Rabu, 22 April 2015

MENDAHULUKAN AMAL YANG UTAMA



MENDAHULUKAN AMAL YANG PALING UTAMA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang mendapatkan jatuh waktu yang terbatas  untuk tinggal di dunia sebelum dipanggil  untuk kembali ke negeri akhirat yang abadi. Pada dasarnya waktu ini adalah relatif pendek dan tidaklah seorang pun mengetahui berapa lama dia akan berada di dunia  karena setiap orang mendapat jatah waktu yang berbeda sesuai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan. Dan jatah waktu inilah kesempatan untuk berbekal.

Sungguh dunia ini adalah tempat berbekal dan bekal terbaik adalah takwa.  Takwa  akan mudah dicapai dengan ilmu dan amal shalih. Seorang hamba yang cerdas dan berilmu maka dia akan memanfaatkan kesempatan di dunia yang tidak terlalu lama ini untuk beribadah dengan mendahulukan amal yang paling utama dari yang utama. 
Ketahuilah bahwa keutamaan suatu amal bergantung diantaranya adalah pada jenisnya, pada waktunya ataupun tempat, keadaan dan yang lainnya.  
 
Imam Ibnul Qayyim dalam Kitab Madaarijus Salikin antara lain memberikan kepada kita beberapa contoh tentang amal amal yang paling utama, diantaranya :

Pertama : Ibadah paling utama waktu jihad atau ketika ada panggilan jihad adalah jihad, walaupun hal itu akan meninggalkan shalat (sunnah) di malam hari dan puasa di siang hari.

Kedua : Ibadah paling utama diwaktu sahur adalah sibuk dengan shalat lail, membaca al Qur an, dzikir dan doa.

Ketiga : Ibadah paling utama di waktu adzan adalah meninggalkan wirid (seperti membaca al Qur an atau berdzikir)  dan sibuk menjawab muadzdzin.

Keempat : Ibadah paling utama ketika waktu shalat adalah bersegera melaksanakan shalat pada waktunya, dan keluar menuju masjid, walaupun jauh, serta berusaha mendatanginya bagaimana pun caranya.

Kelima : Ibadah yang paling utama (jika memiliki kedudukan, tenaga dan harta) adalah bersegera membantu orang yang membutuhkan   dengan kedudukan, tenaga dan harta yang dimiliki.

Keenam : Ibadah paling utama saat membaca al Qur an adalah memusatkan hati dan keinginan untuk memahami dan memikirkannya, hingga seakan akan Allah Ta’ala berbicara kepadamu.

Ketujuh : Ibadah paling utama pada saat wukuf di Arafah adalah  merendahkan diri dengan banyak berdoa dan berdzikir.

Kedelapan : Ibadah paling utama pada hari kesepuluh Dzulhijjah adalah memperbanyak ibadah, takbir, tahlil dan tahmid.

Kesembilan : Ibadah paling utama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah menetap di masjid, menyendiri dan beri’tikaf.

Kesepuluh : Ibadah paling utama pada saat saudaramu sesama muslim sakit atau meninggal adalah menjenguknya, menghadiri jenazahnya dan pemakamannya, serta mendahulukan hal itu atas keperluan pribadimu.

Kesebelas : Ibadah paling utama ketika tamu datang adalah memenuhi hak tamu dan sibuk melayaninya. 

Keduabelas : Ibadah yang paling utama dalam setiap waktu dan keadaan adalah mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sibuk dengan menunaikan kewajiban, tugas serta ketentuan dalam waktu itu.

Wallahu a’lam bishshawab.  (280)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar