Selasa, 14 April 2015

ALLAH ADALAH DZAT YANG MAHAADIL



ALLAH ADALAH DZAT YANG MAHAADIL

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat yang Mahaadil terhadap hamba hamba-Nya. Allah berfirman : “Manih tadaa fainnamaa yahtadi linafsihii, waman dhalla fainnamaa yadhillu ‘alaihaa, walaa taziru waaziratun wizra ukhraa, wama kunna mu’adzibiina hattaa tab’atsa rasuulaan” 

Barangsiapa yang mengikuti petunjuk (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat baik itu untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus seorang Rasul. (Q.S al Isra’ 15)

Tentang ayat ini Imam Ibnul Qayyim berkata : Bahwa Allah yang Mahasuci menetapkan empat hukum yang merupakan puncak keadilan dan hikmah, yaitu :
Pertama : Bahwa hidayah yang didapat seorang hamba yang berupa iman dan amal shalih (kebaikannya) untuk dirinya sendiri bukan untuk orang lain.

Kedua : Bahwa kesesatannya, dengan ketiadaan hidayah (maka kerugiannya) atas dirinya sendiri bukan atas orang lain.

Ketiga : Bahwa seseorang tidak akan disiksa dengan sebab dosa orang lain.

Keempat : Bahwa Allah tidak akan menyiksa kecuali setelah tegaknya (hujjah bagi) seseorang dengan (diutusnya) para Rasul.

Tentang ayat ini pula, Syaikh as Sa’di berkata : Maksudnya adalah bahwa hidayah atau petunjuk dan kesesatan seseorang, dampaknya  akan kembali pada dirinya sendiri. Diapun tidak menampik kesalahan yang dia kerjakan sekecil biji sawi pun. Allah adalah Dzat yang paling adil, tidak akan mengadzab seseorang sampai hujjah tegak atasnya melalui risalah, kemudian orang itu (merespon dengan) menentangnya. 

Adapun orang orang yang tunduk dengan hujjah atau belum sampai hujjah Allah kepadanya maka Allah tidak akan mengadzabnya.  

Ayat ini dijadikan dalil bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengadzab ahlul fathrah yaitu orang orang hidup dimasa transisi kenabian. Sesungguhnya Allah Mahasuci dari segala bentuk tindak aniaya.  (Kitab Tafsir Karimir Rahman).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.  (269)

       







Tidak ada komentar:

Posting Komentar