Minggu, 31 Januari 2016

MENGHINDARI KEJI DAN MUNGKAR DENGAN SHALAT



MENGHINDARI KEJI DAN MUNGKAR DENGAN SHALAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah berfirman : “Wa aqimish shalaata, innash shalaata tanhaa ‘anil fahsyaa-i wal munkar.” Dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan mungkar. (Q.S al Ankabut 45).

Lalu sering ada pertanyaan kenapa seseorang yang shalat tetapi ternyata shalatnya tidak memberikan manfaat terhadap akhlaknya. Meskipun melakukan shalat namun dia masih sulit menghindar dari kemaksiatan. Shalatnya terus dan maksiatnya juga jalan terus.

Dalam Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan bahwa Ibnu Abbas berkata : Barangsiapa yang shalatnya tidak dapat memerintahkan kepada yang ma’ruf dan tidak bisa mencegah dari yang mungkar, maka tidaklah (dia) shalat melainkan menjadikan bertambah jauh kepada Allah.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : Dalam shalat terkandung dua perkara yaitu meninggalkan perbuatan keji dan perbuatan mungkar. Sesungguhnya menekuni shalat akan membawa untuk meninggalkan perbuatan tersebut. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir).

Syaikh as Sa’di berkata : Perbuatan keji adalah segala dosa yang tergolong besar dan terhitung keji, berupa segala bentuk maksiat yang dikehendaki oleh nafsu. Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang diingkari oleh akal sehat dan fitrah. 
  
Dari sisi keberadaan shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar adalah bahwa seorang hamba yang menegakkan shalat, menunaikan rukun rukun, syarat syarat dan ke khusyu’annya, maka hatinya akan bersinar, jiwanya menjadi suci, imannya bertambah dan kemauannya pada keburukan berkurang atau habis. Secara pasti, konsisten atau istiqamah pada shalat dan memeliharanya seperti itu akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Demikianlah di antara tujuan shalat dan buahnya. 

Dan di sisi lain shalat juga mempunyai tujuan yang lebih besar daripada itu dan lebih agung yaitu apa yang terkandung didalam shalat itu sendiri yaitu berupa dzikrullah, mengingat Allah dengan hati, lisan dan badan. Hal itu karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia agar beribadah kepada-Nya dan ibadah yang paling utama yang mereka kerjakan adalah shalat. Dan didalam shalat juga terdapat penghambaan seluruh anggota tubuh yang tidak terdapat dalam ibadah yang lain. (Kitab Tafsir Karimir Rahman) 

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Shalat bisa mencegah dari kemungkaran jika shalat tersebut dilakukan dalam bentuk yang sesempurna mungkin.

Ternyata kita dapati bahwa hati kita tidaklah berubah dan tidak benci pada perbuatan fahisyah atau mungkar setelah shalat kita laksanakan atau keadaan kita tidak berubah menjadi lebih baik, mengapa demikian? Itu bisa jadi karena shalat kita bukanlah shalat yang dimaksud yaitu yang bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ingatlah bahwa firman Allah itu benar dan janji-Nya itu pasti yaitu shalat itu memang bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. 

Sebenarnya, shalat itu demikian, yaitu jika engkau bertekad untuk bermaksiat atau hatimu condong pada maksiat, lalu engkau lakukan shalat, maka terhapuslah semua keinginan jelek tersebut. Namun tentu saja hal itu dengan syarat, shalat itu adalah shalat yang sempurna. Wajib kita meminta pada Allah agar kita diberi pertolongan untuk mendapat bentuk shalat seperti itu. Marilah kita sempurnakan shalat tersebut sesuai dengan kemampuan kita dengan memenuhi rukun, syarat, wajib, dan hal-hal yang menyempurnakan shalat. Karena memang shalat itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Sebagian ulama salaf sampai berkata, jikalau shalat yang kita lakukan tidak mencegah dari yang mungkar, maka sungguh itu berarti kita semakin jauh dari Allah. Nas-alullah al ‘afiyah, kita mohon pada Allah keselamatan. Karena bisa jadi shalat yang kita lakukan tidak sesuai yang dituntut. Lihatlah para ulama salaf dahulu, ketika mereka masuk dalam shalat mereka, mereka tidak merasakan lagi apa-apa, semua hal di pikiran disingkirkan kecuali hanya sibuk bermunajat dengan Allah Ta’ala.” (Syarah Riyadush Shalihin)

Syaikhul Islam rahimahullah berkata : Jika shalat dilakukan seperti yang diperintahkan, maka ia dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Kalau tidak dapat mencegah, maka hal itu menunjukkan (bahwa dia) telah lalai dalam menunaikan hak-haknya

Oleh karena itu kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar kita mampu melakukan shalat dengan cara yang benar dan sempurna sebagaimana diajarkan Rasulullah agar shalat kita betul betul mampu menjauhkan  perbuatan keji dan mungkar. 

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam. (561)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar