Sabtu, 03 September 2016

PERTANYAAN DI ALAM KUBUR



PERTANYAAN DI ALAM KUBUR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh semua manusia  pasti akan ditanya tentang apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia. Hal ini dijelaskan Allah Ta’ala dalam banyak firman-Nya. Allah Ta’ala berfirman : “Wa latus-aluunna ‘ammaa kuntum ta’malum”. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S an Nahl 93).

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga telah mengingatkan dalam firman-Nya : “Wala taqfu maa laisa laka bihi ‘ilmun, innas sam’a wal bashara wa fu-aada kullu ulaaika kaana ‘anhu mas-uulaa” Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya. (Q.S al Isra’ 36). 

Ketahuilah bahwa alam kubur atau alam barzakh adalah pintu pertama memasuki alam akhirat.  Setiap manusia akan tinggal di alam kubur sampai hari Kiamat. Ketahuilah di alam kubur, seseorang sudah akan didatangi malaikat untuk menanyakan tiga hal yang disebut dalam hadits yang disebutkan dalam hadits berikut ini.

Diriwayat oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari hadits Al Barra’ bin ‘Azib, jika seorang mayit sudah dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayit dengan tiga pertanyaan, yaitu : (1) “Man Rabbuka ?”…Siapakah Rabbmu ? (2) “Wa maa diinuka?” … dan apakah agamamu ? (3)  “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” … dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini ?

Man Rabbuka atau siapa Rabb-mu. Jawabannya pastilah Allah Subhanahu wa Ta’ala.   “Wa maa diinuka?” (apakah agamamu?) Jawabannya tentu saja Islam, sedangkan “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum ?” (dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?). Jawabannya adalah Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Saat masih hidup di dunia, pertanyaan ini mungkin begitu mudah untuk dijawab. Kalau lupa jawabannya barangkali  bisa melihat catatan di smartphone  misalnya.  Tapi mampukah kita menjawab pertanyaan yang kelihatan mudah itu tanpa membawa bekal iman dan takwa ?.  

Ketahuilah bahwa ika seseorang tidak bisa menjawab dengan pertanyaan di alam kubur ini maka dia akan mendapat adzab kubur. Selain itu perjalanan selanjutnya di alam akhirat sangatlah berat baginya dan sungguh sangat mengerikan. 

Utsman bin Affan pernah ditanya ketika pada suatu waktu beliau menangis melewati pekuburan, lalu beliau  menjawab : Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda : “Innal qabru auwalu manaazilil aakhirati fa innaja minhu famaa ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu famaa ba’dahu asyaddu minhu”. Sesungguhnya lubang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (adzab) nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika dia tidak selamat dari (adzab) nya maka (adzab) selanjutnya akan lebih berat lagi. (H.R at Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Oleh karena itu berbekal-lah dari sekarang untuk bisa mudah menjawab pertanyaan pertanyaan itu. Ketahuilah bahwa bekal yang paling baik adalah takwa. Allah berfirman : “Wa tazauwaduu, fainna khairaz zaadit taqwa, wattaquuni yaa uulil albaab.” Dan 
bawalah bekal, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepadaKu wahai orang orang yang berakal sehat. (Q.S al Baqarah 197).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (782)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar