Rabu, 18 Desember 2019

MENDAPAT BANYAK KEBAIKAN DENGAN MENAHAN MARAH


MENDAPAT BANYAK KEBAIKAN DENGAN MENAHAN MARAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Terkadang kita melihat orang orang marah bahkan sering marah. Adapula yang marahnya berlebihan.  Diantara penyebabnya adalah ketika pada suatu waktu dia tidak mendapatkan apa yang diinginkan sementara itu dia tak mau bersabar dan memberi maaf.

Bersabar menahan marah apalagi memaafkan tentu tak mudah dilakukan meskipun ada diantara manusia yang diberi Allah Ta’ala  taufik-Nya. Mereka  mampu menahan marah bahkan bisa pula memaafkan. Ini adalah anugerah Allah Ta’ala kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Ketahuilah bahwa orang yang kuat bukan terkait dengan fisik saja. Siapa  yang mampu menahan marahnya adalah termasuk orang yang kuat. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (mengalahkan lawannya dalam) pergulatan, tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Imam an Nawawi berkata : Ini adalah keutamaan yang terpuji. Sedikit sekali orang yang mampu berhias dengan akhlak yang terpuji ini. (Syarah Shahih Muslim).

Nah, bagi orang orang yang mampu menahan amarah sungguh  tersedia kebaikan dan keutamaan yang banyak.

Pertama : Mendapat kecintaan Allah Ta’ala.

Sungguh hakikat hidup yang selalu kita cari dan  ingin kita dapatkan adalah mendapat kecintaan Allah dan jauh dari murka-Nya. Diantara cara untuk mendapatkannya adalah dengan menahan marah.

Allah Ta’ala berfirman : 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang  bertakwa yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang orang yang berbuat kebaikan. (Q.S Ali Imran 134).

Dari Abdullah bin Amr, dia berkata bahwasanya seseorang   bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam, amalan apa yang dapat menjauhkan aku dari  murka Allah ?. Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam bersabda : 

لا تَغْضَبْ

Jangan marah. (H.R Imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Kedua :  Mendapat surga.

Sungguh nikmat paling besar dan paling utama yang didambakan dan paling sering diminta  oleh orang orang beriman adalah mendapatkan surga-Nya yang seluas langit dan bumi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepada seorang laki-laki yang meminta amalan yang bisa memasukkannya ke surga. Beliau bersabda :

لا تَغْضَبْ، ولَك الجَنَّة

Jangan engkau marah, dan bagimu surga. (HR. Thabrani, shahih lighairi). Lihat Shahih Targhib wa Tarhib, Syaikh al Albani).

Ketiga : Allah Ta’ala memberi pujian

Allah Ta’ala  memberikan pujian terhadap seorang hamba yang bisa mengendalikan atau menahan marahnya.  Dari Mu’adz bin Anas, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا – وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ – دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ مَا شَاءَ

Siapa yang dapat menahan marahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat sehingga orang itu memilih bidadari  sesuka hatinya. (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah).

Oleh karena itu orang orang beriman haruslah pandai menahan marah dan suka memaafkan. Ini adalah sikap yang mulia dan mendatangkan banyak kebaikan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.834)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar