Kamis, 30 April 2015

TENTANG MENGINGAT MATI



TENTANG MENGINGAT MATI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Mati mungkin bagi sebagian orang adalah sesuatu yang menakutkan. Pada hal itu adalah suatu yang pasti. Allah berfirman : “Ainamaa takuunuu yudrikkumul mautu walau kuntum fii buruujin musyaiyadah” Di mana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu berada didalam benteng yang tinggi dan kokoh. (Q.S an Nisa’ 78).

Rasulullah bersabda :  “Aktsiruu dzikra haadzimil ladzdzaati ya’nil mauta” Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan kenikmatan kesenangan yaitu kematian. (H.R Imam at Tirmidzi dan Ibn Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Imam al Qurthubi berkata : Hadits ini sangat singkat namun mencakup peringatan dan nasehat yang agung. Siapa yang benar benar mengingat kematian maka ingatnya ini akan menghalanginya dari kesenangan syahwat masa kini, mencegahnya dari berangan angan panjang di masa datang dan membuatnya bersikap zuhud dari yang semula diharapkannya.

Para ulama menjelaskan bahwa kematian yang menimpa manusia adalah musibah atau bencana. Tapi ketahuilah bahwa ada musibah yang lebih besar lagi yang  menimpa sebagian manusia yaitu :

Pertama : Lalai terhadap akan datangnya kematian.

Kedua : Berpaling dari mengingat kematian.

Ketiga : Tidak merenungkan dan tidak pula mengambil pelajaran dari kematian.

Keempat : Tidak melakukan amal atau persiapan apapun muntuk menghadapi kematian.  

Sungguh Rasulullah memuji orang yang selalu mengingat mati itu sebagai orang mukmin yang cerdas. Dari Ibnu Umar, diriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam ditanya : Siapakah dari orang orang mukmin yang cerdas ? Rasulullah bersabda : “Yang paling banyak mengingat mati dan paling tekun membuat persiapan untuknya, mereka itulah orang yang cerdas” (H.R Ibnu Majah dan al Hakim, dihasankan oleh Syaikh al Albani).  
  
Ad Daqqaq berkata : Barangsiapa yang memperbanyak mengingat kematian maka akan dikaruniai tiga kebaikan :

Pertama : Dia akan  bersegera untuk bertaubat.

Kedua : Hatinya akan dipenuhi oleh sikap menerima.

Ketiga : Dia akan rajin dan semangat dalam beribadah.

Dalam Kitab az Zuhd Ibnu Mubarak disebutkan bahwa  Shalih al Murri berkata : Sesungguhnya mengingat kematian, jika terpisah dariku walau hanya sesaat maka hal itu membuat hatiku menjadi rusak. 

Imam al Qurthubi berkata bahwa para ulama memberi nasehat : Mengingat kematian dapat menghalangi seseorang dari melakukan kemaksiatan, melunakkan hati yang keras, menghilangkan perasaan gembira dengan dunia dan meringankan segala musibah. (Kitab at Tadzkirah).   

Sungguh ada banyak  cara untuk senantiasa mengingat mati, diantaranya adalah :

Pertama : Dengan merenungkan kemana perginya sebagian  teman dan kerabat kita yang saat ini tidak ada lagi di dunia. Mungkin diantara mereka adalah orang orang yang kita tahu lebih cerdas dan lebih gagah dari kita, lebih berharta, lebih berpangkat. Mungkin juga  diantara mereka ada yang lebih tua tetapi banyak juga yang jauh lebih muda dari kita.

Kedua : Dengan merenungkan kemana perginya sebagian teman dan kerabat kita yang saat ini sudah tidak ada lagi di dunia. Mungkin diantara mereka secara fisik dulu kelihatan sangat sehat. Dia seorang yang sangat paham tentang cara menjaga kesehatan bahkan diantara mereka ada yang Allah berikan karunia untuk berprofesi sebagai ahli kesehatan. 

Ketiga : Dengan merenungkan bahwa sehat atau sakit tidaklah merupakan  landasan dalam hal kematian. Orang bijak berkata : Sehat tidaklah menjauhkan seseorang dari kematian dan sakit tidaklah mendekatkan seseorang kepada kematian. Semua adalah atas kehendak Allah Ta’ala semata.

Semoga Allah Ta’ala selalu memberi petunjuk kepada kita untuk selalu mengingat kematian dan memberi kekuatan kepada kita semua untuk mempersiapkan bekal menghadapi kematian yang sudah pasti.
Wallahu A’lam.  (290)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar