Minggu, 01 Desember 2019

MUNAFIK DAN SYI'AH SANGAT LANCANG MENCELA SAHABAT


MUNAFIK DAN SYI’AH SANGAT LANCANG 
MENCELA SAHABAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Al Hafizh Ibnu Hajar Ashqalani berkata : Sahabat adalah orang yang  bertemu dengan Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam, beriman kepadanya dan wafat dalam keadaan Islam. (al Ishabah fi Tamyiz as Shahabah).

Sungguh, sahabat adalah orang orang pilihan Allah Ta’ala untuk mendampingi Rasul-Nya dalam mendakwahkan dan menegakkan agama yang diridhai-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلَامٌ عَلَىٰ عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَىٰ ۗ

Katakanlah, segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba hamba-Nya yang dipilih-Nya. (Q.S an Naml 59).

Tentang ayat ini dijelaskan dalam Tafsir ath Thabari : (1) Ibnu Abbas berkata : Para sahabat Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba hamba pilihan Allah untuk Nabi-Nya. (2) Firman Allah : Hamba hambaNya yang dipilih-Nya yaitu hamba hamba pilihan untuk Nabi-Nya Muhammad. Allah menjadikan mereka sebagai pendamping dan pembela Nabi untuk mengemban agama yang diutus.  

Allah memuji dan memuliakan sahabat. Allah berfirman : 

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah (Q.S. Ali Imran 110).

Ketahuilah ayat ini turun pada masa sahabat, dan paling utama yang dimaksud dengan umat terbaik tentulah para sahabat. Selanjutnya adalah orang orang yang mengikuti cara beragamanya para sahabat.

Para sahabat adalah orang orang yang Allah Ta’ala ridha kepadanya. Allah Ta’ala berfirman :

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Dan orang-orang  yang terdahulu lagi yang pertama tama (masuk Islam)  diantara  orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka  dengan baik,  Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.”  (Q.S at Taubah 100).

Tidaklah  diragukan sedikitpun bahwa para sahabat adalah generasi umat Islam terbaik. Mereka bersama Nabi dan bersungguh sungguh membela agama ini sejak awal diturunkan adalah bukti keutamaan dan yang tidak bisa ditandingi oleh generasi manapun. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda : 

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (H.R Imam Bukhari dan Muslim).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Hadits hadits yang semakna dengan ini sangat banyak bahkan mencapai derajat mutawatir yaitu dalam (1) Menerangkan keutamaan sahabat (2) Pujian kepada mereka (3) Keutamaan generasi mereka dibandingkan yang setelahnya. Orang yang mencela sahabat berarti mencela al Qur an dan as Sunnah (Lihat Majmu’ Fatawa)

Dengan pujian dan ridha Allah Ta’ala kepada para sahabat yaitu kaum Muhajirin dan kaum Anshar maka tak diragukan bahwa SANGATLAH PANTAS bahkan menjadi salah satu kewajiban bagi kita orang orang beriman untuk memuji, mencintai dan berusaha mengikuti jejak para sahabat.

Lalu ternyata ada golongan orang orang yang tak malu, lancang dan berani beraninya mencela sahabat. Padahal Rasulullah Salallahu ‘alaii Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau bahwa orang yang berani mencela sahabat akan mendapat LAKNAT ALLAH sebagaimana hadits berikut ini.  

مَنْ سَبَّ أَصْحَابِي فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ  

Barangsiapa yang mencela para Sahabatku, ia akan mendapatkan laknat (dari) Allah, Malaikat, dan  manusia seluruhnya. (H.R ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al  al Albani).

Ketahuilah bahwa diantara golongan yang lancang mencela sahabat adalah :

Pertama : Orang orang munafik

Orang orang munafik telah mencela dan menuduh para sahabat sebagai orang bodoh tetapi Allah Ta’ala Yang Maha Mengetahui, membela dengan tegas bahwa SESUNGGUHNYA ORANG ORANG MUNAFIK ITULAH YANG BODOH. Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam firman-Nya :

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِنْ لَا يَعْلَمُونَ

Dan apabila dikatakan kepada mereka : Berimanlah kamu sebagaimana orang lain beriman !. Mereka menjawab : Apakah kami akan beriman seperti orang orang bodoh itu beriman ?. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang orang yang bodoh, tetapi mereka tidak  mengetahui.  (Q.S al Baqarah 13).

Ketahuilah bahwa  Allah Ta’ala sangat murka kepada para munafik. Dan Allah Ta’ala akan menempatkan mereka di neraka pada lapisan paling bawah, na’udzubillah min dzaalik. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sungguh, orang orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145)

Kedua : Orang orang Syi’ah

Sungguh tidak ada keraguan sedikitpun bahwa kaum Syi’ah memiliki keyakinan yang bathil dan keliru berat dalam memandang kedudukan para sahabat Nabi. Keyakinan mereka terhadap sahabat dilandaskan pada CACIAN, CELAAN, laknat,  pengkafiran dan mencap dengan murtad. Hanya beberapa orang saja yang mereka kecualikan.

Ini disebutkan dalam banyak riwayat dan kitab yang ditulis ulama Syi’ah, diantaranya dalam salah satu buku induk ajaran Syi’ah yaitu karangan ulama besar mereka, Al Kulaini menyebutkan riwayat dari Ja’far : Manusia (para sahabat) telah murtad setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali tiga orang. Aku berkata : Siapa saja tiga orang tersebut ?. Disebutkan yaitu : Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar al Ghifari dan Salman al Farisi. (Furu’ al Kaafi, Al Kulaini).

Betapa lancang dan jahatnya mereka yaitu kaum munafik dan kaum Syi’ah yang telah mencela bahkan mencap murtad para sahabat. Padahal Allah Ta’ala telah memuji, memuliakan dan ridha kepada para sahabat. Wallahu A’lam. (1.816)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar