Sabtu, 21 Desember 2019

KENAPA BANYAK ORANG MERASA BERAT SHALAT KE MASJID


KENAPA BANYAK ORANG YANG MERASA BERAT 
SHALAT KE MASJID

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sangatlah banyak masjid di negeri kita ini yang dibangun dengan sangat bagus, indah bahkan terkesan mewah. Ini tentu  sesuatu yang baik dan  merupakan bagian dari upaya kaum muslimin untuk MEMAKMURKAN MASJID SECARA FISIK.

Lalu bagaimana dengan memakmurkan masjid SECARA MAKNAWI ?. Perkara ini memang kelihatan masih sangat kurang. Perhatikanlah bahwa begitu banyak masjid yang jamaahnya sangat sedikit. Sungguh inilah salah satu masalah besar kaum muslimin dewasa ini. 

Kenapa bisa begitu ?. Penyebab utamanya adalah lemahnya iman yang ada dalam diri sebagian kaum muslimin. Selain itu ada beberapa sebab, Diantaranya adalah :

Pertama : Belum tahu tentang kewajiban shalat di masjid bagi laki laki. 

Kalaupun punya ilmu tentang perkara ini tapi merasa berat mengamalkan ilmunya. Sungguh sangatlah banyak perintah Allah melalui Rasul-Nya tentang kewajiban shalat berjamaah di masjid. Allah Ta’ala berfirman :

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang orang yang rukuk, (Q.S al Baqarah 43).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan tentang ayat ini bahwa : Hendaklah kalian bersama orang orang beriman dalam berbagai perbuatan mereka yang terbaik. Dan yang paling utama dan sempurna dari semua itu adalah shalat. Dan banyak ulama yang menjadikan ayat ini sebagai dalil bagi diwajibkannya shalat berjamaah. (Lihat Kitab Tafsir al Qur’an al ‘Azhim)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di  menjelaskan : “Dan rukuklah bersama orang yang rukuk” maksudnya shalatlah bersama orang orang yang shalat. Dalam hal ini ada suatu perintah untuk shalat berjamaah dan kewajibannya.  Syaikh as Sa’di melanjutkan : Bahwasanya ruku’ itu merupakan rukun diantara rukun rukun shalat, karena Allah menyebutkan shalat dengan kata ruku’ sedangkan mengungkapkan suatu ibadah dengan kata yang merupakan bagian darinya adalah menunjukkan kepada wajibnya hal itu padanya. (Lihat Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Dalam satu hadits disebutkan : 

صلوا كما رايتموني اصلى

Shalatlah (kalian) sebagaimana kalian melihat aku shalat (H.R Imam Bukhari).

Dari hadits ini dapatlah diketahui bahwa kita diperintahkan shalat sebagaimana beliau shalat yaitu tata caranya, syarat dan rukunnya, bacaannya DAN JUGA TERMASUK TEMPATNYA. Sungguh  beliau bersama sahabat  shalat berjamaah SELALU di masjid.

Kedua : Terpedaya bahkan dihalang halangi  oleh syaithan

Sungguh manusia akan senantiasa diperdaya bahkan dihalang halangi oleh syaithan untuk taat. Sungguh syaithan adalah  musuh manusia. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sungguh syaithan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah dia sebagai musuh karena sesungguhnya syaithan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala nyala. (Q.S Fathir 6)

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا۟ تَعْقِلُونَ

Dan sungguh (syaithan itu) telah menyesatkan sebagian besar diantara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti ? (Q.S Yasin 62).

Syaikh Shalih Fauzah al Fauzan pernah ditanya seseorang kenapa berat baginya  melaksanakan shalat.  Beliau menjawab : Apa yang antum rasakan itu berasal dari syaithan yang senantiasa berusaha menghalangi manusia dari perbuatan taat. Dia menggambarkan perbuatan taat itu sebagai beban yang teramat berat, terutama ibadah shalat. (Al Muntaqa’ min Fataawaa).

Ketika : Terpedaya dengan kehidupan dunia.

Sungguh banyak orang bisa terlalaikan dalam beribadah karena mengejar dunia yang memang dijadikan indah di mata manusia. Allah Ta’ala berfirman :

اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِ‌ؕ

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. (Q.S al Hadid 20).

Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah harta bendamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian maka mereka itulah orang orang yang rugi. (Q. al Munafiqun 9).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala melarang hamba hamba-Nya yang beriman agar tidak dipersibuk oleh (urusan dunia) harta dan anak sehingga LALAI MENGINGAT ALLAH TA’ALA. Kebanyakan jiwa manusia itu terbentuk untuk mencintai harta dan anak sehingga lebih dikedepankan daripada mengingat Allah dan itu akan menimbulkan kerugian yang besar. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Keempat : Merasa tak ada ruginya kalau shalat fardhu di rumah.

Sungguh seorang hamba sangatlah merugi bahkan rugi besar jika tak shalat berjamaah di masjid. Kerugian dimaksud adalah tak mendapat kebaikan dan keutamaannya yang sangat banyak. Dua diantaranya adalah :

(1) Lebih utama 25 atau 27 derajat dari shalat sendiri.

Sungguh shalat berjamaah lebih utama  dari shalat sendirian. Dari Anas,  bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

Shalat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding shalat sendirian. (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim)

Dari Abu Sa’id al-Khudri  radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَعْدِلُ خَمْسًا وَعِشْرِينَ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ

Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 25 derajat. (H.R Imam Muslim)

Kalau kita hitung nilai shalat berjamaah dimasjid dibanding shalat di rumah akan tahulah kita bahwa jika seseorang SHALAT DI MASJID SELAMA 5 TAHUN MAKA ITU MENYAMAI JUMLAH SHALAT DI RUMAH  SELAMA 125 ATAU 135 TAHUN.

(2) Diangkat derajatnya dan disediakan tempat di surga.

Sungguh seorang hamba yang senantiasa shalat berjamaah di masjid akan memperoleh banyak kebaikan, derajat yang tinggi disisi Allah dan diampuni dosanya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

Barangsiapa yang berwudhu’ di rumahnya lalu berjalan menuju rumah di antara rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban (dari) Allah maka salah satu dari kedua langkahnya menghapus dosa-dosa dan yang lain meninggikan derajatnya. (H.R Imam Muslim)  

Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa  sallam :

منْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا وَرَاحَ

Barangsiapa yang pergi menuju masjid dan pulang (darinya) niscaya Allah menyediakan tempat tinggal baginya di surga setiap kali ia pulang pergi. (Mutafaq ‘alaih)

Sungguh Rasulullah telah mengingatkan bahwa shalat berjamaah itu, meskipun dengan jumlah jamaah yang sedikit, tapi ia lebih suci disisi Allah daripada shalat sendiri sendiri meskipun jumlah orangnya jauh lebih banyak. 

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

“Shalat dua orang laki-laki dengan salah seorang menjadi imam adalah lebih suci di sisi Allah daripada shalat empat orang secara sendiri sendiri. Shalat empat orang dengan salah seorang dari mereka menjadi imam adalah lebih suci disisi Allah daripada shalat delapan orang secara sendiri sendiri. Dan shalat delapan orang dengan salah seorang dari mereka menjadi Imam adalah lebih suci disisi Allah daripada shalat seratus orang secara sendiri sendiri”. (Lihat Shahihul Jami’).

(3) Dosa-dosa diampuni.

Sesungguhnya shalat berjamaah adalah salah satu diantara sebab diampuninya dosa-dosa seorang hamba bahkan diangkat derajatnya.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :  

Dari Abu Hurairah, dia  berkata : ”Apabila seorang imam mengatakan,’ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ maka katakanlah oleh kalian Aamiin. Sesungguhnya siapa yang ucapan (aamiin) nya bersamaan dengan ucapan malaikat maka dosanya yang lalu akan diampuni (H.R Imam Bukhari)

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Idza qalal imamu : Sami’allahu liman hamidah, faquuluu : Allahumma rabbana lakal hamdu, fainnahu man waafaqa qauluhu qaulal malaaikati ghufiralahu maa taqaddama min dzambih.”

Jika imam mengucapkan : Sami’ Allahu liman hamidah, maka ucapkanlah : Allahhumma rabbana lakal hamd, Karena sesunguhnya siapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat, niscaya akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (Mutafaq ‘alaih)

(4) Diangkat derajatnya.

Sungguh seorang hamba yang senantiasa shalat berjamaah di masjid akan diangkat  derajatnya.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa yang berwudhu di rumahnya, lalu berangkat ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan salah satu kewajiban yang Allah wajibkan (shalat). Maka langkah-langkahnya yang satu menggugurkan dosa, dan yang satunya lagi mengangkat derajat. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa kebaikan dan manfaat yang banyak ini hanya akan diperoleh ketika seseorang senantiasa shalat berjamaah di masjid.   
Oleh karena itu, bagi yang masih berasa berat shalat ke masjid, maka kuatkan niat, dan mohon pertolongan kepada Allah Ta’ala dan paksa diri (untuk tahap awal, menjelang terbiasa) agar bisa dan senantiasa shalat di masjid bersama imam. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. (Wallahu A’lam 1.837).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar