Jumat, 27 Desember 2019

ORANG BERIMAN PUNYA KEWAJIBAN MENCEGAH KEMUNGKARAN



ORANG BERIMAN PUNYA KEWAJIBAN MENCEGAH KEMUNGKARAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Diantara kewajiban  terpenting orang orang beriman adalah amar ma’ruf nahi munkar yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah keburukan sebagaimana firman Allah Ta’ala : 

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ

Dan orang orang yang beriman, lelaki dan perempuan sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar. (Q.S at Taubah 71)

Selanjutnya Allah Ta’ala menjelaskan bahwa menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran adalah diantara sifat sifat orang beriman. Allah Ta’ala berfirman :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar” (Q.S Ali Imran 110).

Tentang PERINTAH MENCEGAH KEMUNGKARAN, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan orang orang beriman untuk melazimkannya sebagaimana sabda beliau : 

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ

Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, jika tidak bisa, maka dengan lisannya, jika tidak bisa juga, maka dengan hatinya, itulah selemah lemahnya iman. (H.R Imam Muslim). 

Sungguh, Allah Ta’ala telah memperingatkan para hamba-Nya,  dengan berita tentang kaum kuffar Bani Israil yang telah dilaknat yaitu sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya : 

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Telah dilaknat orang orang kafir Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lainnya selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka lakukan. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (Q.S al Maidah  78-79)

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan agar orang orang beriman menjaga dirinya untuk tidak membiarkan kezhaliman. Allah Ta’ala berfirman : 

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang TIDAK HANYA MENIMPA ORANG ORANG YANG ZHALIM SAJA DIANTARA KAMU. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaannya. (Q.S al Anfal 25)

Tentang ayat ini, Imam al Baghawi mengutip perkataan Ibnu Abbas,  ahli tafsir paling utama dan terkemuka  dikalangan sahabat. Beliau berkata : Allah Ta’ala  telah memerintahkan orang-orang beriman untuk tidak membiarkan kemungkaran di hadapan mereka. Jika tidak, Allah akan meratakan adzab atas mereka, menimpa orang dzalim maupun yang tidak.

Syaikh as Sa’di berkata : “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang orang yang zhalim saja diantara kamu” TETAPI AKAN MENIMPA PELAKU KEZHALIMAN DAN JUGA YANG SELAINNYA (yaitu orang orang yang membiarkan kemungkaran, peny.) 

Ketahuilah saudaraku, sungguh  Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan  bahwa dikhawatirkan ALLAH TA’ALA AKAN MENURUNKAN SIKSA-NYA KEPADA ORANG ORANG YANG MEMBIARKAN KEMUNGKARAN.

Beliau bersabda : “Innan naasa idza ra-awul munkara fa lam yunkiruuhu au syaka an ya’umma humullahu bi ‘iqaabih”. Sesungguhnya manusia itu bila melihat kemungkaran tapi tidak mengingkarinya, maka dikhawatirkan Allah akan menimpakan siksa-Nya yang juga menimpa mereka. (H.R Imam Ahmad, Imam at Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Dan juga peringatan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau  :

إِنَّ اللهَ لاَ يُعَذِّبُ الْعَامَةَ بِعَمَلِ الْخَاصَةِ حَتَّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانِيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُوْنَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوْهُ فَلاَ يُنْكِرُوْهُ فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَذَّبَ اللهُ الْعَامَةَ وَالْخَاصَةَ

Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa masyarakat (umum) karena perbuatan orang-orang tertentu hingga masyarakat umum melihat kemungkaran di hadapan mereka sedang mereka mampu mengingkarinya tetapi mereka tidak mengingkarinya. Jika mereka berbuat demikian maka Allah akan menyiksa masyarakat (umum) dan orang-orang tertentu itu. (H.R Imam Ahmad dan ath Thabrani)

Oleh sebab itu orang orang beriman haruslah berusaha mencegah setiap perbuatan maksiat ataupun kemungkaran SESUAI DENGAN KEMAMPUANNYA. Jika tidak maka adzab Allah akan turun secara merata, na’udzubillahi min dzaalik. Wallahu A’lam. (1845)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar