Senin, 21 Januari 2019

KETIKA SEORANG HAMBA MENGALAMI RIZKI YANG SEMPIT


KETIKA SEORANG HAMBA MENGALAMI RIZKI YANG SEMPIT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala  membagi rizki kepada manusia sesuai kehendak-Nya. Bukan sesuai kehendak atau usaha  manusia. Bisa jadi ada orang sedikit usahanya lalu dapat rizki lebih banyak sedangkan yang usahanya banyak dapat rizki sekedarnya. Ada yang berpangkat dan berpendidikan tinggi, rizkinya sedikit tapi yang rendah pangkat dan pendidikannya bisa jadi dapat rizki yang berlimpah.

Begitulah rizki itu dibagikan Alah Ta’ala kepada makhluk-Nya sesuai yang diinginkan-Nya. Allah Ta’ala berfirman : 

وَٱللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ فِى ٱلرِّزْقِ ۚ

Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rizki. (Q.S an Nahal 71)

Allah Ta’ala berfirman : 

أَوَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki) ?. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. (Q.S az Zumar 52).

Namun demikian, manusia harus berusaha mencari rizki yang telah dijanjikan Allah baginya yaitu untuk memenuhi kebutuhan dirinya, keluarga dan orang orang yang menjadi tanggungannya. Dengan begitu maka terjaga kehormatan diri dari meminta minta.

Ketika seseorang mendapat rizki yang sempit maka ada beberapa perkara yang sangat perlu diperhatikan, Diantaranya adalah :

Pertama : Senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala.

Ketahuilah bahwa bertakwa kepada Allah adalah setiap saat dan sepanjang umur dan dalam berbagai keadaan. Tak dikaitkan dengan rizki yang banyak ataupun sedikit. Namun demikian   salah satu cara untuk mendatangkan rizki adalah dengan senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Diantara buah dari bertakwa kepada Allah adalah Dia   akan memberi jalan keluar dan membukakan pintu rizki. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberi rezki dari arah yang tidak disangkanya. (Q.S ath Thalaq 2-3).

Kedua : Jauhi dosa dan maksiat.

Ketika seseorang ingin mendapatkan tambahan rizki dan kebaikan maka wajib baginya untuk menjauh dari dosa dan maksiat.
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ


Sesungguhnya seorang laki laki itu benar benar akan  terhalang dari rizki disebabkan dosa yang dilakukannya. (H.R Ibnu Majah).

Setelah menyebut hadits ini, Imam Ibnul Qayyim berkata : Tak ada yang dapat menarik rizki kecuali dengan meninggalkan maksiat. (Ad Daa’ wa Dawaa’).

Ketiga : Selalu bersyukur dengan yang sedikit

Imam Ibnul Qayyim berkata : Allah menjadikan sikap bersyukur sebagai salah satu sebab bertambahnya rizki, pemeliharaan dan penjagaan atas nikmat-Nya (terhadap orang yang bersyukur). (Demikian ini merupakan) tangga bagi orang bersyukur menuju Dzat yang disyukuri. Bahkan hal itu menempatkannya menjadi yang disyukuri. (Lihat Minhajus Saalikin).

Keempat : Berdoa agar diberi rizki yang halal dan baik.

Seorang jangan boleh pernah lupa berdoa memohon kepada Allah ar Razzaq, Maha Pemberi Rizki. Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala  berjanji akan mengabulkan doa hamba hambaNya. Allah berfirman : 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Dan Rabbmu berfirman  : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Q.S al Mu’min 60).

Diantara doa memohon rizki yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya adalah :
وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

(1) Berilah kami rizki dan Engkau sebaik baik pemberi rizki. (Q.S al Ma-idah 114).

(2) Doa yang biasa  dibaca oleh Rasulullah sebagai bagian dari   dzikir pagi beliau setelah shalat shubuh yaitu : “Allahumma inni as-aluka  ‘ilman nafi’an. Wa rizqan thaiyiban wa ‘amalan mutaqabbalan” Ya Allah aku bermohon ilmu yang bermanfaat,  dan rizki yang baik dan amalan yang diterima. (H.R Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah).

(3) Allahumma inni as-alukal huda, wattuqaa, wal afaf wal ghina”. Ya Allah aku bermohon kepada Engkau petunjuk, ketakwaan, kesucian (dijauhkan dari yang tidak halal dan tidak baik) dan berilah aku kecukupan.  (H.R Imam Muslim, dari Ibnu Mas’ud).

Kelima : Bertawakal dan adukan kepada Allah Ta’ala

Ketika seseorang mengalami rizki yang sempit maka jangan adukan kepada manusia tapi adukan kepada Allah Ta’ala. Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang ditimpa kemiskinan kemudian dia mengadukannya kepada manusia, maka kemiskinannya tidak dihilangkan darinya. Namun barang siaa yang ditimpa kemiskinan kemudia dia mengadukannya kepada Allah maka Allah akan mendekatkan untuknya rizki yang segera atau tertunda”. (H.R at Tirmidzi).

Dan juga bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang jujur maka Allah akan bukakan pintu rizki. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا

Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang (H.R Imam Ahmad, at Tirmidzi dan yang lainnya)

Keenam : Banyak memohon ampun kepada Allah Ta’ala.

Ketahuilah saudaraku  bahwa   beristighfar bukan saja untuk memohon agar dosa dosa kita diampuni, tetapi  dengan istighfar sangatlah banyak nilai tambah dan kebaikan  yang akan diperoleh seorang hamba untuk  kehidupan dunia dan akhiratnya bahkan diantara keutamaan beristighfar adalah untuk MEMBUKA PINTU RIZKI  dan mendatangkan kebaikan yang banyak.

Imam al Qurtubi dalam kitab tafsirnya menyebutkan dari Ibnu Subaih bahwa : 

(1) Ada seorang yang mengadukan musim paceklik kepada Imam Hasan al Bashri, maka Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah.

(2) Ada pula yang mengadukan keadaannya yang miskin dan minta di doakan agar diberi harta. Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah.

(3)  Ada pula yang minta  didoakan agar dia memperoleh anak karena sudah lama menikah belum memperoleh anak. Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah.

(4) Ada pula yang mengadu bahwa kebunnya kekeringan karena hujan sudah lama tidak turun. Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah. 

Melihat hal itu Rabi’ bin Subaih bertanya : Wahai Imam Hasan al Bashri, tadi orang orang datang kepada engkau untuk mengadukan berbagai permasalahan dan kebutuhannya yang berbeda beda. Tapi engkau menyuruh semuanya untuk memohon ampun kepada Allah. Mengapa begitu ?

Imam Hasan al Bashri menjawab : Sungguh aku tidak menjawab dari diriku tapi Allah yang telah menyebutkan dalam firmanNya agar semuanya senantiasa beristighfar. Lalu Imam Hasan al Bashri membacakan surat Nuh ayat 10 dan 12 : 

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

  Maka aku katakan (kepada mereka)  : Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat dan memperbanyak harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)untukmu sungai sungai.                                                                                                                         
Ketika menjelaskan surat Nuh ayat 10-12 di atas, Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan : Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya KALIAN AKAN MENDAPATKAN BANYAK RIZKI. Akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman. 

Dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai. (Tafsir Ibnu Katsir).

Selanjutnya, ketahuilah bahwa ketika seorang hamba mengalami rizki yang sempit ingatlah bahwa itu adalah ketetapan Allah yang harus diterima dengan berbaik sangka dan  ridha. Allah berfirman : 

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad). Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).

Itulah diantara perkara yang ada baiknya diperhatikan dan diamalkan oleh hamba hamba Allah yang ingin rizkinya dilapangkan Allah Ta’ala. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.516).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar