Minggu, 27 Desember 2015

TAKUTLAH TERHADAP MAKSIAT YANG DOSANYA BERJALAN TERUS



TAKUTLAH TERHADAP MAKSIAT YANG DOSANYA
 BERJALAN TERUS

Oleh : Azwir B. Chaniago.

Rasulullah bersabda : “Idzaa maatal insaanun qatha’a ‘amaluhu illaa min tsalatsatin, minshadaqatin jaariyatin, wa ‘ilmin yuntafa’u bihi wa waladin shaalih, yad’ulahu”  Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh (yang mendoakannya)” (H.R Imam Muslim No. 1631).

Sungguh hadits ini merupakan berita gembira dari Rasulullah bagi umatnya untuk berlomba mempersiapkan amal kebaikan yang pahalanya bisa terus mengalir meskipun seseorang itu telah wafat.

Hadits ini memberikan motivasi yang amat jelas dan kuat bagi seorang hamba untuk senantiasa berusaha bersedekah, mempelajari ilmu yang bermanfaat dan mengajarkannya serta berusaha mempersiapkan anak anak yang shalih yang akan mendoakannya. 

Tapi ketahuilah saudaraku, bahwa sebaliknya ada banyak pula keburukan dan kemaksiatan yang bisa mengalirkan dosa terus menerus meskipun seseorang itu telah wafat, bahkan bisa jadi sampai hari berbangkit. Na’udzubilahi min dzaalik. 
  
Sebagian diantaranya adalah (1) Berfatwa tanpa ilmu sehingga menyesatkan kaum muslimin baik dalam akidah ataupun ibadah. (2) Menjauhkan kaum muslimin dari ketaatan dengan menyebarkan pesan pesan yang membolehkan yang haram. (3) Mengedarkan tulisan, video dan kaset yang jorok serta gambar gambar porno dan yang lainnya.

Rasulullah bersabda : “Wa man sanna fil islaami sunnatan sai-yiatan kaana ‘alaihi wizruhaa wa wizru man ‘amila bihaa min ba’dihi min ghairi an yanqusha min auzaarihim syai-un”. Barangsiapa membuat perbuatan yang buruk di dalam agama Islam, dia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa dosa mereka sedikitpun (H.R Imam Muslim No. 2674, dari Jabir bin Abdullah).  

Imam Ibnul Jauzi, dalam Zaadul Masir, menyebutkan bahwa  makna firman Allah dalam surat al Hasyr 18 :  Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), yaitu hendaklah seseorang dari kalian memperhatikan (1) Apa yang telah dia amalkan ? (2) Apakah (ada) amal shalih yang akan menyelamatkannya ?.  (3) Atau sesuatu (amal buruk) yang akan mencelakakannya. 

Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar selalu dijauhkan dari amal amal  buruk yang dosanya  akan berjalan terus pada saat kita telah meninggalkan dunia ini.

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam (517). 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar