Minggu, 06 Januari 2019

KIAT AGAR SENANTIASA MENGINGAT MATI


KIAT AGAR SENANTIASA  BISA MENGINGAT MATI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap orang sudah tahu bahwa manusia, pada waktunya pasti mati. Kapan waktunya. Bagi orang yang masih muda bisa dua waktu : (1) SUDAH DEKAT atau (2) MASIH JAUH. Bagi orang yang sudah tua katakanlah 60 tahun, saat matinya juga dua waktu : (1) SUDAH DEKAT atau (2) SUDAH DEKAT SEKALI.

Tapi terkadang ada diantara manusia ada yang  lupa atau suka lupa bahwa dia betul betul akan mati yang waktunya adalah KAPAN SAJA ALLAH BERKEHENDAK. Perhatikanlah bagaimana cara sebagian manusia menjalani hidupnya. Sebagian penuh dengan hura hura bahkan bermaksiat kepada Allah. Jauh dari ilmu syariat dan agama apalagi pengmalannya.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18).

Syaikh as Sa’di berkata : Ayat ini adalah pangkal dalam hal MUHASABAH diri. Setiap orang harus mengintrospeksi diri. Jika melihat adanya kekeliruan segera menyelesaikannya dengan cara melepaskan diri dari kekeliruan itu. Bertaubat dengan sungguh sungguh dan berpaling dari berbagai hal yang menghantarkan kepada kekeliruan itu.

Jika menilai dirinya bersikap sekenanya dalam menunaikan perintah perintah Allah Ta’ala, dia akan MENGERAHKAN SEGALA KEMAMPUANNYA dengan memohon pertolongan kepada Rabb-nya untuk mengembangkan dan menyempurnakannya serta membandingkan antara karunia dan kebaikan yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya dengan kemalasannya. Hal itu mengharuskan dirinya MERASA MALU kepada Allah Ta’ala. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Aku sedang bersama Rasulullah kemudian datang seorang laki laki dari kalangan Anshar. Dia mengucapkan salam dan bertanya kepada Rasulullah tentang orang muslim yang baik akhlaknya dan paling cerdas.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas. (H.R at Tirmidzi).

Dalam Kitab az Zuhd Ibnu Mubarak disebutkan bahwa  Shalih al Murri berkata : Sesungguhnya mengingat kematian, jika terpisah dariku walau hanya sesaat maka hal itu membuat hatiku menjadi rusak.

Imam al Qurthubi berkata bahwa para ulama memberi nasehat : Mengingat kematian dapat menghalangi seseorang dari melakukan kemaksiatan, melunakkan hati yang keras, menghilangkan perasaan gembira dengan dunia dan meringankan segala musibah. (Kitab at Tadzkirah).   

Sungguh ada banyak  cara yang bisa dilakukan   seorang hamba agar SENANTIASA MENGINGAT MATI,   diantaranya adalah :

Pertama : Dengan merenungkan kemana perginya sebagian  teman dan kerabat kita yang saat ini tidak ada lagi di dunia. Mungkin diantara mereka adalah orang orang yang kita tahu lebih cerdas dan lebih gagah dari kita, lebih berilmu, lebih berharta, lebih berpangkat. Mungkin juga  diantara mereka ada yang lebih tua tetapi banyak juga yang jauh lebih muda dari kita.

Kedua : Dengan merenungkan kemana perginya sebagian teman dan kerabat kita  yang saat ini sudah tidak ada lagi di dunia. Mungkin diantara mereka secara fisik dulu kelihatan sangat sehat. Dia seorang yang sangat paham tentang cara menjaga kesehatan bahkan diantara mereka ada yang Allah berikan karunia untuk berprofesi sebagai ahli kesehatan dan obat.

Ketiga : Dengan merenungkan bahwa sehat atau sakit tidaklah merupakan  landasan dalam hal kematian. Orang bijak berkata : Sehat tidaklah menjauhkan seseorang dari kematian dan sakit tidaklah mendekatkan seseorang kepada kematian. Semua adalah atas kehendak Allah Ta’ala semata.

Keempat : Dengan sering mengantarkan jenazah ke kuburan dan perhatikan serta renungkanlah bagaimana jenazah dimasukkan kedalam makamnya lalu ditimbun tanah dan ditinggalkan disitu sendirian. Bayangkanlah bahwa dia segera akan ditanya dengan tiga pertanyaan oleh Malaikat.
 
Di zaman ini memang ada sebagian orang  yang lupa  bahwa kematian telah menunggunya. Ketahuilah masalah besarnya bukan MASALAH MATI TAPI HIDUP SETELAH MATI, karena semua harus dipertanggung jawabkan.

Ad Daqqaq berkata : Barangsiapa yang banyak mengingat kematian maka akan dikaruniai tiga kebaikan : (1) Dia akan bersegera bertaubat. (2) Hatinya   akan dipenuhi oleh sikap menerima, dan (3) Dia akan rajin dan semangat dalam beribadah. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.501)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar