Senin, 23 Desember 2019

RASULULLAH MENGAJARKAN AGAR BERDOA SAAT HUJAN


RASULULLAH MENGAJARKAN AGAR BERDOA SAAT HUJAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala  menurunkan hujan sebagai rahmat bagi makhluk-Nya, sebagaimana firman-Nya :

 وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۚ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا

Dan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (yaitu hujan) dan Kami turunkan dari langit air yang mensucikan. (Q.S al Furqan 48).

Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengajarkan kita untuk mengambil manfaat dengan berdoa yang berkaitan dengan turunnya hujan. Dalam hal ini  ADA TIGA KESEMPATAN yaitu :

Pertama : Pada SAAT HUJAN MULAI TURUN orang orang beriman  sangat dianjurkan untuk berdoa dan memohon  agar hujan  menjadi bermanfaat. Adapun doa yang diajarkan  Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam dalam hal ini adalah sebagaimana dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ’anha :

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ  اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan : Allahumma shayyiban naafi’an. Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat. (H.R Imam  Bukhari).

Ibnu Baththal berkata :  Hadits ini berisi anjuran untuk berdoa ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, dan juga semakin banyak kemanfaatan. 

Kedua : Pada SAAT HUJAN TURUN maka orang orang beriman dianjurkan pula  berdoa meminta apa saja yang mereka inginkan, karena pada saat hujan turun adalah salah satu waktu atau keadaan doa diijabah.

Ibnu Qudamah dalam al Mughni mengatakan : Dianjurkan untuk berdoa ketika turunnya hujan, sebagaimana hadits dari Sahl bin Sa’d, dia  berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

Dua doa yang tidak akan ditolak : (1)  Doa ketika adzan dan (2) Doa ketika TURUNNYA HUJAN.  (H.R al  Hakim dan al Baihaqi, dihasankan oleh  Syaikh al Albani)

Ketiga : Pada SAAT HUJAN TELAH BERHENTI maka orang orang yang beriman  dianjurkan pula berdoa dan memuji Allah Ta’ala. 

Dari Zaid bin Khalid al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jamaah shalat, lalu bersabda : Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian ?. Kemudian mereka mengatakan : Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan : Muthirna bi fadhlillahi wa rahmatih (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Dalam hadits ini terdapat dalil untuk mengucapkan :

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ.

Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah  setelah turun hujan sebagai tanda syukur atas nikmat hujan yang diberikan.

Begitulah sikap orang beriman yang dianjurkan leh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam ketika  menerima hujan sebagai rahmat dari Allah Ta’ala yaitu dengan berdoa dan berdzikir. Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.842)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar