Kamis, 17 Desember 2015

SHALAT LAIL PALING UTAMA SETELAH SHALAT FARDHU



SHALAT LAIL PALING UTAMA SETELAH SHALAT FARDHU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Secara zhahir shalat lail ini termasuk amalan yang agak berat karena harus dilakukan pada malam hari setelah bangun tidur meskipun tidurnya sebentar. Bahkan waktunya yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir, yaitu pada saat umumnya manusia sedang  enak tidur. 

Namun demikian jika kita coba merenungkan,  sebenarnya tidaklah terlalu berat untuk melaksanakannya, apalagi : (1) Jika dilakukan dengan ikhlas karena Allah semata. (2)  Bagi seorang hamba yang senantiasa memohon pertolongan Allah Ta’ala untuk bisa melakukannya dengan istiqamah. (3) Bagi seorang hamba  bersungguh sungguh mendekatkan diri atau bertaqarrub kepada Allah Ta’ala. (4) Bagi seorang hamba yang benar benar mengetahui keutamaan yang banyak  pada shalat malam ini. 

Sungguh qiyaamul lail ini memiliki keutamaan yang sangat banyak diantaranya adalah :
Pertama : Mendapat pujian Allah Ta’ala.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala memuji orang orang yang senantiasa melakukan shalat malam yaitu sebagaimana yang dijelaskan dalam firman-Nya. “Kaanuu qaliilan minal laili  maa yahja’uun. Wa bil as-haari hum yastaghfiruun”. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah." (Q.S adz-Dzaariyaat 17-18).

Sungguh seorang hamba tidaklah membutuhkan pujian manusia yang bersifat semu dan sementara. Ketahuilah bahwa pujian Allah Ta’ala adalah satu karunia yang sangat besar bagi seorang hamba dan ini akan diperoleh  melalui shalat malam.

Kedua : Merupakan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu.
 Sungguh sangatlah banyak jenis shalat sunnah yang disyariatkan. Semuanya antara lain ditujukan untuk menutup kekurangan dalam shalat fardhu. Dan sungguh shalat lail adalah shalat sunnah yang paling utama setelah shalat fardhu.
Rasulullah bersabda : “Afdhalush shalaati ba’da shalaatil maktuubati ash shalatu fii jaufil laili”. Shalat yang paling utama setelah shalat yang fardhu adalah shalat ditengah malam. (H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah).

Ketiga : Rasulullah senantiasa melakukan shalat malam
Rasulullah senantiasa mengerjakan shalat malam ini terus menerus. Beliau biasa melakukannya dengan lama berdiri karena membaca surat surat yang panjang. Juga beliau memanjangkan rukuk dan sujudnya.

Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam  shalat hingga kedua telapak kaki dan betis beliau bengkak. Lantas seorang sahabat bertanya kepada beliau : Mengapa engkau mengerjakan yang demikian ya Rasulullah ? Bukankah engkau yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni ?”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidakkah sudah sepatutnya aku menjadi hamba yang bersyukur. (H.R Imam Bukhari, Imam Muslim, at Tirmidzi dan an Nasa’i)

Aisyah radliallahu ‘anha berkata; “Janganlah kamu meninggalkan shalat malam (qiyamul lail), karena Rasulullah salalahu ‘alaihi wasallam  tidak pernah meninggalkannya, bahkan apabila beliau sedang sakit atau kepayahan, beliau shalat dengan duduk.” (H.R Abu Dawud) 

Keempat : Merupakan kebiasaan orang orang shalih.
Rasulullah bersabda : ‘Alaikum biqiyamil laili fainnahu dakbush shalihiina qablakum, wahuwa qurbatun lakum ilaa rabbikum, wa maghfaratun lissaiyati wa manhaatunanil itsmi. Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang orang shaleh sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, penghapus kesalahan kesalahan dan menjauhkan dosa. (H.R Imam at Tirmidzi, Imam al Baihaqi dan al Hakim). 

Dalam suatu riwayat ada disebutkan bahwa Abdul ‘Aziz bin Abi Daud berbaring di atas dipan seraya berkata : Alangkah empuknya kamu. Tetapi dipan surga jauh lebih empuk darimu. Ia lalu berdiri untuk mengerjakan shalat. Dan masih terus shalat hingga fajar menyingsing.

Kelima : Kesempatan doa diijabah dan dosa diampuni.
 Sungguh ini termasuk salah satu keutamaan yang besar yang akan diperoleh seorang hamba  dengan shalat malamnya. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya di malam hari ada satu waktu yang jika seorang muslim bertepatan waktu itu dalam keadaan meminta kepada Allah kebaikan tentang perkara dunia maupun akhirat kecuali Allah akan berikan kepadanya. Hal itu terjadi pada setiap malam.”  (H.R. Imam Muslim)

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa Abu Hurairah  mengatakan,  Rasulullah bersabda : Rabb kita Yang Mahasuci dan Mahatinggi turun ke langit dunia setiap malam ketika tinggal sepertiga malam yang akhir dengan berfirman : Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan ?. Siapakah yang mau meminta kepada-Ku lalu Aku kabulkan ? Siapa yang mau meminta ampun kepada-Ku lalu Aku ampuni. (H.R Imam Bukhari)

Itulah sebagian dari keutamaan shalat malam dan tentu masih banyak pula keutamaan yang lainnya. Oleh karena itu bergembiralah dan bersyukurlah wahai orang orang mukmin yang mendapat hidayah untuk senantiasa melazimkan shalat malam bagi dirinya.

Wallahu A’lam (503)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar