Selasa, 22 Januari 2019

LEBIH BAIK DARI SEPOTONG ROTI


LEBIH BAIK DARI SEPOTONG ROTI YANG DISEDEKAHKAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, orang orang beriman sangatlah dianjurkan untuk banyak berinfak dan bersedekah. Bahkan bukan hanya dalam keadaan lapang, ketika sempitpun juga dianjurkan untuk bersedekah. Itulah salah satu tanda orang orang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman : 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ

(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun diwaktu sempit. (Q.S Ali Imran 134).

Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Yaitu pada saat keadaan mereka sedang sulit atau keadaan mereka sedang lapang. Bila mereka lapang maka mereka (orang yang takwa ini) akan berinfak lebih banyak. Apabila mereka sedang kesulitan mereka tidak menganggap remeh suatu kebaikan walaupun hanya (berinfak) sedikit (Tafsir Karimur Rahman) 

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala pasti akan mengganti dengan berlipat ganda ketika orang beriman berinfak atau bersedekah di jalan Allah, yakni sebagaimana firman-Nya
 
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui.(Q.S al Baqarah 261)

Sungguh ayat ini dengan sangat terang menjelaskan bahwa Allah melipat gandakan harta orang orang yang berinfak di jalan-Nya sampai tujuh ratus kali lipat bahkan bisa jadi lebih dari itu.

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Tentang pelipat gandaan pahala berinfak juga dijelaskan dalam sabda  Rasulullah Salallahu “alaihi wasallam :  “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin.” Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim)

Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Katakanlah: Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, MAKA ALLAH AKAN MENGGANINYA dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya. (Q.S. Saba 39). 

Ketahuilah bahwa ada satu riwayat dari Ibnu Abi Hazim dari bapaknya, tentang kisah Aisyah yang bersedekah dengan sepotong roti. Ibnu Abi Hazim berkata : Hari itu Aisyah sedang berpuasa dan tidak ada di sisinya kecuali dua potong roti untuk berbuka. Lalu datang orang yang meminta minta, maka diberikanlah oleh Aisyah sepotong roti. 

Kemudian datang lagi orang yang meminta minta, maka Aisyah tetap menyuruh pembantunya agar sisa sepotong roti itu diberikan kepada yang minta minta. Pembantu merasa keberatan untuk memberikannya. Lalu Aisyah memberikannya langsung dari balik hijab. Pembantunya berkata : Wahai Ummul Mu’minin, coba pikirkan, nanti engkau berbuka dengan apa ?. 

Tatkala Aisyah sedang menunggu waktu berbuka, tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Aisyah berkata : Siapa di luar ?. Dia menjawab : Aku utusan dari keluarga Fulan. Aisyah menyuruh pembantunya dan berkata : Apabila yang datang seorang budak maka perkenankan dia masuk. Setelah disuruh masuk ternyata utusan tadi membawa daging kambing yang sudah dibakar lengkap dengan rotinya.
Aisyah berkata kepada pembantunya : Coba engkau pikirkan, bukankah ini lebih baik dari roti yang engkau sayangkan tadi ?. Demi Allah, pada hal sebelumnya keluarga si Fulan itu tidak pernah memberikan hadiah kepadaku. (Kitab al Birr wash Shilah, Ibnu Jauzi).

Semoga kisah ini menjadi pendorong bagi setiap hamba untuk senantiasa berinfak dan bersedekah di jalan Allah. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.518)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar