Senin, 07 Januari 2019

TAKUTLAH KEPADA DOSA YANG SELALU BERBUAH


TAKUTLAH KEPADA DOSA YANG SELALU BERBUAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kita mengenal dengan baik keutamaan amal yang bersifat jariah yaitu amal yang terus menghasilkan pahala, baik ketika yang mengerjakan amal itu masih hidup bahkan juga setelah wafat dan berlaku sampai hari Kiamat. Ini tentu suatu keberuntungan dan sangat bermanfaat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus, kecuali tiga perkara : Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya. (H.R an Nasa’i dan at Tirmidzi,  dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Namun demikian, sebaliknya hendaklah diketahui bahwa kita memiliki potensi untuk melakukan dosa dosa yang selalu berbuah atau mengalir terus keburukannya, kecuali orang orang yang diberi taufik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dosa yang selalu mengalir atau terus berbuah ini dirasakan keburukannya pada saat masih hidup dan juga setelah wafat.

Diantara bentuknya adalah :

(1) Berfatwa, berdakwah atau memberi nasehat tanpa ilmu yang benar sehingga menyesatkan orang lain dalam beramal.

(2) Membuat cerita cerita bohong lalu beredar diantara manusia.

(3) Membuat atau menyebar luaskan photo, video yang mengumbar aurat sendiri atau aurat orang lain ataupun mengumbar kata kata  porno dan jorok  melalui berbagai sarana seperti media sosial sehingga dilihat dan dilihat dan didengar oleh banyak orang. Termasuk juga dalam hal ini aktor dan aktris film atau sinetron yang membuat film tak senonoh beserta orang orang yang membantu pembuatannya.

(4) Mengajarkan ilmu yang membuka jalan untuk bermaksiat, seperti ilmu cara membuat dan mengoplos khamer, mengedarkan dan mengajarkan cara mengedarkan narkoba, ilmu cara merampok dan menipu serta korupsi dan yang sejenisnya.

Sungguh semua itu adalah perbuatan dosa  yang sangat buruk dan jika dilakukan seseorang lalu diikuti orang lain dan disebarkan kepada orang banyak maka yang mengajarkan pertama kali akan memperoleh dosa dan keburukan yang  terus menerus selama dilakukan orang lain. Sebagian orang menyebutnya sebagai DOSA JARIAH yaitu dosa yang berbuah terus bagi pelaku pertama yang mengajarkan.

Allah Ta’ala berfirman :

لِیَحۡمِلُوۡۤا اَوۡزَارَہُمۡ کَامِلَۃً یَّوۡمَ الۡقِیٰمَۃِ ۙ وَ مِنۡ اَوۡزَارِ الَّذِیۡنَ یُضِلُّوۡنَہُمۡ بِغَیۡرِ عِلۡمٍ ؕ اَلَا سَآءَ مَا یَزِرُوۡنَ

(Ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat MEMIKUL DOSA DOSANYA SENDIRI SECARA SEMPURNA DAN SEBAGIAN DOSA DOSA orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul. (Q.S an Nahal 25)

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء

Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena perbuatannya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa semua dosa akibat tindakan pembunuhan di muka bumi maka anak Nabi Adam, Qabil yang melakukan pembunuhan terhadap saudaranya ikut menanggung dosanya karena dia yang pertama kali memberi contoh membunuh manusia.

Ibnu Mas’ud meriwayatkan sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam :

لاَ تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلاَّ كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا لأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ الْقَتْلَ

Tidaklah satu jiwa dibunuh dengan zhalim melainkan anak Nabi Adam (Qabil, pen.) yang pertama menanggung dosa darahnya. Karena dialah orang yang pertama melakukan pembunuhan. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Oleh sebab itu berusahalah menjauh dari dosa dosa yang berbuah terus DAN KEJARLAH PAHALA YANG BERBUAH TERUS. Kita berharap dan berusaha, pada saat kita wafat dan jasad kita dikuburkan, maka dosa dosa kita juga telah  dikuburkan dan hilang. Habib Abu Muhammad berkata : Diantara hal yang membahagiakan seseorag adalah bila dia wafat dosanya juga ikut terkubur bersamanya. (Hilyah al Auliya).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.Wallahu A’lam. (1.502) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar