Sabtu, 21 Desember 2019

BAHAYA BESAR JIKA MELALAIKAN SHALAT


BAHAYA BESAR JIKA SEORANG HAMBA 
MELALAIKAN SHALAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh shalat adalah rukun Islam yang sangat penting dan paling utama sesudah syahadat. Shalat adalah tiang agama dan merupakan amal yang pertama kali akan diperiksa, dihisab atau diperhitungkan di akhirat kelak. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda sebagaimana hadis dari Abu Hurairah :

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ. (رواه الترمذي)

Dari Abu Hurairah  ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda :  Sesungguhnya amal yang seorang hamba yang pertama kali dihisab di hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka ia menang dan sukses. Dan jika shalatnya rusak, maka ia menyesal dan rugi.

Maka jika ada yang kurang dari shalat fardunya, Allah  ‘Azza aa Jalla berfirman : Lihatlah, apakah hamba-Ku mempunyai (amal) shalat sunnah, maka itulah yang dapat menyempurnakan kekurangan shalat fardhunya, kemudian semua amalnya (yang lain juga diperlakukan ) seperti itu. (H.R at Timidzi).

Oleh karena itu penting  sekali untuk direnungkan oleh seorang hamba yang sudah melaksanakan shalat sebagai muhasabah dan bertanya apakah shalatnya sudah semakin berkualitas dan menurut yang diperintahkan Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam :

وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي 

Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. (H.R Imam Bukhari)
Bertanyalah kepada diri sendiri : Saya sudah shalat, tapi apakah saya sudah melaksanakannya DI AWAL WAKTU sebagaimana yang diajarkan dan  dicontohkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersama para sahabat dan dan dilazimkan oleh orang orang shalih.

Ketahuilah bahwa Ibnu Mas’ud pernah bertanya kepada Rasulullah sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini : 

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: سألت النبي صلى الله عليه وسلم أي العمل أحب إلى الله؟ قال: “الصلاة على وقتها”, قلت: ثم أي؟ قال: “بر الوالدين”, قلت: ثم أي؟ قال: “الجهاد في سبيل الله”,

Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, dia berkata : Aku bertanya kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam tentang amalan yang paling dicintai  Allah Subhanahu wa Ta’ala ?. Beliau menjawab : SHALAT PADA WAKTUNYA. Kemudian apa ?, kataku.  Beliau menjawab : Berbuat baik kepada kedua orang tua. Kemudian apa ?, kataku lagi. Beliau menjawab :  Jihad fi sabilillah.  (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Oleh karena itu sangatlah tidak baik jika seorang hamba  berlalai lalai dalam melaksanakan shalat. Ketahuilah bahwa jika seorang hamba tidak berusaha shalat diawal waktu maka berarti dia tidak suka kepada sesuatu yang paling utama dan paling baik untuk urusan akhiratnya. Pada hal untuk urusan dunia yang hanya sementara, semua orang berjuang dan rebutan untuk mendapatkan yang terbaik. 

Janganlah seorang hamba lalai sedikit pun dalam melaksanakan ibadah shalat karena akan menjadi penyesalan yang besar baginya di akhirat kelak. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan akan kecelakaan bagi orang yang melalaikan shalat.

Sungguh Allah Ta’ala berfirman :

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ . الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

Celakalah orang-orang yang shalat.  (Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya. (QS. al-Maa’uun 4 -5).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Mereka lalai melaksanakan shalat (1) Tidak melaksanakan shalat menurut yang digariskan. (2) TIDAK MELAKSANAKAN DI AWAL WAKTU. (3) Tidak menyempurnakan ruku’ dan sujud, berdiri, duduk yang ada dalam shalat. (4) Tidak membaca apa yang seharusnya dibaca dari ayat ayat al Qur an maupun bacaan dzikir.

Selanjutnya beliau berkata : TIDAK DIRAGUKAN LAGI, (SEORANG YANG) LENGAH, LALAI DAN MENGANGGAP REMEH TERHADAP SHALAT MERUPAKAN PERBUATAN TERCELA. (Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Utsaimin dengan diringkas).

Oleh karena itu orang orang beriman wajib untuk menjaga diri agar tak menjadi orang yang lalai dalam shalatnya sehingga shalatnya betul betul bernilai di sisi Allah Ta’ala. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (1.838).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar