Sabtu, 11 April 2015

ILMU MENINGGIKAN DERAJAT



ILMU MENINGGIKAN DERAJAT ORANG BERIMAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Belajar ilmu terutama ilmu syar’i dan ilmu lainnya yang bermanfaat bagi kaum muslimin adalah diwajibkan bagi setiap muslim baik laki laki maupun perempuan.  Rasulullah bersabda : “Thalibul ‘ilmi faridhatun ‘ala kulli muslim”. Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim (H.R Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah). Diantara pakar bahasa Arab ada yang mengatakan bahwa kata fardhu bermakna wajib sedangkan faridhatun bermakna sangat wajib. Ini adalah salah satu dalil yang tegas tentang wajibnya menuntut ilmu bagi seorang muslim.

Diantara keutamaan orang yang berilmu adalah sebagaimana yang difirmankan Allah : “..Yarfa’illahul ladzi na aamanu minkum walladzina utul ‘ilma daraajat” Niscaya Allah akan meninggikan orang orang beriman diantara kamu dan orang orang yang diberi ilmu beberapa derajat. (Q.S al Mujaadilah 11).

Sungguh janji Allah adalah benar. Ada banyak kisah  pernah terjadi tentang  orang yang berilmu dan ditinggikan telah Allah Ta’ala tinggikan derajatnya. Dua diantaranya adalah : 

Pertama : Imam Ibnul Qayyim menyampaikan sebuah kisah bahwa : Dahulu di Makkah ada seorang anak muda yang lehernya cacat. Dia menjadi bahan ejekan dan tertawaan bagi orang orang. Ibunya sangat sedih dan kemudian berkata : Wahai anakku hendaklah engkau belajar ilmu, niscaya Allah akan mengangkat derajatmu. Sejak itu ia belajar ilmu dengan sungguh dan akhirnya menjadi orang yang  sangat ‘alim. Dengan ilmunya itu diangkat menjadi qadhi atau hakim di Makkah selama 20 tahun. Dia adalah qadhi yang sangat disegani.

Kedua :  Dikisahkan pula bahwa pada suatu waktu Khalifah Umar bin Khaththab bertemu dengan Gubernur Makkah yaitu Nafi’ bin Harits di daerah Usfan. Wahai Nafi’ engkau berada di sini lalu siapa yang telah engkau tunjuk sebagai pengganti sementara, sebagai Gubernur Makkah.
Nafi’ menjawab : Wahai Amirul Mukminin, saya telah menunjuk Ibnu Abza sebagai Gubernur pengganti sementara. Lalu Amirul Mukminin bertanya : Siapa Ibnu Abza. Dijawab : Ibnu Abza adalah bekas budak kami yang telah dimerdekakan. Selanjutnya Amirul Mukminin  berkata : Engkau mengangkat bekas budak jadi pengganti sementara jabatan Gubernur?. Nafi’ menjelaskan : Ya benar Amirul Mukminin, tetapi dia seorang yang sangat berilmu terhadap Kitabullah dan juga ahli ilmu Waris.

Amirul Mukminin tidak mengingkarinya, lalu beliau  berkata : Benar apa yang telah disabdakan Rasulullah : “Innallaha yarfa’u bihadzal kitabi aqwaaman wa yadha-u bihi akhaarin”  Sesungguhnya Allah mengangkat dengan al Qur an beberapa kaum dan Allahpun merendahkan beberapa kaum dengan al Qur an . (H.R Imam Muslim).

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa belajar ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bermanfaat bagi kaum muslimin. Wallahu A’lam.  (268)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar