Sabtu, 12 Januari 2019

SIAPA TEMANMU KETIKA TAK BERSAMA AL QUR AN


SIAPA TEMANMU KETIKA TAK BERSAMA AL QUR AN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh al Qur an adalah petunjuk yang diturunkan Allah Ta’ala bagi manusia. Dengan mengikuti petunjuk itu manusia memperoleh keselamatan di dunia dan keselamatan di akhirat kelak. Sangatlah banyak ayat al Qur an yang menjelaskan hal ini, Diantaranya adalah firman Allah :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai PETUNJUK bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Q.S al Baqarah 185.

 Allah Ta’ala berfirman : 

يَهۡدِىۡ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضۡوٰنَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخۡرِجُهُمۡ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوۡرِ بِاِذۡنِهٖ وَيَهۡدِيۡهِمۡ اِلٰى صِرٰطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ‏ 

Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada kepada orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus.  (Q.S al Maidah 16)

Oleh karena itu maka orang orang beriman seharusnya senantiasa bersama al Qur an yaitu wajib mengimaninya, mempelajarinya, memahami dan mengamalkannya serta mengajarkan dan mendakwahkan semampunya.

Lalu ketika orang beriman tak menjaga diri untuk selalu bersama al Qur an maka dia akan keliru bahkan tersesat. Kenapa ?. Ketika seseorang tak senantiasa bersama al Qur an maka sangat mungkin mereka akan bersama sesuatu yang mendorong kepada keburukan. Diantaranya adalah :

Pertama : Hawa nafsu yang ada dalam dirinya.

Manusia memiliki hawa nafsu dan hawa nafsu itu cenderung kepada keburukan. Alah Ta’ala berfirman : 

وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِالسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ

(Yusuf berkata) Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S Yusuf 53).

Allah Ta’ala berfirman :

فَإِن لَّمْ يَسْتَجِيبُوا۟ لَكَ فَٱعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَآءَهُمْ ۚ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ ٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti keinginan hawa nafsunya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun ?. Sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang yang zhalim. (Al Qashash 50).

Syaikh as Sa’di berkata : (Orang yang mengikuti hawa nafsunya) jadi, dialah orang yang paling sesat karena ketika ditawarkan kepadanya petunjuk dan jalan lurus yang dapat mengantarkan kepada Allah Ta’ala dan kepada negeri yang kemuliaan-Nya yaitu surga, dia tidak menghiraukannya dan tidak pula mendatanginya.

Sedangkan ketika dibujuk oleh hawa nafsunya untuk menelusuri jalan jalan yang dapat menjerumuskan kepada kebinasaan dan kesengsaraan maka dia pun mengikutinya dan meninggalkan petunjuk. Maka apakah ada seseorang yang lebih sesat dari pada orang yang seperti itu karakternya ?.

Akan tetapi, sesungguhnya kezhalimannya, sikap melampaui batas dan tidak ada kecintaan kepada kebenaran itulah yang sebenarnya telah membuatnya tetap berada pada kesesatannya dan tidak diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa ketika manusia tidak bersama al Qur an maka tak ada pembatas yang kokoh  antara dirinya dengan hawa nafsu sehingga hawa nafsunya akan mengendalikan dan mengatur dirinya. Ini bahaya besar.  

Kedua : Syaithan yang selalu mendorong kepada kesesatan.

Ketahuilah bahwa ketika seseorang tidak bersama al Qur an maka syaithan akan datang kepadanya dan  berusaha menghalangi atau menyesatkannya dari jalan yang lurus.  Allah Ta’ala berfirman : 

وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلالا بَعِيدًا

Dan syaithan itu bermaksud menyesatkan mereka (manusia, dengan) kesesatan yang sejauh jauhnya. (Q.S an Nisa’ 60).  

Dan juga ternyata syaithan juga mengajak teman temannya untuk membantu. Allah Ta’ala berfirman : 

وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لَا يُقْصِرُونَ

Dan teman teman mereka (yaitu orang kafir dan orang fasik) membantu syaithan syaithan dalam menyesatkan dan mereka tak henti hentinya (untuk menyesatkan). (Q.S al A’raf 202).

Ketiga : Mengikuti kebanyakan manusia

Ketika seseorang tidak bersama al Qur an maka dia akan dipengaruhi oleh apa yang dikatakan oleh orang banyak. Pada hal ukuran kebenaran bukanlah perkataan orang banyak. Orang banyak bisa menyesatkan. Allah berfirman :

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang – orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). Q.S al An’am 116.

Syaikh Ibnu Baaz Rahimahullah berkata : Orang yang berakal sehat jangan tertipu dengan kebanyakan manusia, karena kebenaran tidak ditentukan karena banyak orang yang berbuat, akan tetapi kebenaran adalah syariat Allah ‘Azza wa Jalla yang diturunkan kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.

Oleh karena itu orang orang beriman akan senantiasa bersama al Qur an yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

Sungguh al Qur an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang beriman yang mengerjakan amal shalih bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar. (Q.S al Isra’ 9).

Jadi ketika seseorang tidak bersama al Qur an apalagi lalai terhadapnya maka mereka bisa jadi  berada atau dipengaruhi oleh : (1) Hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan. (2) Syaithan yang mengajak kepada kesesatan, dan  (3) Kebanyakan manusia yang mengajak kepada perbuatan salah.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.506)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar