Jumat, 24 April 2015

BAKTI IBNU UMAR KEPADA BAPAKNYA



BAKTI IBNU UMAR KEPADA BAPAKNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan  seorang anak untuk  berbuat baik kepada kedua orang  tuanya. Allah berfirman : Dan Kami perintahkan kepada manusia  (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah (lemahnya) dan menyapihnya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku engkau akan kembali”(Q.S Lukman 14).

Berbuat baik kepada kedua orang tua pada saat keduanya masih hidup dan juga pada saat satu atau keduanya telah wafat. Jika orang tua sudah wafat maka masih banyak  cara yang sangat dianjurkan untuk bisa berbakti kepadanya, yaitu :   

Pertama : Merawat dan menyelenggarakan jenazah dengan sebaik-baiknya.

Kedua : Melunasi  atau menanggung hutang-hutangnya.

Ketiga : Melaksanakan pesan dan wasiatnya.

Keempat : Meneruskan silaturrahmi dan memuliakan sahabat-sahabatnya.

Kelima : Senantiasa mendoakannya.

Berkenaan dengan point keempat tentang berbakti kepada orang tua pada saat dia telah wafat yakni : “Meneruskan silaturrahmi dan memuliakan sahabat sahabatnya” maka kita bisa belajar dari apa yang dilakukan Abdullah ibn Umar dalam hal ini.

 Dikisahkan bahwa setelah Umar bin Khaththab, ayahnya Abdullah ibn Umar wafat, pada suatu waktu ada seorang Arab Badui lewat di sebuah jalan di Makkah. Ibnu Umar memberi salam kepadanya. Lalu mempersilahkan orang Badui tersebut naik ke atas himar (keledai) yang dia tungggangi. Kemudian dipakaikan imamah (sejenis sorban) diatas kepala orang Badui itu.

Berkata Ibnu Dinar : Wahai Ibnu Umar, semoga Allah memperbaiki urusanmu, mengapa engkau berbuat seperti itu kepada orang Badui tersebut. Ibnu Umar menjawab : Sesungguhnya ayah orang ini dahulu adalah sahabat karib ayahku dan sungguh aku mendengar Nabi pernah bersabda : “Inna abaral birri shilatul waladi ahla wuddi abiihi” Sesungguhnya paling baiknya bakti seorang anak adalah bila ia menyambung hubungan baik dengan keluarga sahabat ayahnya. (Lihat Shahih Targhib wa Tarhib, Syaikh al Albani).

Oleh sebab itu tetaplah pelihara hubungan baik  dengan saudara dan kerabat orang tua kita. Jika ini kita lakukan,  insya Allah, paling tidak ada tiga manfaat yang akan kita dapatkan : 

Pertama : Kita menghidupkan dan mengamalkan sunnah Rasulullah yang mungkin saat ini banyak yang diabaikan manusia.

Kedua : Kita telah melakukan salah satu bakti terbaik kita kepada orang tua yang sudah wafat.

Ketiga : Hubungan baik dengan saudara dan kerabat orang tua kita dapat kita lanjutkan dan ketahuilah bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama muslim apalagi dengan saudara dan kerabat orang tua  adalah sangat dianjurkan. 

Semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu a’lam. (283)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar