang orang yang beriman !. Bertakwalah kepada Allah sebenar benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (Q.S Ali Imran 102).

Lalu apa makna takwa. Tentang makna takwa telah dijelaskan oleh sahabat Rasulullah, diantaranya :

Pertama : Ali bin Abi Thalib pernah ditanya tentang takwa. Beliau memberikan jawaban : Takwa adalah (1) Beriman kepada Allah (2) Mengamalkan apa yang diturunkannya (berupa al Qur-an dan as Sunnah). (3)  Merasa cukup dengan yang sedikit (qana’ah) dan (4) Bersiap diri untuk menempuh perjalanan yang panjang yaitu kematian. (Tafsir ath Thabari).

Kedua : Ibnu Mas’ud berkata  bahwa bertakwa dengan sebenar benar takwa adalah : (1) Taat kepada Allah dan tidak bermaksiat. (2) Ingat kepada-Nya dan tidak lupa. (3) Bersyukur kepada-Nya, tidak kufur. Inilah takwa.

Kewajiban seorang hamba untuk bertakwa adalah merupakan hak Allah yang harus dipenuhi. Kemudian dengan takwanya itu Allah akan menunaikan hak hamba-Nya yakni memasukkannya kedalam surga dan menjauhkannya dari neraka. Allah berfirman : “Dan Allah menyelamatkan orang orang yang bertakwa karena kemenangan mereka. Mereka tidak disentuh oleh adzab dan tidak bersedih hati”. (Q.S az Zumar 61).

Suatu hal yang sangat penting untuk diketahui adalah bahwa derajat kemuliaan seseorang disisi Allah bukanlah karena bangsa, suku, warna kulit ataupun golongan. Sungguh Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa manusia yang paling mulia di sisi-Nya adalah yang paling bertakwa.

Ini adalah sebagimana disebutkan dalam firman-Nya : “Inna akramakum ‘indallahi atqaakum. Innallaha ‘aliiumun khabiir” Sungguh orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha mengetahui, Mahateliti. (Q.S al Hujuraat 13).

Syaikh as Sa’di berkata : Namun ukuran kemuliaan diantara mereka adalah takwa. Orang yang paling mulia diantara sesama adalah yang paling bertakwa kepada Allah Ta’ala, paling banyak melakukan ketaatan serta paling mampu mencegah diri dari kemaksiatan. (Jadi) bukan yang paling banyak kerabat serta kaumnya dan bukan yang keturunannya paling terpandang. Allah Maha Mengetahui siapa di antara mereka yang bertakwa kepada Allah baik secara lahir maupun batin serta siapa siapa diantara mereka yang tidak menunaikannya baik secara lahir maupun batin. Masing masing akan diberi balasan yang sesuai. (Kitab Tafsir karimir Rahman). 

Oleh karena itu mari kita bersegera memenuhi hak hak Allah yaitu dengan menjaga ketakwaan kepada-Nya. Semoga Allah Ta’ala akan memberi balasan dengan derajat yang tinggi yaitu menjadi hamba yang mulia disisi-Nya.

Wallahu A’lam.  (491)

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar