Rabu, 22 April 2015

MENDATANGI MASJID DENGAN TENANG



MENDATANGI MASJID DENGAN TENANG

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap laki laki muslim haruslah  bersegera mendatangi masjid pada setiap waktu shalat fardhu. Lebih utama lagi jika  sudah berada di masjid beberapa saat sebelum adzan.

Namun demikian bisa jadi  pada suatu saat seseorang terlambat berangkat ke masjid karena udzur syar’i atau alasan yang dibenarkan syari’at. Jika hal ini terjadi, misalnya seseorang masih dalam perjalanan  ke masjid sedangkan iqamah sudah dikumandangkan, maka hendaklah dia menahan diri untuk bisa tetap tenang menuju masjid. Tetap bersahaja, tidak tergesa gesa, apalagi dengan berlari. 

Syaikh Abdullah bin Shalih al Fauzan berkata : Ada tiga manfaat dari sikap tenang dan bersahaja ketika berjalan menuju masjid.

Pertama : Dengan sikap tentang (berjalan menuju masjid) dia akan shalat lebih tenang dan khusyu’

Kedua : Bersikap tenang berarti berniat menyengaja menuju shalat. Dan itu berarti melaksanakan perintah Nabi salallahu alaihi wasallam. “Apabila seseorang dari kamu menyengaja menuju shalat maka dia dianggap sedang shalat” (H.R Imam Muslim).

Ketiga : Orang yang berjalan dengan tenang langkahnya lebih banyak dari orang yang berlari, maka orang yang berjalan dengan tenang mendapatkan ganjaran berlipat lipat berupa dihapuskan dosa dosanya dan diangkat derajatnya. 
   
Sungguh Rasulullah salalahu ‘alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk berjalan dengan tenang, tidak tergesa gesa ataupun berlari saat mendatangi rumah Allah. Beliau bersabda : “Idza tsuwiba bissh shalaati falaa yas’a ilaihaa ahadukum walakin liyamsyi wa ‘alaihis sakiinatu wal waqaaru shalli maa adrakta waqdhi maa sabaqaka”. Apabila dikumandangkan iqamah shalat maka janganlah kamu berlari (dalam mendatangi shalat itu) tetapi hendaklah berjalan dengan tenang dan bersahaja. Lakukan shalat yang engkau dapati dan sempurnakan apa yang terlewatkan. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, lafaz ini milik Imam Muslim).

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu menegakkan dan mengamalkan petunjuk Rasul-Nya.

Wallahu a’lam. (278)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar