Senin, 26 September 2016

BERBUAT BAIK JANGAN DIIKUTI DENGAN SIKAP BURUK



BERBUAT BAIK JANGAN DIIKUTI DENGAN SIKAP BURUK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Banyak orang  telah melakukan berbagai kebaikan kepada orang lain. Kebaikan itu bisa berupa harta, perlindungan, nasehat, ilmu dan yang lainnya. Ketahuilah bahwa ada satu  hal penting yang harus dijaga oleh seorang   hamba yang telah  melakukan suatu kebaikan terhadap orang lain,  yaitu menjaga kebaikan itu agar tetap langgeng dan terus ada sampai dibawa ke negeri akhirat yaitu sebagai amal shalih. Salah satu cara untuk menyelamatkan kebaikan yang telah dilakukan adalah   tidak mengiringinya dengan perbuatan buruk.

Sungguh Allah Ta’ala telah memperingatkan hamba hamba-Nya agar tidak berlaku buruk kepada seseorang yang telah diberi kebaikan. Allah berfirman : “Yaa aiyuhal ladziina aamaanu laa tubthiluu shadaqaatikum bil manni wal adzaa” . Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima). Q.S al Baqarah 264.   

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Sekiranya ada seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain, jika berupa sedekah maka ikhlaskanlah karena Allah dan jika bentuknya kebaikan maka kebaikan adalah memang sesuatu yang harus dilakukan.

Kalau demikian adanya maka ia tidak boleh menyebut nyebut sedekahnya seperti dengan mengatakan : Aku telah memberimu sesuatu. Aku telah memberimu suatu barang. Diucapkan secara langsung di depannya maupun tidak secara langsung. Contohnya dia mengatakan didepan orang lain : Aku telah memberi si Fulan itu sebuah barang, yaitu dengan maksud untuk menyebut nyebut pemberian atau sedekahnya. 
 
Ayat dalam surat al Baqarah 264 menjelaskan bahwa jika seseorang suka menyebut nyebut sedekahnya maka pahala sedekah itu akan hancur. Ia tidak akan memperoleh pahala dari sedekahnya dan perbuatannya (mengungkit ungkit sedekahnya itu) termasuk dosa besar. (Syarah Riyadush Shalihin).

Ketahuilah bahwa mengikuti perbuatan baik dengan sikap yang buruk seperti  mengungkit ungkit pemberian atau kebaikan bukanlah sekedar menghilangkan pahalanya tetapi akan mendatangkan dosa besar karena dengan mengungkit ungkit itu berarti seseorang telah menyakiti perasaan sipenerima sehingga bisa membuatnya merasa terhina.
Imam adz Dzahabi mengatakan bahwa mengungkit ungkit kebaikan termasuk salah satu dosa besar (Lihat Kitab al Kaba-ir).

Sungguh setiap kebaikan yang dilakukan seseorang dengan ikhlas dan tidak diikuti dengan sikap buruk,  pastilah kebaikan itu, sekecil apapun  akan  kembali kepadanya dalam kebaikan pula. 

Allah berfirman : “Faman ya’mal mitsqaala dzarratin khairan yarah”. Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (Q.S al Zilzaal 7).

Allah berfirman : “Hal jazaa-ul ihsan illal ihsaan” Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (Q.S ar Rahmaan 60).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallu A’lam. (812).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar