Minggu, 27 Januari 2019

PINTU RIZKI TERBUKA DENGAN MEMOHON AMPUN


 PINTU RIZKI TERBUKA DENGAN MEMOHON AMPUN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu tabiat umumnya manusia adalah bagaimana bisa mendapat tambahan rizki berupa harta dari yang sudah ada padanya. Ketika seseorang ingin mendapatkan tambahan rizki dan kebaikan maka wajib baginya untuk menjauh dari dosa dan maksiat karena dosa dan maksiat akan menghalangi rizki. 

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ

Sesungguhnya seorang laki laki itu benar benar akan  terhalang dari rizki disebabkan dosa yang dilakukannya. (H.R Ibnu Majah).

Setelah menyebut hadits ini, Imam Ibnul Qayyim berkata : Tak ada yang dapat menarik rizki kecuali DENGAN MENINGGALKAN MAKSIAT. (Ad Daa’ wa Dawaa’).

Oleh karena itu, maka seseorang mengharapkan tambahan rizki yang baik maka pertama sekali yang harus dilakukan adalah berhenti dari dosa dan maksiat. Selanjutnya wajib baginya untuk segera bertaubat dengan taubat nasuha yaitu dengan sebenar sebenar taubat dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala.

Ketahuilah saudaraku  bahwa   beristighfar bukan saja untuk memohon agar dosa dosa kita diampuni, tetapi  dengan istighfar sangatlah banyak nilai tambah dan kebaikan  yang akan diperoleh seorang hamba untuk  kehidupan dunia dan akhiratnya bahkan diantara keutamaan beristighfar adalah untuk MEMBUKA PINTU RIZKI  dan mendatangkan kebaikan yang banyak. 

Imam al Qurtubi dalam kitab tafsirnya menyebutkan dari Ibnu Subaih bahwa : 

(1) Ada seorang yang mengadukan musim paceklik kepada Imam Hasan al Bashri, maka Imam Hasan al Bashri berkata : Mohon ampunlah  engkau kepada Allah. 

(2) Ada pula yang mengadukan keadaannya yang miskin dan minta di doakan agar diberi harta. Imam Hasan al Bashri berkata : Mohon ampunlah  engkau kepada Allah.

(3)  Ada pula yang minta  didoakan agar dia memperoleh anak karena sudah lama menikah belum memperoleh anak. Imam Hasan al Bashri berkata : Mohon ampunlah engkau kepada Allah. 

(4) Ada pula yang mengadu bahwa kebunnya kekeringan karena hujan sudah lama tidak turun. Imam Hasan al Bashri berkata : Mohon ampunlah engkau kepada Allah.

Melihat hal itu Rabi’ bin Subaih bertanya : Wahai Imam Hasan al Bashri, tadi orang orang datang kepada engkau untuk mengadukan berbagai permasalahan dan kebutuhannya yang berbeda beda. Tapi engkau menyuruh semuanya untuk memohon ampun kepada Allah. Mengapa begitu ?

Imam Hasan al Bashri menjawab : Sungguh aku tidak menjawab dari diriku tapi Allah yang telah menyebutkan dalam firman-Nya agar semuanya senantiasa memohon ampun kepada Allah Ta’ala. Lalu Imam Hasan al Bashri membacakan surat Nuh ayat 10 sampai 12 : 

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Maka aku katakan (kepada mereka)  : Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat dan memperbanyak harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)untukmu sungai sungai. 
                                                                                                                    
Ketika menjelaskan surat Nuh ayat 10-12 di atas, Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan : Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya KALIAN AKAN MENDAPATKAN BANYAK RIZKI. Akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman. 

Dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai. (Tafsir Ibnu Katsir).

Oleh karena itu perbanyaklah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala agar dosa dosa diampuni. Dan engkau akan diberi rizki yang baik dan banyak. Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.526)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar