Jumat, 13 Desember 2019

JAGA SIKAP KETIKA BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA


JAGA SIKAP KETIKA BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah, bahwa Allah Ta’ala telah banyak berbuat baik kepada manusia dan memerintahkan  manusia untuk berbuat baik pula terhadap sesamanya  yaitu sebagaimana firman-Nya :

وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ

Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.  (Q.S al Qashash 77).

Diantara keutamaan berbuat baik terhadap sesama, terutama sekali terhadap sesama hamba Allah adalah :

Pertama : Mendapat kecintaan Allah Ta’ala.

Ketika seseorang berbuat baik maka kecintaan Allah Ta’ala akan mendatanginya. Allah Ta’ala berfirman :

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan (dirimu sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri. Dan berbuat baiklah. Sungguh Allah mencintai orang orang yang berbuat baik.  (Q.S al Baqarah 195)

Kedua : Setiap kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan.

Sungguh Allah Ta’ala akan membalas semua kebaikan yang dilakukan oleh orang orang beriman. Allah Ta’ala berfirman :

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (Q.S ar Rahmaan 60).

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا

Sungguh, mereka yang beriman dan beramal shalih, Kami benar benar TIDAK AKAN MENYIA NYIAKAN pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu. (Q.S al Kahfi 30).

Ketika seorang hamba berbuat baik, sangat dianjurkan untuk memelihara beberapa sikap yang sangat bermanfaat bagi perbuatan baiknya, diantaranya adalah :

Pertama : Tetap menjaga keikhlasan.

Ikhlas secara bahasa maknanya adalah murni, bersih dan tulus. Secara istilah ikhlas bermakna : MELAKUKAN IBADAH DENGAN NIAT KARENA ALLAH DAN MENGHARAP PAHALA DAN RIDHA-NYA.

Ketahuilah bahwa tak ada khilaf, sungguh ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya  ibadah dan segala perbuatan baik. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Pada hal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah DENGAN IKHLAS mentaati-Nya semata mata karena (menjalankan) agama dan juga agar melaksanakan shalat  dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). Q.S al Baiyinah 5).

Allah Ta’ala berfirman :

إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ  

Tetapi (dia memberikan itu semata mata) karena mencari keridhaan Rabb-nya yang Mahatinggi. (Q.S al Lail 20) 

Oleh karena itu, benar benar penting dan sangat utama menjaga sikap ikhlas dalam berbuat baik sehingga bernilai di sisi Allah Ta’ala.

Kedua : Tidak suka menyebut nyebut perbuatan baik yang dilakukan.

Memang ada sebagian orang suka jika perbuatan baiknya disebut sebut  bahkan sengaja ditunjukkan di hadapan khalayak ramai.  Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ

Wahai orang-orang yang beriman !. Janganlah kamu MERUSAK sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan MENYAKITI (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. (Q.S al Baqarah 264)

Ketiga : Tidak mengharapkan balasan dari manusia.

Ketika seorang hamba berbuat baik, sangatlah dianjurkan untuk TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN DARI MANUSIA. Ketika seseorang mengharapkan balasan dari manusia MAKA SIAP SIAPLAH UNTUK KECEWA. Ketahuilah bahwa sangatlah banyak manusia YANG TAK PANDAI ATAU TAK MAU BERTERIMA KASIH.

Ketahuilah bahwa jangankan berterima kasih kepada manusia berterima kasih (baca : bersyukur) kepada Allah Ta’ala banyak manusia yang mengabaikannya. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini :

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

Dan sedikit sekali hamba hamba-Ku yang bersyukur. (Q.S Saba’ 13).

Allah Ta’ala berfirman : 

 إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ    

Sungguh, Allah benar benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, TETAPI KEBANYAKAN MEREKA TIDAK BERSYUKUR. (Q.S al Mu’min 61).

Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. (Sambil berkata) : Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih dari kamu. (Q.S al Insan 8-9)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.827)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar