Senin, 03 November 2014

TENTANG HATI YANG KERAS



TENTANG HATI YANG KERAS

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Hati memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap    diri manusia karena dia ibarat penguasa dalam tubuh. Abu Hurairah mengatakan bahwa hati adalah ibarat raja sedangkan anggota badan ibarat pasukannya. Apabila buruk rajanya maka buruk pula pasukannya. Jadi kalau hatinya buruk maka buruk pula diri manusia itu.

Rasulullah salallahu alaihi wassalam mengingat kita dalam sabda beliau : “Alaa wa inna fil jasadi mudghah, idza shalahat, shalahat jasadu kulluh. Wa idza fasadat, fasadal jasadu kulluh. Alaa wa hiyal qalb.” Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila ia baik maka akan baik pula seluruh tubuhnya. Dan apabila ia buruk maka buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah dia itu adalah hati. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Keadaan hati manusia.
Para ulama membagi keadaan manusia, diantaranya Hudzaifah ibnul Yaman menjelaskan :

Pertama : Hati yang murni, yang didalamnya ada pelita yang menerangi. Itulah hati  orang mukmin.
Kedua : Hati yang tertutup. Itulah hati orang kafir.
Ketiga : Hati yang terbalik. Itulah hati orang munafik.
Keempat : Hati yang memiliki dua materi yaitu keimanan dan kemunafikan. Mana yang menang dalam pergulatan maka dialah yang menguasai diri manusia yang bersangkutan.

Imam Ibnul Qayyim membagi hati manusia menjadi tiga yaitu :

Pertama : Hati yang sehat disebut juga dengan hati yang selamat (qalbun salim). Dia selamat karena dia sehat. Orang yang hatinya sehat akan selalu beramal shalih serta menjaga ketaatannya kepada Allah. Beramal dengan ikhlas karena Allah dan dengan cara berittiba’ kepada Rasulullah.

Kedua : Hati yang sakit. Yaitu hati yang masih ada kehidupan padanya,  tetapi berpenyakit. Kadang-kadang sadar untuk berbuat ketaatan terkadang lalai. Kalau banyak lalainya berarti sakitnya parah. Jiika sedikit lalainya berarti sakitnya tidak berat.

Ketiga : Hati yang mati. Yaitu hati yang tiada lagi kehidupan padanya. Hati yang mati adalah hati yang  tidak mengenal Allah. Dia berdiri diatas syahwat dan segala kelezatannya. Senantiasa mengerjakan hal-hal yang dibenci dan dimurkai Allah. Tidak peduli apakah Allah ridha atau tidak.

Selain itu ada pula diantara manusia  memiliki hati yang keras. Allah berfirman  : Tsumma kasat quluubukum min ba’di dzaalika fahiyakal hijaarati au asyaddu qaswah. Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras sehingga (hatimu seperti  batu, bahkan  lebih keras (dari batu) Q.S al Baqarah 74. 
  
Tanda  hati yang keras.
Seseorang yang  hatinya   keras memiliki beberapa keadaan , diantaranya adalah : 

Pertama : Sulit menerima kebenaran.
Kedua : Senang dan  bahkan bangga dengan maksiat.
Ketiga : Melihat kebaikan sebagai keburukan dan melihat keburukan sebagai kebaikan. Akibatnya adalah  sulit untuk bertaubat.
Keempat : Sangat berambisi dengan dunia dan melupakan akhirat.
Kelima : Merasa sangat berat jika diajak beribadah dan tidak memiliki keinginan untuk berbuat kebaikan.


Obat penyakit hati yang keras.
Diantara obat dari penyakit hati yang keras adalah apa yang diajarkan oleh Ummul Mukminin, ‘Aisyah Radiallahu anha yaitu :

Pada satu kali datang seseorang kepada ‘Aisyah dan minta nasehat : Ya Ummul mukminin, sesungguhnya aku memiliki penyakit. Adakah engkau memiliki obatnya. Lalu ‘Aisyah bertanya : Apa penyakitmu.  Dijawab : Hatiku keras.  ‘Aisyah berkata : Itu adalah seburuk buruk penyakit.

Selanjutnya ‘Aisyah memberikan resep untuk orang ini dengan tiga macam obat :

Pertama : Sering-seringlah engkau mengunjungi orang sakit.
Kedua : Sering-seringlah engkau mengantarkan jenazah ke kubur dan perhatikan bagaimana jenazah dimasukkan ke  dalam kuburnya.
Ketiga : Sering-seringlah engkau mengingat kematian.

Semoga resep yang diberikan Ummul Mukminin ini bermanfaat bagi kita untuk menjaga agar hati kita menjadi lembut dan selamat.

Allahu a’lam  (110)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar