Senin, 16 Desember 2019

KEDERMAWANAN USMAN BIN AFFAN YANG SULIT DITANDINGI



KEDERMAWANAN USMAN BIN AFFAN YANG SULIT DITANDINGI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ada sebagian orang yang punya sifat dermawan, senang berinfak di jalan Allah tetapi tak memiliki harta yang banyak. Ada pula yang memiliki harta yang banyak bahkan melimpah tetapi tak dermawan. Tak suka berinfak. Begitulah keadaan yang  kita saksikan di zaman ini.

Ternyata Usman bin Affan memang sangatlah beruntung. Dia adalah satu diantara sahabat yang diberi karunia berupa harta yang banyak bahkan melimpah dan dianugerahi pula sifat dermawan yang sangat hebat. Sungguh sangatlah banyak kisah tentang kedermawanan Usman bin Affan yng membuat kagum, diantaranya adalah :

Pertama : Membiayai  pasukan untuk menghadapi Perang Tabuk seribu dinar.

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah, dia berkata : Usman bin Affan datang kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dengan membawa 1.000 dinar untuk persiapan pasukan menghadapi perang Tabuk, yaitu ketika masa sulit. Usman meletakkan uang dinar tersebut di pangkuan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Abdurrahman berkata : Lalu beliau membalik baliknya seraya bersabda :

ما ضرَّ عثمانَ ماعَمِلَ بَعْدَ هَذا اليَومِ

Tidaklah akan membahayakan Usman apapun yang dilakukannya setelah hari ini. (Beliau mengatakannya beberapa kali). H.R al Hakim.

Ketahuilah bahwa infak Usman bin Affan sejumlah 1.000 dinar itu adalah jumlah yang sangat banyak. Satu dinar adalah kira kira 4,25 gram. Jadi 1.000 dinar sama dengan kira kira 4.250 gram atau 4, 25 kg emas.
  
Kedua : Membeli sumur Raumah seharga 40 ribu dirham.

Diriwayatkan bahwa pada saat kemarau yang cukup lama kaum Muhajirin di Madinah kekurangan air. Pada hal mereka terbiasa hidup dengan air zam-zam yang melimpah di kota Makkah . Sumber air yang bisa diandalkan di Madinah saat itu adalah sumur Raumah milik seorang Yahudi. Ketika ada kaum Muhajirin yang membutuhkan air maka harus antri dan membayar kepada Yahudi pemilik sumur Raumah itu.

Melihat kesulitan kaum Muslimin terutama dari kalangan Muhajirin maka Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menawarkan kepada para sahabat untuk membeli sumur Raumah. Beliau bersabda :

من يشتري لنا بِئْرَ رومة فيجعلها صدقةً للمسلمين، سقاهُ الله يوم القيامة من العطش، فاشتراها عثمان فجعلها صدقة للمسلمين  

Barangsiapa membeli sumur Raumah untuk kita lalu menjadikannya sebagai sedekah untuk kaum muslimin niscaya Allah akan memberikan kepadanya minum yang disebabkan kehausan pada pada hari Kiamat. Lalu Utsman membelinya dan menjadikannya sedekah untuk kaum Muslimin. (Dikeluarkan oleh Ibnu Adi dan Ibnu Asakir).

Usman bersegera mendatangi pemilik sumur itu dan meminta agar si pemilik mau menjual sumurnya meskipun dengan harga yang tinggi. Si Yahudi tak mau karena sumur itu merupakan sumber penghasilan baginya dengan menjual air. 

Usman bin Affan  meminta kepada Yahudi, bagaimana kalau sumur itu dijual separonya, maksudnya bukan sumur itu dibelah dua tapi satu hari milik Yahudi dan satu hari milik Usman. Yahudi merasa dengan begitu dia masih bisa menjual air dua hari sekali. Lalu dia menyetujuinya.

Setelah sumur Raumah ini dibeli Usman maka Usman memberi tahu penduduk Madinah bahwa siapa saja boleh mengambil air dari sumur Raumah sekali dua hari dan gratis karena separo sumur itu sudah menjadi miliknya. Kaum Muslimin memanfaatkan kesempatan untuk mengambil air dari sumur Raumah dalam jumlah lebih yaitu kebutuhan dua hari.

Nah, secara bergiliran, pada hari giliran sumur itu menjadi milik Yahudi tak ada kaum Muslimin yang mengambil air. Akhirnya Yahudi kehilangan pendapatan. Lalu  dia meminta kepada Usman agar membeli yang separonya lagi tapi dengan mahal yaitu 20.000 dirham sebagaimana harga sebelumnya.   

Akhirnya sumur Raumah pun menjadi milik  Usman bin Affan  sepenuhnya. Setelah itu beliau mewakafkan sumur Raumah untuk kepentingan para penduduk Madinah. Siapapun diperbolehkan mengambil air dari sumur itu termasuk pemilik lamanya, si Yahudi itu.

Ketiga : Menginfakkan makanan sebanyak sembilan tunggangan unta.

Dari Ibnu Mas’ud, dia berkata : Kami pernah bersama Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam pada suatu peperangan. Lalu pasukan kaum Muslimin mengalami kesulitan (bahan makanan). Hingga saya (Ibnu Mas’ud) melihat kesedihan di wajah kaum Muslimin dan kebahagiaan di wajah orang orang munafik.

Usman bin Affan mengetahui keadaan itu, lalu dia membeli 14 tunggangan unta penuh berisi makanan. Kemudian sembilan tunggangan diserahkan kepada Rasulullah untuk kaum Muslimin.
Ketika melihat  ini beliau bersabda : Gerangan apakah ini ?. Para sahabat berkata : Usman telah mengirimnya kemari. Lalu terlihatlah kebahagiaan di wajah Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan kesedihan di wajah munafik. Lalu beliau mendoakan Usman dengan suatu doa yang belum pernah aku dengar beliau berdoa untuk seseorang sebelumnya dan setelahnya dengan doa tersebut, beliau berdoa :

اللهمَّ اعْطِ عُثمانَ، اللهمَّ افعلٌ بِعُثمانَ

Ya Allah, berilah Usman. Ya Allah berbuat baiklah terhadap Usman. (H.R ath Thabrani dan Ibnu Asakir, dari Ibnu Mas’ud).

Sungguh kedermawanan Usman bin Affan sangatlah dan sulit ditandingi dari generasi ke generasi. Beliau sangat kaya dan sangat dermawan.

Sebagai penutup dinukil firman Allah Ta’ala tentang perintah berinfak kepada orang oran beriman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Wahai orang yang beriman !. Infakkanlah dari sebagian rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang  hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang orang kafir itulah orang yang zhalim.  (Q.S al Baqarah 254)

Lalu bagaimana dengan kita yang tidak memiliki banyak harta bahkan pas pasan. Tetaplah berinfak di jalan Allah meskipun sedikit. Allah Ta’ala telah menjelaskan tentang salah satu tanda orang bertakwa yaitu  berinfak dalam KEADAAN LAPANG MAUPUN KEADAAN SEMPIT. Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ

(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).
Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.831)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar