Senin, 28 Januari 2019

JIKA ITU RIZKIMU TETAP JADI RIZKIMU


KALAU ITU RIZKIMU TETAP JADI RIZKIMU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika berbicara  perkara rizki, biasanya ada dua hal yang dicemaskan oleh sebagian manusia yaitu : (1) Takut tak akan mendapat rizki. (2) Takut kalau rizkinya diambil orang lain. 

Dalam Kitab az Zuhud disebutkan bahwa Imam Hasan al Bashri antara lain mengatakan : Aku tahu rizkiku tak akan diambil orang lain. Oleh karena itu hatiku tenang.

Satu pepatah lama dari Minangkabau menyebutkan : (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia), RIZKI ELANG TIDAK AKAN DIMAKAN MUSANG.

Jadi sungguh sangat tak pantas jika seorang hamba khawatir tentang rizkinya karena rizkinya adalah baginya yang telah ditetapkan dan dijamin Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). Q.S Hud 6. 

Oleh karena itu yakinlah  bahwa rejeki seseorang tidak akan pergi menjauh sehingga tidak  perlu  berlari PONTANG PANTING mengejarnya. Sungguh dalam hal rizki, kewajiban seorang hamba adalah bagaimana berusaha mencarinya, bukan memikirkan apakah dia akan dapat rizki atau tidak.

Sungguh kalau Allah Ta’ala Yang Maha Kaya telah menjamin maka tidaklah patut bagi makhluk-Nya  untuk merasa khawatir akan kehilangan rizki ataupun tidak mendapatkannya ataupun diambil orang lain.

Dan juga sangatlah keliru kalau seorang hamba  berlari mengejar rizki. Bekerja seperti tak kenal waktu, tanpa henti untuk mencari rizki apalagi sampai ada yang lalai beribadah. Ketahuilah bahwa  rizki tidak pernah lari, tetap ditempatnya dan manusia disuruh mencarinya. Allah Ta’ala berfirman :

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

Apabila shalat sudah dilaksanakan maka bertebaranlah kamu di muka bumi. Carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak agar kamu beruntung. (Q.S al Jumu’ah 10).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إن الروح الأمين نفث فى روعى أنها لا تموت نفس حتى تستوفى رزقها فأجملوا فى الطلب

Sesungguhnya malaikat Jibril  membisikkan ke dalam jiwaku bahwa tiada seorangpun yang meninggal dunia hingga ia benar-benar telah mengenyam jatah rizkinya, karena itu tempuh jalan-jalan yang baik dalam mencari rizki. (H.R  al Baihaqi).

Ketahuilah bahwa dalam perkara rizki ada dua masalah yang perlu ditakutkan seorang hamba yaitu : (1) Apakah rizkiku didapat dengan cara yang halal atau syubhat. (2) Apakah aku mampu membelajakan rizkiku untuk yang halal di jalan yang Alla ridha. 

Sungguh dua hal ini pasti akan ditanya kelak di negeri akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba ketika hari Kiamat kelak hingga ia ditanya : (1) Tentang umurnya untuk apa ia habiskan. (2) Tentang ilmunya untuk apa dia amalkan. (3) TENTANG HARTANYA DARI MANA DIA DAPATKAN DAN UNTUK APA DIA BELANJAKAN. (4) Tentang badannya untuk apa dia letihkan. (H.R Imam at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Hadits Shahih).

Oleh karena itu seorang tidak perlu takut tak kebagian rizki dan juga  tidak takut rizkinya  akan diambil  orang lain. Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.527).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar