Rabu, 07 September 2016

PUASA ARAFAH PENGHAPUS DOSA



PUASA ARAFAH PENGHAPUS DOSA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dengan kasih sayang-Nya, setiap tahun Allah Ta’ala mendatangkan salah satu hari yang istimewa bagi orang orang yang beriman yaitu  9 Dzulhijjah. Tahun ini insya Allah  9 Dzulhijjah 1437 Hijriah akan jatuh pada hari Ahad yang akan datang (11 September 2016  Masehi).

Salah satu ibadah yang disyariatkan pada hari  hari tersebut adalah melaksanakan shaum atau puasa Arafah. Puasa ini disunnahkan bagi yang tidak sedang berhaji.

Dari Abu Qatadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Lalu ada yang bertanya : Kalau Allah menghapus dosa setahun yang lalu kami sudah paham maknanya. Tapi apa pula makna puasa Arafah akan menghapus dosa yang akan datang ?. Bukankah dosa itu belum dilakukan ?.

Ketahuilah bahwa para ulama yang mumpuni ilmunya telah memberikan berbagai penjelasan, diantaranya :

Pertama : Imam al Mawardy berkata : Dan Allah menjaganya dari melakukan dosa setahun yang akan datang (Kitab al Haawiy).

Kedua : Penjelasan lain yakni bahwa orang yang berpuasa Arafah tersebut diberi taufik pada tahun yang akan datang untuk tidak melakukan dosa. Dan itu dinamai dengan penghapusan juga, untuk penyesuaian dengan istilah tahun lalu.

Atau juga bahwa jika dia melakukan dosa tahun yang akan datang, maka ia diberi petunjuk Allah untuk melakukan sesuatu yang akan menghapuskan dosa-dosa itu. Demikian penjelasan Imam Ash-Shan’any dalam Kitab Subulus Salaam.

Ketiga : Juga bisa diartikan dengan pengampunan terhadap dosa-dosa kecil, selain dosa besar. Karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha atas rahmat Allah. Demikian menurut Al-Qaadliy ‘Iyaadh dalam Kitab Al-Majmu’ Syarhul-Muhadzdzab.

Keempat : Mengenai dosa yang akan datang yang belum dikerjakan,  dikutipkan pernyataan Imam asy-Syaukani  :  Bahwa dosa itu akan diampuni apabila seandainya terjadi, atau bisa juga berarti bahwa orang itu, karena puasa Arafahnya, akan terbimbing sehingga terhindar dan tidak akan melakukan dosa. (Kitab Nailul Authar). Dan kemungkinan kedua dari penjelasan Imam asy-Syaukani ini lebih dapat diterima dan lebih logis.
 
Lalu apakah yang diampuni semua dosa baik yang kecil maupun yang besar ?.Mengenai pengampunan dosa tersebab melakukan puasa Arafah, terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama.

Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud diampuni adalah dosa kecil. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan : “Jika bukan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, semoga ditinggikan derajat. (Syarh Shahih Muslim)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas sifatnya umum. (Lihat Majmu’ Al Fatawa)

Seorang hamba tentulah tidak akan mau rugi dengan melalaikan puasa Arafah ini karena keutamaannya yang banyak sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tersebut diatas. 

Ketahuilah bahwa dengan  mengacu kepada makna hadits ini maka sangat beruntunglah orang orang yang istiqamah melaksanakan puasa Arafah setiap tahun, karena dosanya akan mendapat pengampunan dari Allah dari tahun ke tahun. Itulah bagian dari kasih sayang Allah Ta’ala kepada orang orang yang beriman.

 Fastabiqul khairaat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (788)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar