Minggu, 01 Desember 2019

MENETAPI ISTIGHFAR DAN SEDEKAH BISA MENOLAK BENCANA


MENETAPI ISTIGHFAR DAN SEDEKAH 
BISA MENOLAK BENCANA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang sangat menginginkan agar musibah ataupun bencana tak mendatangi dirinya, keluarganya dan hartanya dan yang lainnya. Tapi ketahuilah bahwa segala musibah atau bencana adalah ketetapan Allah Ta’ala kapan saja Dia berkehendak. Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad) : Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).

Dengan kasih sayang-Nya Allah Ta’ala menjelaskan bahwa ada beberapa jalan untuk menghindari musibah atau bencana. Diantaranya adalah :

Pertama : Menetapi istighfar.

Sungguh orang orang selalu beristighfar terhambat dari adzab Allah, yaitu sebagaimana firman-Nya :

 وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Q.S al Anfaal 33). 

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

الْعبدُ آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ ما اسٌتغفرَ الله عزَّ وجلَّ 

Hamba akan aman dari adzab Allah ‘Azza wa Jalla selama dia beristighfar, meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (H.R Imam Ahmad).

Kedua : Menetapi sedekah.

Allah Ta’ala murka karena dosa dan maksiat-maksiat yang kita lakukan. Walaupun selama ini Allah Ta’ala  banyak memaafkan, tapi barangkali dosa kita terlampau banyak sehingga membuat Allah Ta’ala  murka. Salah satu cara untuk memadamkan murka Allah yang merupakan bencana bagi kita adalah dengan menetapi sedekah. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إن صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

Sesungguhnya sedekah yang dikeluarkan secara diam diam dapat memadamkan kemarahan Allah subhanahu wa ta’ala. H.R ath Thabrani).

Bahkan sedekah adalah salah satu tanda orang yang bertakwa sebagaimana dijelaskan  Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ

(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).

Selanjutnya ketahuilah bahwa diantara  jalan untuk menjauhkan diri dari musibah atau bencana adalah juga dengan memohon dan berdoa  kepada Allah Ta’ala. Diantara doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam adalah :

بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui

Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya. (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).

Doa atau dzikir ini sangat dianjurkan dibaca dalam rangkaian dzikir pagi sebanyak tiga kali yaitu setelah membaca dzikir sesudah shalat shubuh. Dan juga dianjurkan untuk dibaca tiga kali dalam rangkaian dzikir petang yaitu setelah lebih dahulu  membaca dzikir sesudah shalat ashar. (Lihat Kitab Doa dan Dzikir, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.815).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar